Mengenal Femisida, Pembunuhan terhadap Perempuan yang Didorong Rasa Benci dan Dendam
Beauties, pelecehan dan kekerasan seksual bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Namun memang, tak bisa dipungkiri fakta bahwa perempuan kerap kali menjadi korban pelecehan.
Ada berbagai faktor mengapa perempuan mengalami diskriminasi hingga pelecehan, salah satunya karena didorong rasa kebencian oleh pelaku terhadap perempuan. Fenomena ini sendiri disebut dengan femisida.
Dilansir Komnas Perempuan dari Sidang Umum Dewan HAM PBB, femisida adalah pembunuhan terhadap perempuan yang didorong oleh kebencian, dendam, penaklukan, penguasaan, penikmatan dan pandangan terhadap perempuan sebagai kepemilikan sehingga boleh berbuat sesuka hatinya.
Untuk mengenal lebih jauh soal femisida, simak ulasan berikut ini yang dirangkum dari beberapa sumber.
Apa Itu Femisida?
![]() Mengenal Lebih Dalam Femisida/ Foto: unsplash/ Eric Ward |
Menurut World Health Organization atau WHO, femisida secara umum didefinisikan sebagai pembunuhan perempuan karena mereka perempuan, termasuk anak-anak perempuan di dalamnya.
Femisida menggambarkan peristiwa pembunuhan yang dilakukan orang terdekat, misalnya pasangan dan atau anggota keluarga. Berdasarkan data PBB, 80% dari pembunuhan terencana terhadap perempuan dilakukan oleh orang terdekatnya.
Biasanya pembunuhnya adalah seorang pria yang mengindikasikan bahwa ada kekerasan berbasis gender. Sering kali pembunuhan ini direncanakan oleh pelaku dan sebelum korban dibunuh ada bentuk kekerasan serta pelecehan yang meneror korban.
Istilah Femisida Sudah Ada Sejak Tahun 1976
![]() Istilah Femisida Sudah Ada Sejak 1976/ Foto: unsplash/ Kat J |
Melansir dari Global Citizen, istilah femisida pertama kali dipopulerkan oleh feminis Afrika Selatan, Diana Russell pada tahun 1976. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan untuk melindungi perempuan di seluruh dunia.
Russel dan para aktivis perempuan lainnya bersatu menentang femisida yang sudah sejak lama terjadi hampir di seluruh dunia.
Hingga kini, tepatnya di masa pandemi COVID-19, PBB menemukan fakta bahwa di negara-negara yang kasus pembunuhannya menurun, jumlah perempuan yang terbunuh meningkat. Hal ini tak lepas dari kondisi COVID-19 yang mana banyak korban terjebak di dalam rumah bersama para pelaku selama lockdown.
Faktor Penyebab Femisida
Mengenal Femisida, Pembunuhan terhadap Perempuan yang Didorong Rasa Benci dan Dendam/Foto: Getty Images/markgoddard
Faktor Penyebab Femisida
![]() Faktor Penyebab Femisida/ Foto: unsplash/ Melanie Wasser |
Ada banyak faktor yang menyebabkan perempuan terdampak femisida. Pertama, pembunuhan demi kehormatan. Ini dilakukan oleh kerabat pria atau anggota keluarga lainnya yang membunuh perempuan atau anak-anak perempuan atas dasar melindungi kehormatan keluarga dari perilaku seksual atau perzinaan.
Kedua, menurut Femicide Watch, perempuan juga bisa meninggal karena femisida secara tidak langsung sebagai akibat dari aborsi tidak aman, kematian ibu, dan praktik berbahaya lainnya. Terlebih lagi adanya perdagangan manusia, narkoba, kejahatan terorganisir dan penanganan yang tidak memadai dari negara.
Ketiga, menurut PBB, bentuk lainnya dari femisida seperti pembunuhan terkait konflik bersenjata, identitas gender, orientasi seksual dan pembunuhan terkait identitas etnis dan pribumi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |


