Mengenal Generasi Satori, Anak Muda Jepang yang Hidup Minimalis dan Hati-Hati

Retno Anggraini | Beautynesia
Jumat, 15 Nov 2024 09:30 WIB
Mengenal Generasi Satori, Anak Muda Jepang yang Hidup Minimalis dan Hati-Hati
Mengungkap Generasi Satori/Foto: Freepik.com

Tidak hanya terkenal dengan teknologi canggih dan budayanya yang kaya, ada sebuah fenomena menarik yang sedang berkembang di kalangan anak muda Jepang, yaitu Generasi Satori. Pernah mendengarnya, Beauties?

Pada dasarnya, Generasi Satori adalah Gen Z versi Jepang, yang dibentuk oleh konteks budaya dan ekonomi yang berbeda. Kira-kira apa yang membuat generasi ini begitu spesial? Yuk, selami lebih dalam tentang Gen Z-nya Jepang ini!

Apa Itu Generasi Satori?

Generasi Satori
Ilustrasi Generasi Satori/Foto: Freepik.com

Melansir Woke Waves, Generasi Satori merujuk pada sekelompok anak muda Jepang yang muncul di tengah kesibukan dan kemewahan zaman modern. Kata Satori sendiri berasal dari filosofi Zen, yang berarti pencerahan atau pemahaman mendalam. Jadi, bisa dibilang Generasi Satori adalah anak muda yang mencari makna dalam hidup, bukan hanya sekadar mengikuti tren atau mengejar materi.

Less is More

Generasi Satori
Ilustrasi gaya hidup minimalis/Foto: Freepik.com/sevendeman

Salah satu ciri yang paling menonjol dari Generasi Satori adalah gaya hidup mereka yang minimalis. Mereka percaya kalau memiliki sedikit barang justru membuat mereka lebih bahagia. Ini bisa dibilang sebagai perubahan sikap yang lebih luas, di mana mereka mulai acuh tak acuh dengan segala sesuatu yang berbau materialisme. Kenapa? Karena mereka lebih berhati-hati terhadap finansial dan lebih memilih cara konsumsi yang simpel.

Untuk Generasi Satori, barang-barang mewah bukan lagi simbol status, melainkan sekadar pemborosan. Gaya hidup minimalis mereka bukan hanya soal menghemat uang, tapi juga tentang mengurangi kerumitan hidup. Mereka lebih suka fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, jadi hidup terasa lebih ringan dan berarti.

Kehati-hatian Ekonomi

Ilustrasi Generasi Satori bekerja paruh waktu/Foto: Freepik.com

Ketidakstabilan ekonomi berdampak besar pada Generasi Satori. Banyak anak muda di Jepang memiliki pekerjaan paruh waktu dengan gaji yang pas-pasan, jadi mereka harus pintar-pintar mengatur keuangan. Mereka sadar betul kalau pengeluaran berlebihan bisa menimbulkan masalah di masa depan dan menabung jadi pilihan utama.

Generasi Satori tumbuh di zaman di mana sulit sekali untuk mendapatkan pekerjaan tetap yang stabil dan keamanan finansial jangka panjang menjadi impian yang sulit dijangkau. Akibatnya, mereka menjadi lebih konservatif terhadap finansial. Menghindari risiko dan berpikir dua kali sebelum melakukan investasi besar sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

Perilaku Sosial

Generasi Satori
Ilustrasi Generasi Satori/Foto: Freepik.com

Beban keuangan yang harus ditanggung di setiap tahap kehidupan membuat Generasi Satori tidak terlalu tertarik untuk berpacaran, menikah, atau memiliki anak karena mereka lebih memilih stabilitas. Mereka juga mendefinisikan ulang apa itu kesuksesan.

Bagi Generasi Satori, sukses bukan hanya soal karier yang cemerlang atau kehidupan keluarga yang ideal, tapi lebih kepada kesejahteraan diri, kesehatan mental, dan gaya hidup yang seimbang. Mereka lebih memilih bahagia daripada terus-terusan mengejar pengakuan dari orang lain.

Ahli Teknologi

Ilustrasi Generasi Satori/Foto: Freepik.com/benzoix

Tumbuh di tengah kemajuan digital membuat Generasi Satori sangat ahli dalam hal teknologi. Keterampilan digital mereka membuat mereka bisa tetap terhubung di tengah aktivitas sosial fisik yang terbatas. Mereka mampu membangun dan menjaga jaringan serta komunitas virtual yang solid.

Kecakapan mereka dalam teknologi juga tercermin dalam cara belanja yang efisien. Mereka sering memanfaatkan aplikasi dan ulasan online untuk membuat keputusan pembelian yang cerdas, di mana hal ini mendukung gaya hidup minimalis dan hemat mereka.

Keterlibatan Sosial dan Politik

Generasi Satori
Ilustrasi Generasi Satori/Foto: Freepik.com/elwynn

Generasi Satori tidak terlalu tertarik dengan aktivisme politik dan protes di jalanan. Mereka lebih memilih untuk mengekspresikan pendapat dan ikut terlibat dalam isu-isu sosial melalui platform digital. Keterlibatan mereka ini mencerminkan tren slacktivism, di mana tindakan-tindakan online seperti tanda tangan petisi, share postingan, dan kampanye hashtag menjadi cara mereka untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan.

Meski masih terbilang baru, nilai-nilai yang diusung oleh Generasi Satori sangat menginspirasi. Mereka mengajarkan kita bahwa kebahagiaan bukan soal banyaknya barang yang kita punya, tapi lebih kepada makna yang kita temukan dalam hidup. Dengan gaya hidup minimalis dan pendekatan yang hati-hati, mereka membuktikan bahwa hidup bisa tetap sederhana, tapi juga tetap penuh warna.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE