Mengenal Lebih Dekat, Ini Biografi Ir. Soekarno, Bapak Proklamator Kemerdekaan RI

Anindya Milagsita | Beautynesia
Selasa, 16 Aug 2022 20:30 WIB
Mengenal Lebih Dekat, Ini Biografi Ir. Soekarno, Bapak Proklamator Kemerdekaan RI
Foto: Keystone/Hulton Archive/Getty Images

Beauties, siapa sih yang tak mengenal sosok Ir. Soekarno atau Bung Karno. Presiden pertama Republik Indonesia ini menjadi salah satu pahlawan yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan negara kita. Ia merupakan sosok hebat yang memiliki jiwa nasionalisme dan kepemimpinan yang tinggi, sekaligus menjadi salah satu pencetus gagasan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Presiden Indonesia pertama yang dijuluki Bapak Proklamator ini juga memperkenalkan semangat gotong-royong kepada masyarakat Indonesia, lho. Bung Karno pun berhasil bikin kagum sekaligus disegani banyak orang. Nah, dalam rangka menyambut kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, mari bersama-sama mengenang jasa pahlawan. Salah satunya dengan mengenal mereka lebih dekat.

Simak biografi Ir. Soekarno secara singkat lewat artikel berikut ini!

circa 1945:  Achmed Sukarno, or Soekarno, (1902 - 1970), Indonesian statesman who became Indonesia's first president in 1945.  (Photo by Keystone/Getty Images)circa 1945: Achmed Sukarno, or Soekarno, (1902 - 1970), Indonesian statesman who became Indonesia's first president in 1945. (Photo by Keystone/Getty Images)/ Foto: Getty Images

Soekarno atau bisa juga disebut sebagai Bung Karno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901 silam. Saat lahir Bung Karno diberi nama Kusno Sosrodihardjo oleh kedua orangtuanya, Beauties. Hingga akhirnya diubah menjadi Soekarno karena saat kecil dinilai sering mengalami sakit-sakitan. 

Bung Karno adalah anak dari pasangan Ida Ayu Nyoman Rai dan Raden Soekemi Sosrodihardjo. Masa kecilnya dihabiskan dengan tinggal bersama orangtua di Blitar, lalu saat SD hingga lulus Bung Karno tinggal di rumah Raden Mas Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal sebagai H.O.S Tjokroaminoto.

Mengutip dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Bung Karno berhasil menyelesaikan pendidikan di Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi (sekarang menjadi ITB) dengan memperoleh gelar insinyur (Ir) pada tahun 1926. Perkenalannya dengan politik dimulai saat dirinya berguru dengan H.O.S Tjokroaminoto. Jiwa nasionalisme yang semakin bertumbuh pun membuat Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927.

Tujuannya mendirikan partai itu tak lain adalah untuk Indonesia merdeka, Beauties. Sayangnya, keputusan Bung Karno ini justru membuat pihak Belanda marah hingga memenjarakannya ke Sukamiskin, Bandung pada 1929. Setelah PNI dibubarkan dan ia dibebaskan, Soekarno bergabung sekaligus menjadi pemimpin partai Partai Indonesia (Partindo). Lagi-lagi, keputusannya ini membuat Belanda mengasingkannya ke Ende, Flores pada 1933.

Ir. Soekarno bersama Drs. Mohammad Hatta.
Mengenal lebih dekat sosok presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno/wikimedia common/Presidential Library

Pasang-surut dalam berpolitik dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tak membuat Bung Karno menyerah. Bersama dengan Drs. Mohammad Hatta atau biasa disebut Bung Hatta, ia menyusun gagasan tentang dasar negara Pancasila sekaligus memimpin Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Hingga akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda saat itu membujuk Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Seperti dikutip dari Seri Buku TEMPO: Bapak Bangsa Sukarno via detikNews, Soekarno lebih memilih tanggal 17 Agustus 1945 karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pun resmi dilaksanakan pada waktu itu di Rengasdengklok.

Melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945, Ir. Soekarno pun ditetapkan sebagai presiden Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Selama masa jabatannya, Bung Karno menjadi salah satu pendiri Gerakan Non-Blok sekaligus menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin melalui Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.

Peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 1965 yang menewaskan para perwira TNI Angkatan Darat dan diprakarsai oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) menimbulkan krisis politik di Indonesia, Beauties. Kondisi ini pun membuat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melakukan sidang istimewa untuk meminta tanggungjawab presiden Soekarno kala itu.

November 1945:  Indonesian president, Achmed Sukarno or Soekarno (1902 - 1970) during manoeuvres for control between Indonesian, Japanese, Dutch and British armies.  (Photo by Topical Press Agency/Getty Images)November 1945: Indonesian president, Achmed Sukarno or Soekarno (1902 - 1970) during manoeuvres for control between Indonesian, Japanese, Dutch and British armies. (Photo by Topical Press Agency/Getty Images)/ Foto: Getty Images

Hasil sidang pun memutuskan kalau presiden Soekarno dianggap tidak mampu memenuhi harapan rakyat. Jabatan presiden akhirnya dicabut pada tahun 1967 dan Jenderal Soeharto akhirnya dilantik sebagai presiden Republik Indonesia selanjutnya tepat satu tahun kemudian.

Kesehatan Bung Karno yang terus memburuk membuatnya harus dirawat inap di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Tepat di usia 69 tahun pada 21 Juni 1970 presiden pertama Republik Indonesia itu menghembuskan napas terakhirnya, Beauties. Tempat peristirahatan terakhir Bung Karno pun berada di Blitar, Jawa Timur bersebelahan dengan makam sang ayah dan ibu.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.