Meena Asadi, Karateka Perempuan Afghanistan yang Latih Anak-anak Pengungsi di Cisarua Bogor

Risqi Nurtyas Sri Wikanti | Beautynesia
Jumat, 10 Jun 2022 09:00 WIB
Meena Asadi, Karateka Perempuan Afghanistan yang Latih Anak-anak Pengungsi di Cisarua Bogor
Meena Asadi, karateka perempuan Afghanistan latih anak-anak pengungsi di Cisarua Bogor/ Foto: UNHCR/Amazing Productions

Penduduk dari negara-negara konflik sudah lama berusaha untuk meninggalkan negara mereka. Biasanya, negara yang dituju adalah negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Penduduk negara konflik yang ingin berpindah salah satunya adalah adalah penduduk Afghanistan.

Banyak penduduk Afghanistan tersebut berakhir menjadi pengungsi di Indonesia. Indonesia dijadikan negara singgah untuk mencapai negara tujuan mereka yang biasanya adalah Australia. Kebanyakan dari mereka gagal untuk berpindah dan akhirnya masih tinggal di Indonesia bertahun-tahun.

Dikutip dari CNN Indonesia, pengungsi di Indonesia mayoritas adalah pengungsi Afghanistan yang berjumlah lebih dari 7 ribu orang. Mereka tersebar di banyak lokasi di Indonesia, salah satunya adalah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Seperti Meena Asadi, karateka perempuan Afghanistan berprestasi yang akhirnya melatih anak-anak pengungsi untuk mempelajari bela diri karate. Dia sudah tinggal selama 7 tahun di Cisarua dan akhirnya mendirikan klub karate.

Ingin tahu kisah lengkapnya? Simak cerita tentang Meena Asadi yang dilansir dari situs resmi UNHCR di bawah ini!

Sudah Menekuni Karate Sejak di Afghanistan

Ilustrasi karateka anak perempuan/ Foto: pexels.com/cottonbro
Ilustrasi karateka anak perempuan/ Foto: pexels.com/cottonbro

Meena Asadi tumbuh besar di Afghanistan dengan segala peraturan yang menyulitkan perempuan untuk bisa mengejar mimpi sebagai karateka. Bertekad kuat, Meena akhirnya bisa menjadi seorang karateka profesional.

Perempuan berambut panjang ini akhirnya bisa masuk ke Federasi Karate Nasional Afghanistan. Saat masih di Afghanistan, dia bahkan memiliki sebuah klub karate dengan jumlah murid lebih dari 150 orang. Dia tidak hanya mengajar murid pria, tapi juga murid perempuan.

Memenangkan Medali di Kejuaraan Besar

Ilustrasi pertandingan karate/ Foto: pexels.com/Artem Podrez
Ilustrasi pertandingan karate/ Foto: pexels.com/Artem Podrez

Akibat situasi di Afghanistan yang tidak terkendali, Meena Asadi memutuskan untuk bermigrasi ke Pakistan. Di negara tetangga itu, Meena berpartisipasi dalam banyak kompetisi karate dan memenangkan total 30 medali.

Meena pernah memenangkan tiga medali perak dalam kejuaraan South Asian Games tahun 2010 yang digelar di Bangladesh. Dua tahun kemudian, dia kembali memenangkan dua medali sebagai satu-satunya atlet perempuan Afghanistan di Kejuaraan Karate Asia Selatan di India.

Mendirikan Klub Karate Khusus Pengungsi

Ilustrasi latihan karate/ Foto: pexels.com/Thao Lee
Ilustrasi latihan karate/ Foto: pexels.com/Thao Lee

Tidak lama tinggal di Pakistan, Meena Asadi sampai di Indonesia. Dia tinggal di pondok pengungsian yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor sejak tahun 2015. Perempuan yang menekuni karate sejak usia 12 tahun ini merasa bosan dengan kehidupannya sebagai pengungsi.

Pengungsi negara-negara konflik yang singgah di Indonesia sama sekali tidak diperbolehkan sekolah ataupun bekerja. Maka dari itu, Meena memutuskan untuk mendirikan klub karate untuk mengisi waktu luang para anak-anak pengungsi pada tahun 2016.

Klub tersebut bernama Cisarua Refugee Shotokan Karate Club (CRSKC), di mana Meena menjadi pendiri dan kepala pelatih. Anggotanya saat ini terdiri lebih dari 30 anak-anak dan remaja pengungsi dari berbagai negara seperti Afghanistan, Iran, dan Pakistan.

Pencapaian Anggota Klub Karate

Ilustrasi latihan karate/ Foto: pexels.com/Rodnae Productions
Ilustrasi latihan karate/ Foto: pexels.com/Rodnae Productions

Meena Asadi sendiri pada tahun 2018 berhasil mendapatkan sertifikat "Dan ke-3" dari Karatenomichi World Federation (KWF), organisasi karate nirlaba internasional bergengsi dengan basis di Tokyo, Jepang. 

Beberapa murid yang dia latih juga telah menerima sertifikat sabuk resmi. Selama ini, klub karatenya juga telah menjalin kerjasama dengan atlet karate Indonesia dan Institut Karate-Do Indonesia (INKAI).

Tahun 2021, Meena berkompetisi di Walikota Bogor Cup yang diadakan secara virtual melawan 300 peserta lainnya. Dinilai berdasarkan gerakan karate yang telah direkam, Meena berhasil mendapatkan medali emas. 

Arti Karate Bagi Meena

Meena Asadi, karateka perempuan Afghanistan yang berprestasi/ Foto: UNHCR/Amazing Productions
Meena Asadi, karateka perempuan Afghanistan yang berprestasi/ Foto: UNHCR/Amazing Productions

“Karate sangat penting bagi saya. Ini memberi saya kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengatur kehidupan saya,” ucap Meena. 

Meena menambahkan kalau karate telah mengajarinya untuk menghadapi berbagai tantangan. Dia berharap agar bisa menginspirasi banyak perempuan lain untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Meena memiliki harapan besar agar atlet-atlet pengungsi bisa sukses dalam kompetisi internasional. Kesuksesan mereka nantinya bisa menjadi bukti kalau pengungsi juga merupakan orang-orang berbakat, meskipun tidak punya banyak kesempatan untuk menunjukkannya.

Apakah kisah dari Meena Asadi menginspirasimu untuk tidak menyerah, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE