Lantang Bela Palestina, Penulis Sally Rooney Sebut Bukunya Mungkin Tidak Akan Dijual Lagi di Inggris

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 05 Dec 2025 07:00 WIB
Sally Rooney Sebut Hak atas Kebebasan Berekspresi Terancam
Sally Rooney/Foto: Istimewa

Sally Rooney, penulis novel best-seller Normal People, menjadi salah satu sosok public figure yang lantang menyuarakan dukungannya untuk warga Palestina. Aksi solidaritasnya kepada Palestina ini juga ia tunjukkan dalam keputusannya dalam menerbitkan karya-karyanya.

Baru-baru ini, Rooney mengatakan kepada Pengadilan Tinggi di Inggris bahwa ia "hampir pasti" tidak dapat menerbitkan novel terbarunya di negara tersebut. Ia bahkan juga mungkin harus menarik buku-bukunya yang ada di Inggris. Alasannya karena Palestine Action, sebuah jaringan aksi langsung pro-Palestina di Inggris, dilarang oleh pemerintah Inggris berdasarkan undang-undang terorisme.

Dikutip dari BBC, penulis asal Irlandia ini bermaksud menggunakan royalti yang ia dapatkan dari karyanya untuk mendukung Palestine Action. Novel Normal People menjadi best seller di berbagai negara, termasuk Irlandia, Inggris, hingga Amerika Serikat. Kesuksesan novel ini juga membuatnya diadaptasi jadi drama di BBC, dan menjadi yang paling banyak ditonton dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, kelompok Palestine Action dilarang pada Juli 2025 setelah menteri dalam negeri menuduhnya menyebabkan kerusakan serius pada properti. Salah satu pendirinya menggugat larangan tersebut di Pengadilan Tinggi, dengan alasan hal itu mengganggu hak untuk berunjuk rasa.

Rooney sendiri telah mendukung kampanye untuk mencabut larangan tersebut. Dalam dua pernyataan saksi yang diberikan kepada Pengadilan Tinggi, Rooney mengatakan ia yakin bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza. Ia mengatakan bahwa aktivitas Palestine Action di Inggris berasal dari "tradisi pembangkangan sipil yang panjang dan membanggakan dan pelanggaran hukum yang disengaja sebagai tindakan protes".

"Saya sendiri secara terbuka telah menganjurkan penggunaan aksi langsung, termasuk sabotase properti, demi keadilan iklim. Wajar saja jika saya juga mendukung berbagai taktik serupa dalam upaya mencegah genosida," tuturnya, dikutip dari BBC.

Sally Rooney Sebut Hak atas Kebebasan Berekspresi Terancam

Sally Rooney

Sally Rooney/Foto: Istimewa

Larangan Palestine Action di Inggris membuat Rooney berpikir bahwa hal serupa juga bisa mengancam dirinya sebagai penulis dan haknya atas kebebasan berekspresi. Rooney mengatakan bahwa dirinya secara berkala telah menerima royalti dari adaptasi novel Normal People di BBC. Melalui sebuah artikel di Irish Times, Rooney bermaksud menggunakan royalti tersebut untuk mendukung gerakan Palestine Action.

Menyusul pernyataan tersebut, ia mengatakan bahwa ia telah diberi tahu bahwa pembayaran semacam itu kepadanya untuk drama televisi tersebut dapat merupakan pelanggaran undang-undang terorisme.

Peringatan itu datang dari produser independen dari dua drama televisi BBC yang diadaptasi dari novel-novelnya. Produser tersebut memberi tahu agen Rooney bahwa mereka telah menerima "nasihat hukum yang tegas", bahwa jika mereka mengetahui atau mencurigai Rooney menggunakan royalti dari drama televisi tersebut untuk mendanai Palestine Action, maka pemberian royalti kepada Rooney akan menjadi pelanggaran terorisme.

"Oleh karena itu, tidak jelas apakah ada perusahaan Inggris yang dapat terus melakukan pembayaran kepada saya, meskipun telah setuju untuk melakukannya," kata Rooney.

Ketidakpastian hukum ini, menurut Rooney, memengaruhi hak-haknya sebagai seniman dan juga hak penerbitnya.

"Jika... Faber & Faber Limited [penerbit novel Rooney] secara hukum dilarang membayar royalti yang menjadi hak saya, karya-karya saya yang sudah ada mungkin harus ditarik dari penjualan," ujarnya.

"Novel-novel saya berpengaruh dan populer di Inggris, di mana saya termasuk di antara penulis sastra terlaris dalam dekade terakhir. Hilangnya karya saya dari toko-toko buku akan menandai intervensi negara yang sungguh ekstrem dalam ranah ekspresi artistik. Hampir pasti juga bahwa saya tidak dapat lagi menerbitkan atau menghasilkan karya baru apa pun di Inggris selama larangan ini masih berlaku," tegasnya.

Tak hanya soal karyanya, Rooney juga mengungkapkan bahwa ia tidak yakin apakah dirinya bisa bebas bepergian ke Inggris karena sikap tegasnya dalam mendukung Palestina.

"Saya adalah dan akan terus menjadi pendukung setia Palestine Action. Jika dukungan tersebut dikriminalisasi, saya secara efektif akan dilarang berbicara di acara publik apa pun di Inggris," pungkasnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE