Lakukan Sebelum Terlambat! 7 Kebiasaan Buruk yang Perlu Ditinggalkan di Usia 20-an
Usia 20-an sering disebut sebagai masa paling menentukan dalam hidup. Di fase ini, kamu punya banyak kesempatan untuk belajar, mencoba, dan membangun fondasi masa depan.
Namun, sayangnya, justru di usia ini juga banyak orang terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan kecil yang tanpa sadar bisa merugikan diri sendiri. Supaya kamu bisa lebih waspada dan nggak menyesal di masa depan, ini dia sederet kebiasaan buruk yang perlu ditinggalkan di usia 20-an. Simak!
1. Menunda-nunda
Menunda-nunda/ Foto : Freepik/ Freepik
Kebiasaan ini terasa kecil, tapi efeknya besar. Menunda pekerjaan, kuliah, atau bahkan hal penting seperti cek kesehatan bisa membuat hidupmu selalu dalam mode darurat. Kamu jadi sering dikejar deadline, kualitas kerja berkurang, bahkan kehilangan peluang karena “telat” mengambil langkah.
Banyak orang di usia 20-an merasa waktu masih panjang, padahal momentum terbaik sering datang hanya sekali. Tips mengatasinya kamu bisa coba biasakan atur prioritas harian, gunakan teknik Pomodoro (fokus 25 menit, istirahat 5 menit), atau atur reminder. Ingat, lebih baik hasil 80% selesai tepat waktu daripada 100% tapi selalu terlambat.
2. Mengabaikan Kesehatan
Mengabaikan kesehatan/ Foto : Freepik/ Wayhomestudio
Makan sembarangan, begadang maraton drakor, atau jarang olahraga terasa biasa saja saat usia masih muda. Tubuhmu memang terasa kuat sekarang, tapi dampaknya tidak langsung terasa baru nanti ketika metabolisme melambat, penyakit ringan bermunculan, atau stamina cepat drop.
Jangan tunggu sampai tubuh “protes” dulu baru sadar pentingnya menjaga kesehatan. Tips mengatasinya mulai dari hal kecil, seperti minum cukup air, jalan kaki 15 menit setiap hari, kurangi fast food, dan tidur teratur. Ingat, tubuh yang sehat adalah modal utama untuk mengejar mimpi besar.
3. Tidak Mengatur Keuangan
Tidak mengatur keuangan/ Foto : Freepik/ Freepik
Usia 20-an biasanya adalah masa pertama kali merasakan penghasilan sendiri. Euforia itu sering bikin orang boros, seperti beli barang trending, nongkrong hampir tiap malam, atau traveling tanpa hitung-hitungan.
Masalahnya, tanpa kontrol keuangan, kamu bisa terjebak gaya hidup paycheck-to-paycheck, bahkan terlilit utang kartu kredit. Tips mengatasinya dengan catat semua pengeluaran, buat pos keuangan (tabungan, kebutuhan, hiburan), dan biasakan nabung/investasi meski kecil. Rp500 ribu yang kamu investasikan rutin sejak usia 20-an bisa jauh lebih berharga daripada mulai saat usia 30.
4. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Membandingkan diri dengan orang lain/ Foto : Freepik/ Freepik
Media sosial adalah jebakan besar. Melihat teman sudah lulus, punya bisnis, menikah, atau traveling ke luar negeri bisa bikin kamu merasa ketinggalan. Padahal, setiap orang punya “timeline” berbeda.
Terus menerus membandingkan diri hanya akan membuatmu stres, cemas, dan kehilangan rasa syukur. Tips mengatasinya dengan batasi waktu scrolling medsos, lebih fokus pada target pribadimu, dan syukuri progres kecil yang kamu buat.
5. Terlalu Sibuk Menyenangkan Orang Lain
Terlalu sibuk menyenangkan orang lain/ Foto : Freepik/ Freepik
Di usia 20-an, banyak orang masih takut dibilang egois atau “nggak enakan”. Akhirnya, kamu sering mengorbankan diri sendiri demi memenuhi ekspektasi orang lain, seperti ikut kegiatan yang tidak kamu suka, menerima pekerjaan yang tidak sesuai passion, atau menjaga hubungan yang sudah jelas tidak sehat.
Tips mengatasinya dengan belajar pasang batasan. Katakan “tidak” dengan sopan jika memang tidak sanggup. Fokus pada apa yang benar-benar penting untuk hidupmu, bukan sekadar agar semua orang senang.
6. Tidak Serius Mengembangkan Diri
Tidak serius mengembangkan diri/ Foto : Freepik/ Freepik
Kalau kamu hanya menjalani rutinitas tanpa mau belajar hal baru, perlahan kamu akan tertinggal. Dunia bergerak cepat, dari teknologi berkembang, pasar kerja berubah, dan skill lama bisa jadi usang. Usia 20-an adalah saat emas untuk mencoba, gagal, dan belajar tanpa terlalu banyak beban.
Tips mengatasinya sisihkan waktu minimal 1 jam per hari untuk membaca, ikut kursus online, membangun portofolio, atau sekadar mengasah soft skill, seperti public speaking. Ingat, investasi terbesar bukan pada barang, tapi pada dirimu sendiri.
7. Mengabaikan Mental Health
Mengabaikan mental health/ Foto : Freepik/ Freepik
Kesehatan mental sama pentingnya dengan fisik. Tapi sayangnya, banyak anak muda mengabaikannya dengan alasan “ah, cuma capek” atau “nanti juga hilang sendiri”. Padahal, stres yang tidak ditangani bisa berkembang jadi burnout, depresi, atau gangguan kecemasan yang serius.
Tips mengatasinya adalah luangkan waktu untuk self-care, menulis jurnal, meditasi, atau sekadar istirahat dari kesibukan. Kalau merasa beban terlalu berat, jangan ragu mencari bantuan profesional. Itu bukan tanda lemah, tapi justru keberanian.
Mengubah kebiasaan memang nggak bisa instan, tapi langkah kecil yang kamu mulai hari ini bisa menentukan kualitas hidupmu di masa depan. Jadi, jangan tunggu nanti, hilangkan kebiasaan buruk di usia 20-an dan mulai bangun versi terbaik dari dirimu sekarang juga.
____
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!