Mengenal Gaya Hidup Slow Living: Terkesan Hidup Tanpa Ambisi, Tapi Ternyata Bikin Bahagia!

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Sabtu, 12 Aug 2023 10:30 WIB
Mengenal Gaya Hidup Slow Living: Terkesan Hidup Tanpa Ambisi, Tapi Ternyata Bikin Bahagia!
Mengenal gaya hidup slow living/Foto: pixabay.com/Sasin Tipchai

Slow living, gaya hidup yang tengah ngetren di masa modern. Tak sedikit juga orang yang ingin menerapkannya. Katanya, gaya hidup slow living bisa membantu kesehatan mental.

Hmm, lantas apa sih itu slow living. Mengapa banyak yang menginginkannya? Daripada penasaran, yuk simak ulasannya.

Sejarah Gaya Hidup Slow Living: dari Italia

sejarah slow living
Slow living mulai muncul pada tahun 1980an/Foto: pixabay.com/Shahariar Lenin

Slow living pertama kali muncul di Italia pada tahun 1980an. Tepatnya saat McDonald's pertama kali ada di tengah-tengah Kota Roma, Spagna. 

Di balik munculnya McDonald's yang identik dengan budaya makanan cepat saji, ternyata ditolak oleh Carlo Petrini dan aktivisnya. Alhasil mereka membuat gerakan 'Slow Food Movement'.

Hingga kini, Slow Food Movement berhasil menggandeng 150 negara untuk melindungi tradisi gastronomi, mempromosikan upah yang adil bagi produsen, mendorong makanan yang berkualitas, dan mengupayakan sustainability. 

Seiring berjalannya waktu, konsep slow food pun berkembang menjadi slow living.

Slow Living: Dibalut Kesederhanaan dan Ketenangan?

Slow living membuat hidup menjadi lebih bermakna/Foto: pixabay.com/Jill Wellington

Slow Living: Dibalut Kesederhanaan dan Ketenangan

slow living
Slow living membuat hidup menjadi lebih bermakna/Foto: pixabay.com/Jill Wellington

Slow living adalah gaya hidup yang menekankan bagaimana menjalani hidup dengan lebih bermakna. Alih-alih mencapai kuantitas dalam hidup, slow living lebih berfokus dalam mengedepankan kualitas hasil, prioritas, dan kenyamanan.

Psikolog klinis Veronica Adesla pun menerangkan bahwasanya slow living adalah gaya hidup dengan konsep menjalani hidup dengan lebih bermakna. Melakukan segala sesuatu dengan tepat, melambat, dan tidak terburu-buru.

Orang yang menerapkan slow living akan memiliki pembawaan tenang, santai, dan dibalut kesederhanaan. Bahkan beberapa dari mereka akan menyingkirkan apa yang sekiranya tidak bermanfaat baginya.

Gaya hidup ini berguna untuk meringankan beban dalam hidup dan tetap bahagia dengan apa yang sudah dimiliki. Meskipun kedengarannya menjalani hidup tanpa ambisi.

Mengutip detikHealth, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi berujar bahwa gaya hidup slow living berkaitan dengan penerimaan diri akan hidup yang dijalani. Orang yang menerapkan gaya hidup ini akan kembali fokus pada proses alam dan lingkungan, mengurangi penggunaan teknologi, serta terus berfokus pada kehidupan yang membuatnya bahagia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE