Mengenal Quarter Life Crisis dan Cara Mengatasinya dengan Bijak
Pernah merasa hidupmu seperti jalan di tempat, meski kamu sudah berusaha keras mengejar impian? Di usia 20-an, tekanan untuk sukses sering kali terasa begitu berat, mulai dari karier, keuangan, hingga hubungan pribadi. Kadang kamu merasa tersesat, tidak tahu apakah langkah yang diambil sudah benar atau justru membawa ke arah yang salah.
Rasa cemas, bingung, dan tak percaya diri ini sering kali menjadi tanda bahwa kamu sedang berada di fase quarter life crisis. Tapi jangan buru-buru panik, Beauties. Fase ini bukan akhir perjalanan, melainkan kesempatan untuk mengenal dirimu lebih dalam.
Yuk, baca lebih lanjut untuk memahami apa sebenarnya yang terjadi dalam masa ini dan bagaimana kamu bisa melewatinya dengan bijak.
Mengenal Quarter Life Crisis
Ilustrasi quarter life crisis/Freepik: pikisuperstar
Quarter life crisis adalah fase emosional yang biasanya dialami seseorang di usia 20 hingga 30-an, ketika muncul perasaan cemas, bingung, dan tidak yakin terhadap arah hidup. Banyak orang menggambarkannya sebagai masa “tersesat” di awal perjalanan menuju kedewasaan, di mana ekspektasi tinggi sering kali tidak sejalan dengan kenyataan.
Psikolog asal Inggris, Dr. Alex Fowke, menjelaskan quarter life crisis merupakan periode penuh ketidakpastian dan kekecewaan yang muncul seputar karier, hubungan, serta kondisi finansial seseorang. Dalam wawancaranya bersama London Evening Standard, yang menyoroti bahwa tekanan sosial dan tuntutan untuk segera “sukses” menjadi salah satu pemicu utama.
Meski terdengar negatif, fase ini sebenarnya adalah bagian alami dari proses pendewasaan. Jadi, Beauties, quarter life crisis bukan sekadar masa sulit, tapi juga kesempatan untuk memulai bab baru dalam memahami siapa dirimu sebenarnya.
Pemicu Quarter Life Crisis
Ilustrasi pemicu quarter life crisis/Freepik: freepik
Salah satu pemicu terbesar quarter life crisis adalah tekanan sosial untuk “berhasil” di usia muda. Banyak orang di usia 20-an merasa tertinggal karena membandingkan hidupnya dengan pencapaian orang lain, baik di dunia nyata maupun media sosial.
Psikiater Dr. James Arkell dari Nightingale Hospital London menjelaskan kepada The Guardian, generasi muda masa kini sering dibebani ekspektasi lama, seperti harus punya rumah, karier mapan, dan pasangan di usia tertentu, padahal realitas ekonomi dan sosial sudah jauh berbeda. Akibatnya, muncul rasa gagal, cemas, dan keraguan terhadap pilihan hidup sendiri.
Selain itu, ketidakpastian karier dan ekonomi juga memperparah krisis ini. Laporan Time Magazine menyebut bahwa generasi muda menghadapi pasar kerja yang penuh tekanan dan biaya hidup yang makin tinggi, sehingga sulit mencapai kemandirian finansial. Ditambah lagi, banyaknya pilihan hidup justru membuat seseorang mudah cemas dan takut salah langkah. Kombinasi antara tekanan sosial, ekonomi, dan pilihan yang berlimpah inilah yang sering memicu badai emosi di masa quarter life crisis.
Gejala Quarter Life Crisis
Ilustrasi gejala quarter life crisis/Freepik: freepik
Beauties, kamu mungkin sedang mengalami quarter life crisis tanpa sadar. Salah satu tanda paling umum adalah perasaan tidak puas atau kehilangan arah dalam hidup, meski di permukaan semuanya terlihat baik-baik saja. Kamu mungkin punya pekerjaan, hubungan, atau rutinitas yang stabil, tapi tetap merasa kosong dan bingung tentang apa yang benar-benar kamu inginkan.
Psikolog klinis Dr. Oliver Robinson dari University of Greenwich menjelaskan kepada BBC Worklife bahwa gejala ini sering muncul karena adanya kesenjangan antara ekspektasi pribadi dan realitas yang dihadapi.
Selain itu, rasa cemas berlebihan terhadap masa depan juga sering menjadi ciri khas fase ini. Banyak orang yang mengalami gangguan tidur, mudah stres, atau bahkan mulai mempertanyakan nilai dan tujuan hidupnya. Di sisi lain, kebiasaan membandingkan diri dengan teman sebaya di media sosial, seperti yang dijelaskan terapis Sadie Salazar dalam CNBC, bisa memperburuk gejala ini dan menimbulkan rasa rendah diri.
Dampak Quarter Life Crisis Jika Tidak Ditangani
Ilustrasi dampak dari quarter life crisis/freepik: DC Studio
Jika quarter life crisis dibiarkan tanpa strategi penanganan yang tepat, dampaknya bisa cukup signifikan bagi kehidupan, Beauties. Salah satunya adalah stres kronis dan gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan berlebihan dan depresi ringan.
Studi internasional yang dipublikasikan di The International Journal of Indian Psychology (2024) menunjukkan bahwa individu yang mengalami perasaan kehilangan arah dan ketidakpastian dalam hidup cenderung memiliki tingkat stres lebih tinggi dan penurunan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan.
Tak hanya itu, produktifitas dan performa kerja juga dapat terdampak. Ketidakpastian dan kebingungan membuat seseorang sulit fokus, sering menunda pekerjaan, atau kehilangan motivasi untuk mencapai target.
Secara keseluruhan, dampak jangka panjang dari quarter life crisis yang tidak ditangani bisa menurunkan kualitas hidup dan mempersulit pencapaian tujuan pribadi maupun profesional.
Cara Mengatasi Quarter Life Crisis dengan Bijak
Ilustrasi solusi mengatasi quarter life crisis/freepik: freepik
Beauties, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan agar quarter life crisis tidak berlarut, yakni sebagai berikut:
1. Mendekat pada Tuhan
Memperkuat spiritualitas dapat membantu kamu lebih bersyukur, meningkatkan self-love, dan menenangkan pikiran di masa kebingungan.
2. Tetapkan tujuan hidup yang terukur
Membuat target jangka pendek, menengah, dan panjang yang realistis membantu kamu memiliki arah jelas dan meningkatkan rasa kontrol terhadap hidup.
3. Work-life balance
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan, studi, ibadah, dan kehidupan pribadi dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup.
4. Kurangi penggunaan sosial media
Mengurangi perbandingan dengan pencapaian orang lain di media sosial dapat menurunkan rasa cemas dan rendah diri.
5. Sharing kepada orang sekitar
Bercerita atau berdiskusi dengan teman, keluarga, atau mentor membantu meringankan beban emosional dan memberikan perspektif baru.
6. Konseling jika perlu
Mengikuti sesi konseling atau terapi profesional memberikan strategi coping yang tepat dan mendukung proses refleksi diri untuk melewati fase quarter life crisis.
Beauties, meski quarter life crisis terasa menakutkan, fase ini justru bisa menjadi kesempatan untuk mengenal diri lebih dalam. Jadikan setiap langkah kecil sebagai pijakan untuk tumbuh lebih bijak, percaya diri, dan bahagia. Semoga segera selesai dengan fase ini, ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!