Mengenal The Mere Urgency Effect: Mispersepsi Cara Menentukan Prioritas
Pernah gak kamu menunda-nunda pekerjaan untuk mengerjakan tugas lain dan mengatakan “kerjain yang ini dulu deh, abis ini baru kerjain yang itu”? Bayangkan kamu mempunyai serangkaian hal yang gak terlalu penting tapi mendesak seperti check out belanjaan kamu di online shop karena takut voucher kamu kadaluarsa, atau hal yang penting tapi gak mempunyai tenggat waktu seperti mengambil online course untuk self improvement kamu, mana yang bakal kamu pilih untuk dilakukan duluan? Mungkin kamu akan memilih untuk gak membiarkan voucher kamu kadaluarsa bukan? Hal tersebut menandakan kamu terjebak dalam the mere urgency effect.
Menentukan Prioritas
![]() online shopping / freepik.com/tirachard |
Prioritas adalah sebuah keadaan dimana seseorang atau sesuatu dianggap lebih penting dan utama dibandingkan dengan yang lainnya. The mere urgency effect artinya kamu cenderung untuk memprioritaskan sesuatu yang gak terlalu penting tapi mendesak, dibandingkan dengan mengerjakan sesuatu yang penting tapi gak terlalu mendesak. Kenapa sih kamu malah lebih memilih check out barang belanjaan kamu di olshop daripada online course?
Dalam makalah penelitian yang diterbitkan di Journal of Consumer Research, kamu melakukan hal tersebut bukan karena tugas itu lebih mudah diselesaikan, tetapi karena adanya ilusi kadaluarsa. Kamu takut jika gak check out buru-buru nanti voucher kamu hangus. Coba bayangkan jika dibandingkan dengan mengambil online course untuk self development, yang sifatnya fleksibel, nggak ada deadline, dan nggak ada urgensi.
Terjadinya Mispersepsi karena Sebuah Ilusi
![]() Bingung untuk menentukan prioritas / foto: freepik/yanalya |
Seperti yang dikatakan oleh Meng Zhu, Associate Professor Marketing Johns Hopkins Carey Business School, orang yang terjebak dalam the mere urgency effect bertindak karena adanya rasa urgensi palsu atau ilusi kadaluarsa dan berperilaku seolah-olah mengejar tugas yang mendesak memiliki daya tarik tersendiri, terlepas dari konsekuensi obyektifnya.
Menurut Merriam Webster, prioritas artinya sesuatu yang dikira lebih penting dibandingkan yang lain serta harus dikerjakan dan diselesaikan terlebih dahulu. Nah, dalam the mere urgency effect, otak kamu nggak pandai memilih dan memilah apa yang penting dan apa yang mendesak, sehingga pada akhirnya terjadilah mispersepsi cara menentukan prioritas.
Action Plan yang Efektif
![]() Eisenhower Matrix sebagai cara menentukan prioritas / freepik.com/laurenmoon |
Agar kamu gak terjebak dalam the mere urgency effect, kamu bisa menggunakan Eisenhower Matrix untuk memprioritaskan hal-hal yang harus kamu lakukan dengan efektif. Matrix ini terbagi menjadi 4 kuadran: mendesak dan penting (lakukan sekarang), mendesak tapi gak penting (wakilkan), gak mendesak tapi penting (putuskan kapan harus melakukannya), gak mendesak dan gak penting (hapus). Ini adalah metode sederhana namun efektif untuk mengubah pemikiran kamu ke arah yang lebih produktif dalam jangka waktu yang panjang.


