Mengenal Jamais Vu, Fenomena Kebalikan dari Deja Vu yang Bisa Sangat Membingungkan

Retno Anggraini | Beautynesia
Sabtu, 06 Apr 2024 04:00 WIB
Mengenal Jamais Vu, Fenomena Kebalikan dari Deja Vu yang Bisa Sangat Membingungkan
Mengenal fenomena jamais vu/Foto: Freepik.com/shurkin_son

Déjà vu adalah perasaan telah melihat atau mengalami sesuatu yang sedang kamu lihat atau alami, meski kamu tahu bahwa kamu belum benar-benar melihat atau mengalaminya. Menurut sebuah penelitian, déjà vu adalah keadaan mental sementara yang pernah dialami oleh 97 persen populasi setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Meski begitu, kamu juga bisa mengalami jamais vu, fenomena kebalikan dari déjà vu. Jamais vu bisa terlihat seperti melihat seseorang atau sesuatu yang kamu temui setiap hari. Perasaan ini bisa sangat membebani dan menakutkan, serta bisa berlangsung selama beberapa detik atau menit.

Dilansir dari Huffpost, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang jamais vu.

Mengalami Jamais Vu karena Berbagai Alasan

Mengenal fenomena jamais vu
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/1112000

Penyebab pasti jamais vu tidak diketahui, tapi banyak yang percaya hal ini terkait dengan lobus temporal otak karena bagian otak ini berperan besar dalam memori. Stres kronis atau gangguan tidur bisa berdampak pada kesehatan mental, sehingga membuat seseorang lebih rentan mengalami pengalaman seperti ini. Situasi stres tinggi telah dikaitkan dengan pengalaman jamais vu.

Kamu sebenarnya bisa menciptakan fenomena jamais vu atau perasaan serupa sendiri dan kamu mungkin pernah melakukannya secara tidak sengaja. Hal ini bisa dilakukan dalam tugas-tugas keterasingan kata, seperti menulis sebuah kata berulang-ulang hingga kata tersebut mulai terlihat salah atau asing bagi kamu.

Kapan Jamais Vu Terjadi?

Mengenal fenomena jamais vu/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Seseorang lebih mungkin mengalami jamais vu dalam situasi yang mungkin menyusahkan. Konon, jamais vu bisa terjadi di mana dan kapan saja. Namun, biasanya jamais vu terjadi ketika tubuh memasuki kondisi kecemasan tinggi, pikiran akan bekerja secara overdrive untuk menciptakan tindakan perlindungan guna menghindari trauma.

Mengganggu Pemrosesan Memori

Mengenal fenomena jamais vu
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Ada pemisahan antara dua sistem memori berbeda yang disebut memori deklaratif, yaitu hal-hal yang bisa diingat secara sadar seperti fakta atau cerita dan memori nondeklaratif atau implisit, yaitu sensasi dan pengalaman yang kamu rasakan.

Jamais vu diperkirakan muncul ketika gangguan dimulai di lobus temporal, yang merupakan bagian otak yang berhubungan dengan memori. Ini juga merupakan area otak yang berhubungan dengan déjà vu.

Bisa Disalahartikan sebagai Delusi

Mengenal fenomena jamais vu/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Meskipun jamais vu adalah tidak adanya keyakinan, tapi bisa disalahartikan sebagai disosiasi atau delusi, bergantung pada kondisi seseorang saat ini. Saat mengalami jamais vu, seseorang mungkin merasa terlepas dari lingkungannya, orang-orang di sekitarnya, dan tubuhnya. Itulah sebabnya hal ini bisa disalahartikan sebagai delusi.

Secara keseluruhan, jamais vu biasanya merupakan momen singkat yang bisa diatur dengan mudah dengan berhenti dan meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum kembali melakukan aktivitas. Namun, perlu diingat, jamais vu jarang terjadi dan jika kamu mengalaminya setiap hari, itu mungkin pertanda adanya sesuatu yang lebih serius.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.