Investasi atau Dana Darurat, Mana yang Perlu Didahulukan? Ini Penjelasannya
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya kebutuhan hidup, banyak dari kamu yang mungkin bertanya-tanya, mana yang perlu didahulukan antara menghimpun dana darurat atau langsung mulai investasi?
Kedua hal ini penting, namun urutan pelaksanaannya dapat memengaruhi stabilitas keuangan jangka panjang. Oleh karena itu, sebelum benar-benar mengalokasikan uang untuk dana darurat atau investasi, kamu perlu simak penjelasan berikut.
Dahulukan Menghimpun Dana Darurat
![]() Dana darurat/ Foto: Freepik.com/freepik |
Dana darurat adalah simpanan yang disiapkan untuk menanggulangi kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau perbaikan rumah.
Menurut Investopedia, dana darurat yang ideal mencakup tiga hingga enam bulan biaya hidup, dan sebaiknya disimpan dalam bentuk aset likuid seperti rekening tabungan berbunga tinggi.
Menghimpun dana darurat lebih utama dilakukan daripada berinvestasi karena dana darurat memberikan perlindungan finansial dalam situasi tak terduga, sementara investasi membawa risiko nilai yang bisa turun kapan saja.
Jika kamu langsung berinvestasi tanpa memiliki dana darurat, kamu bisa dipaksa menjual aset investasi pada saat nilai pasar sedang turun untuk menutupi kebutuhan mendesak. Tindakan tersebut akan menyebabkan kerugian finansial yang lebih besar dalam jangka panjang.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Berinvestasi?
Mulai investasi/ Foto: Freepik.com/our-team
Setelah dana darurat terbentuk, barulah kamu dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi. Investasi bertujuan untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang, namun juga membawa risiko fluktuasi nilai.
Dengan memiliki dana darurat, kamu tidak perlu khawatir harus mencairkan investasi saat pasar sedang turun. Selain dana darurat yang sudah tersedia kesiapanmu dalam berinvestasi bisa berpedoman pada indikator berikut ini.Â
- Utang Konsumtif Telah Terkendali
Investasi seharusnya dilakukan dengan "dana dingin", bukan dengan uang yang seharusnya digunakan untuk melunasi utang berbunga tinggi seperti kartu kredit. Jika bunga utang lebih tinggi dari potensi return investasi, maka melunasi utang adalah keputusan finansial yang lebih bijak dan efisien. - Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas
Investasi tanpa tujuan ibarat berlayar tanpa arah. Kamu perlu tahu kegunaan dana investasi di masa depan. Baik untuk pensiun, pendidikan anak, membeli rumah, atau demi kebebasan finansial. Tujuan tersebut akan menentukan jenis instrumen investasi yang cocok, jangka waktu, serta toleransi terhadap risiko. - Arus Kas Bulanan Positif
Jika pendapatanmu lebih besar dari pengeluaran, artinya kamu memiliki ruang untuk menyisihkan dana secara rutin. Konsistensi ini penting dalam investasi karena pasar cenderung berfluktuasi. Investasi rutin, bahkan dalam jumlah kecil, akan memberi hasil signifikan dalam jangka panjang. - Siap Mengambil Risiko Jangka Panjang
Investasi tidak menjanjikan hasil instan. Bahkan, nilainya bisa turun dalam jangka pendek. Oleh karena itu, kamu perlu memastikan bahwa dana yang diinvestasikan adalah dana yang tidak diperlukan dalam waktu dekat, agar kamu tidak panik saat pasar sedang lesu dan tetap bisa mempertahankan strategi jangka panjang. - Sudah Memiliki Literasi Dasar tentang Investasi
Sebelum menginvestasikan uang di saham, reksa dana, atau instrumen lain, penting untuk memahami cara kerjanya, potensi imbal hasil, risiko, serta biaya yang terlibat. Literasi ini akan melindungi kamu dari jebakan investasi bodong dan membantu mengambil keputusan yang rasional.
Semoga penjelasan di atas bisa membuatmu lebih melek terhadap pengelolaan uang dana darurat dan kesiapan memulai  investasi  ya, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
