Mau Otak Lebih Cerdas? Yuk, Coba Metode Chunking untuk Menyederhanakan Informasi!

Retno Anggraini | Beautynesia
Jumat, 23 May 2025 07:30 WIB
Mau Otak Lebih Cerdas? Yuk, Coba Metode Chunking untuk Menyederhanakan Informasi!
Metode chunking untuk menyederhanakan informasi/Foto: Freepik.com

Pernah merasa kewalahan saat harus mengingat banyak informasi sekaligus? Tenang, kamu tidak sendirian! Kemampuan otak kita memang ada batasnya, apalagi kalau harus menyimpan data yang berlimpah dalam waktu singkat. Namun, ada trik yang bisa membantu kamu menyederhanakan informasi dan membuatnya lebih mudah diingat, yaitu metode chunking.

Metode chunking adalah teknik mengelompokkan informasi ke dalam unit-unit kecil yang lebih mudah dipahami dan diingat. Metode ini kerap digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari belajar bahasa asing sampai menghafal nomor telepon.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang cara kerja, manfaat, dan bagaimana kamu bisa menerapkan metode chunking dalam kehidupan sehari-hari berikut ini!

Apa Itu Metode Chunking?

Metode chunking
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/tirachardz

Dilansir dari Very Well Mind, chunking adalah teknik menyederhanakan informasi dengan membaginya ke dalam kelompok-kelompok kecil. Alih-alih menghafal data mentah dalam jumlah besar, metode ini membantu otak memproses informasi dengan lebih efisien. Misalnya, saat menghafal nomor telepon, kita cenderung membaginya dalam kelompok tiga atau empat angka agar lebih mudah diingat.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh George A. Miller, seorang psikolog kognitif yang menyatakan bahwa otak manusia hanya mampu mengingat sekitar 7 ± 2 unit informasi dalam sekali ingat. Dengan menggunakan chunking, kita bisa meningkatkan kapasitas ingatan secara signifikan.

Cara Kerja Chunking

Metode chunking untuk menyederhanakan informasi/Foto: Freepik.com/EyeEm

Chunking bekerja dengan cara mengelompokkan data secara logis sehingga otak bisa mengolahnya dengan lebih mudah. Otak manusia cenderung lebih efektif dalam mengingat kelompok kecil yang bermakna daripada data yang acak dan terpisah. Jadi, chunking membantu menciptakan pola atau asosiasi yang lebih mudah diingat.

Misalnya, alih-alih mengingat deretan angka “149217761945”, kita akan lebih mudah mengingatnya sebagai “1492-1776-1945”, di mana masing-masing mengandung makna historis tertentu. Dengan begitu, informasi yang awalnya rumit menjadi lebih sederhana dan terstruktur.

Cara Menggunakan Chunking dalam Kehidupan Sehari-hari

metode chunking
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/EyeEm

Untuk menerapkan chunking, langkah pertama adalah memahami jenis informasi yang ingin kamu hafalkan. Setelah itu, cari cara untuk mengelompokkannya secara logis. Melansir Coursera, berikut beberapa contoh penerapannya:

  • Menghafal Nomor: Bagi nomor telepon menjadi beberapa bagian, seperti “0812-3456-7890” daripada menuliskannya secara berurutan.
  • Belajar Bahasa: Kelompokkan kata-kata dengan tema serupa, misalnya kosa kata makanan, hewan, atau benda.
  • Akronim: Buat singkatan yang mudah diingat, seperti SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk mengingat prinsip dalam perencanaan.
  • Akrostik: Susun kata atau kalimat dari huruf awal yang membentuk kata lain. Contoh: "Mejikuhibiniu" untuk menghafal warna pelangi.

Dengan mengelompokkan informasi secara cerdas, kamu bisa meningkatkan efisiensi belajar dan mengingat dalam berbagai konteks.

Contoh Chunking dalam Kehidupan Sehari-hari

Metode chunking untuk menyederhanakan informasi/Foto: Freepik.com/moeezaqeel98

Bayangkan kamu sedang menghafal daftar belanja. Daripada mengingat satu per satu, lebih mudah jika kamu mengelompokkannya seperti ini: Sayuran (tomat, wortel, bayam), Buah (apel, pisang, jeruk), dan Sembako (beras, minyak, gula). Dengan begitu, otak akan lebih cepat menangkap informasi tanpa merasa kewalahan.

Contoh lainnya adalah dalam dunia kerja. Ketika merencanakan proyek besar, membagi tugas menjadi beberapa tahap atau bagian kecil akan membuat proses pengerjaan terasa lebih ringan dan terstruktur.

Manfaat Chunking

Metode chunking
Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Menggunakan metode chunking secara konsisten bisa memberikan berbagai manfaat, seperti:

  • Meningkatkan daya ingat: Informasi yang terkelompok lebih mudah disimpan dalam memori jangka panjang.
  • Mengurangi beban kognitif: Otak lebih nyaman mengolah unit-unit kecil daripada data besar.
  • Mempercepat proses belajar: Teknik ini membuat pembelajaran lebih terstruktur dan efektif.

Dengan manfaat-manfaat tersebut, tidak heran jika chunking banyak diterapkan dalam dunia pendidikan, psikologi, dan manajemen informasi.

Chunking dalam Psikologi

Metode chunking untuk menyederhanakan informasi/Foto: Freepik.com/sodawhiskey

Dalam psikologi, chunking merupakan bagian penting dari teori pemrosesan informasi. George Miller melalui penelitian berjudul The Magical Number Seven, Plus or Minus Two menunjukkan bahwa chunking bisa memperluas kapasitas memori jangka pendek. Artinya, dengan mengelompokkan data, otak kita seolah memiliki ruang ekstra untuk mengingat lebih banyak hal.

Mengutip Better Help, chunking juga membantu dalam proses pembelajaran dengan memberikan konteks pada informasi yang sebelumnya acak. Oleh karena itu, teknik ini sering diajarkan kepada siswa dan pekerja untuk meningkatkan kemampuan memori.

Itulah penjelasan tentang metode chunking dan bagaimana teknik ini bisa membuat otak kita lebih cerdas dalam mengelola informasi. Mulai sekarang, yuk coba terapkan chunking dalam aktivitas sehari-hari agar proses belajar dan bekerja kamu jadi lebih mudah dan efektif.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE