Mengenal Gwarosa, Fenomena Kerja Keras hingga Meninggal Dunia di Korea Selatan

Sierra Ayuningtyas Muktisari | Beautynesia
Senin, 06 Jan 2025 11:30 WIB
Mengenal Gwarosa, Fenomena Kerja Keras hingga Meninggal Dunia di Korea Selatan
Ilustrasi bekerja/ Foto: pexels.com/Mikhail Nilov

Setiap orang yang bekerja akan mendapat tanggung jawab hingga 'beban' kerja masing-masing berdasarkan job desc hingga jabatan yang dimiliki. Tak jarang, banyak orang bekerja keras untuk mewujudkan tugas-tugas mereka, bahkan demi mencapai target yang telah ditentukan.

Bekerja keras  memang tidak ada salahnya, Beauties. Namun, pastikan kamu melakukan hal tersebut dalam kurun waktu yang wajar dan tidak berlebihan. Hal tersebut agar kamu tidak mengalami burnout atau stres berat karena pekerjaan.

Fenomena orang-orang yang bekerja keras turut terjadi di negara Korea Selatan. Ironisnya, fenomena yang disebut 'Gwarosa' tersebut tak jarang membuat masyarakat negeri Ginseng bekerja hingga mengalami kelelahan, bahkan meninggal dunia.

Simak lebih detail mengenai Gwarosa berikut ini.

Fenomena Gwarosa di Korea Selatan

Ilustrasi merasa lelah/Foto: Freepik.com/freepik

Ilustrasi kelelahan saat bekerja/ Foto: Freepik.com/freepik

Dalam bahasa Korea, ‘Gwarosa’ memiliki arti yang merujuk pada kematian akibat terlalu lelah bekerja.

Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), pada tahun 2021, rata-rata jam kerja tahunan orang Korea adalah 1.915 jam per pekerja, 200 jam lebih banyak dari total negara-negara OECD yang berjumlah 1.715,8 jam per pekerja seperti melansir dari The Herald Insight. Bahkan, para pekerja di Korea juga hampir 50% bekerja lebih banyak dibandingkan pekerja di Jerman yang terkenal sebagai negara industri.

Selain itu, orang Korea yang meninggal akibat kelelahan dalam bekerja meningkat terutama sejak pandemi COVID-19 lalu. Terutama di kalangan pekerja yang bertugas sebagai kurir untuk mengantar barang. Bahkan sebelum pandemi COVID-19, banyak kurir yang meninggal dunia akibat kelelahan dalam bekerja hingga kecelakaan saat bekerja.

Tidak hanya orang-orang yang bekerja sebagai kurir, para pekerja di bidang lain pun turut mengalami fenomena ‘Gwarosa’, Beauties. Salah satunya seperti Chae Soo Hong, seorang pria yang bekerja sebagai supplier makanan meninggal dunia karena kelelahan bekerja seperti melansir dari CNN Indonesia.

Chae Soo Hong memiliki tugas utama untuk memastikan kualitas makanan tepat dan produksi tepat waktu. Dalam satu minggu, ia akan bepergian ke pabrik-pabrik perusahaan di berbagai tempat dan mengawasi produksi. Pada hari Sabtu di akhir pekan, Chae Soo Hong akan tetap pergi ke kantor utama untuk bekerja.

Sesampainya di rumah, tugasnya belum selesai. Pria tersebut seringkali menghabiskan malamnya untuk menerima telepon dari karyawan pabrik, terutama pada pekerja migran yang butuh bantuannya untuk menyesuaikan hidup di Korea Selatan.

Meskipun hal tersebut bukan tugas Chae Soo Hong, namun itu menjadi tugas ‘terselubung’ baginya. Dalam satu minggu, ia menghabiskan 180 jam untuk bekerja.

Pada hari Chae Soo Hong meninggal dunia, ia tetap pergi bekerja seperti biasa dan mengeluh bahwa dirinya kelelahan kepada istrinya. Namun, sang istri tidak menganggapnya serius karena suaminya tersebut memang selalu kelelahan setiap hari.

Rekan Chae Soo Hong menemukan dirinya pingsan di lantai kantor. Pria tersebut meninggal dunia sekitar pukul 19.00 pada Agustus 2017 lalu. Namun penyebab pasti meninggalnya sampai sekarang tak pernah diketahui.

Kultur Kerja di Korea Selatan

Forecasting Love and Weather (2022)/Foto: JTBC

Ilustrasi pekerja di Korea Selatan/ Foto: JTBC

Korea Selatan sendiri memang memiliki kultur kerja ‘workaholic’, Beauties.

Melansir dari NBC News, kekhawatiran mengenai kerja berlebihan di Korea Selatan menjadi hal akut, mengingat negara tersebut terkenal dengan jam kerja yang panjang hingga ekspektasi pendidikan tinggi.

Selain itu, pekerja di Korea Selatan menggambarkan budaya di mana jam lembur ada di mana-mana, para pekerja yang diharapkan untuk menghadiri jam kerja wajib setelah makan malam bersama tim kerja, serta para pekerja yang terdorong untuk tetap berada di kantor hingga melihat atasan mereka pergi, terlepas dari apakah mereka telah menyelesaikan tugas atau pekerjaan lainnya.

Bagaimana menurut kamu mengenai hal tersebut, Beauties?

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE