Mengenal Toxic Positivity, Hal Positif yang Ternyata Tak Baik untuk Kesehatan! Lho, Kenapa?

Natasha Riyandani | Beautynesia
Sabtu, 07 May 2022 21:00 WIB
Toxic Positivity, Hal Positif yang Tidak Baik untuk Kesehatan/ Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Memiliki pikiran dan sikap positif merupakan perilaku baik. Namun, saat suatu hal dilakukan berlebihan, ketika pikiran dan sikap positif digunakan untuk menutupi perasaan, hal tersebut menjadi toxic untuk diri sendiri maupun orang lain. Dimana kata-kata positif tersebut dapat membuat tidak nyaman atau menyerang bagi sebagian orang. Hal tersebut dikenal dengan toxic positivity.

Toxic positivity adalah kondisi yang memaksa seseorang untuk terus berpikir positif dan merasa optimis di segala situasi. Sehingga, menyangkal perasaan emosional dan validitas diri.

Dimana kata-kata penyemangat yang diberikan justru memberi dampak bagi psikis seseorang. Ungkapan seperti “jangan sedih”, “kamu harus kuat”, atau “hidup kamu lebih beruntung dari orang lain” merupakan ungkapan yang terkadang mengganggu psikis seseorang. Karena, perasaan sedih dan emosional yang tak dapat disalurkan.

Mengutip laman The Psychology Group, yang ditulis oleh Dokter dan spesialis keluarga dan depresi. Menyatakan hal-hal mengenai toxic positivity, sebagai berikut:

Tanda-tanda Toxic Positivity


Ilustrasi Tanda-Tanda Toxic Positivity/ Foto: Freepik.com/freepik

Ada beberapa tanda toxic positivity yang bisa dikenali. Beberapa tandanya adalah sebagai berikut:

  1. Menyembunyikan/menutupi perasaan diri sebenarnya
  2. Mencoba untuk melanjutkan suatu hal dengan menyingkirkan perasaan emosi
  3. Merasa bersalah karena merasakan apa yang sedang dirasakan (teman/saudara)
  4. Merendahkan pengalaman orang lain dengan merasa dirinya lebih baik
  5. Mencoba memberikan perspektif kepada seseorang (misal, “masih mending daripada…”
  6. Mempermalukan/menghukum orang lain karena mengekpresikan rasa frustasi atau selain perasaan positif
  7. Menyingkirkan hal-hal yang mengganggu dengan pikiran “ya ini apa adanya…”

Mengapa Toxic Positivity Tidak Baik Bagi Kesehatan?


Ilustrasi Toxic Positivity Tidak Baik Bagi Kesehatan/ Foto: Freepik.com/freepik

Perlu diketahui, toxic positivity ini juga berimbas tidak baik pada kesehatan lho, Beauties! Ada beberapa alasannya, baca selengkapnya di bawah ini ya!

1. Merasa Malu

Memaksakan pikiran positif mengenai rasa sakit atau emosi untuk tetap diam dan merasakannya sendirian. Beberapa orang merasa tidak ingin menunjukkan sikap lemah atau emosi mereka, karena ingin terlihat baik di depan orang lain.

Sehingga, pilihan yang dipunya adalah jujur mengenai perasaannya atau berpura-pura untuk terlihat baik-baik saja. Sebagian orang memilih opsi untuk menutupi dan berpura-pura. Sehingga, toxic positivity membuat seseorang merasa malu untuk mengakui perasaan emosi sendiri.

2. Emosi yang Ditekan

Pada sebuah penelitian mengatakan menyembunyikan/menyangkal perasaan menyebabkan lebih banyak tekanan pada tubuh atau meningkatkan kesulitan untuk menghindari pikiran dan perasaan yang menyusahkan.

Untuk itu, perlu diketahui bahwa mengakui perasaan emosi dengan mengungkapkannya, bukanlah masalah untuk dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kewarasan diri, kesehatan, dan meredakan emosi itu sendiri.

Toxic Positivity/Foto: Freepik.com/Yanalya/ Foto: Novianty Aulia

3. Isolasi dan Masalah Relasi Lain

Dengan menyangkal kebenaran, hidup seakan terpisah dari diri sendiri dan dunia luar. Apabila kehilangan koneksi dengan orang lain, akan sulit untuk orang lain terhubung dengan kita.

Sehingga, perlu untuk memberikan ruang bagi orang lain untuk mengungkapkan perasaannya di hadapanmu. Karena, dengan menciptakan perasaan emosi palsu akan mengakibatkan sebuah hubungan/persahabatan yang dangkal.

Menjadi manusia merupakan sebuah perasaan yang melibatkan diri sendiri dan cara kita mengekspresikannya ke dunia. Apabila menutupi perasaan dengan hal-hal positif yang malah menjadi bumerang untuk diri sendiri maupun orang lain. Untuk itu, menyalurkan/mengekspresikan perasaan dan sikap emosi itu hal yang wajar, karena kalau terus menutupinya dengan hal baik akan menyakiti diri sendiri.

_______________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
5 K-Pop Idol Ini Pernah Alami Mental Health