Mengenal Tradisi Lempar Puding, Perayaan Malam Natal di Slovakia

Natasha Riyandani | Beautynesia
Rabu, 24 Dec 2025 10:00 WIB
Dilanjut Makan Bersama Keluarga
Makan bersama keluarga/ Foto: Freepik.com/gpointstudio

Beauties, dari sekian banyak tradisi menyambut perayaan Natal di seluruh dunia, Slovakia termasuk salah satu yang memiliki tradisi unik dengan melempar puding ke atap rumah. Meskipun terdengar sangat aneh, namun hal ini sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.

Tradisi ini dikenal dengan “vianočný puding” dalam bahasa Slovakia, yang berarti puding Natal. Istilah ini merujuk pada hidangan penutup tradisional yang kaya rasa dan biasa disantap selama musim liburan Natal.

Tradisi lempar puding ini sudah sedari lama dilakukan dan menjadi warisan budaya turun-temurun. Sebagian orang percaya bahwa tradisi ini adalah cara untuk mencari keberuntungan dan kemakmuran di masa depan.

Lantas, seperti apa keseruan tradisi lempar puding jelang perayaan Natal di Slovakia? Melansir dari C&C Travel Hub, berikut rangkuman informasinya. Simak!

Sejarah Tradisi Lempar Puding di Slovakia

Sejarah tradisi lempar puding di Slovakia/ Foto: Instagram.com/nationalczehslovakmuseum

Natal di Slovakia merupakan salah satu yang menampilkan banyak pameran budaya dan tradisi unik yang berbeda dari negara-negara lainnya. Mulai dari menyimpan ikan mas di bak mandi, melihat babi emas, hingga melempar puding ke langit-langit rumah.

Tradisi ini berawal dari cerita masyarakat setempat dan kepercayaan agraris kuno tentang kelimpahan dan panen yang baik. Berasal dari masa ketika Natal bertepatan dengan perayaan Tahun Baru, dan tindakan yang dilakukan pada hari itu dianggap dapat memprediksi atau memengaruhi segala hal yang akan datang di tahun depan.

Proses Melempar Puding

Proses lempar puding/ Foto: Pinterest.com/mariadobiasova1

Dikutip dari laman BBC, tradisi lempar puding ini biasanya dilakukan pada malam Natal, di mana keluarga berkumpul untuk merayakan kelahiran Yesus, menikmati makanan khas, dan tentu saja, melempar puding.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh anggota laki-laki tertua atau kepala rumah tangga, dengan mengambil sesendok puding dan melemparkannya ke langit-langit saat makan malam Natal. Menurut kepercayaan, jika puding menempel di langit-langit, maka kehidupan anggota keluarga akan penuh kemakmuran dan keberkahan di tahun baru.

Sebaliknya, jika puding yang dilempar terjatuh, bisa jadi kemakmuran tidak akan tercapai pada tahun mendatang. Oleh karena itu, dalam melakukan tradisi ini dibutuhkan puding yang lengket dan lemparan yang kuat.

Mereka biasanya menggunakan “loksa”, yang disebut juga “boblaky” atau “opekance”, hidangan tradisional Slovakia yang terbuat dari campurann susu, roti, biji poppy, dan madu, untuk dilempar ke langit-langit. Tak heran jika setiap rumah berusaha membuat puding terbaik untuk melakukan tradisi tersebut.

Selama proses melempar puding diiringi dengan tawa dan sorak-sorai. Suasana hangat dan ceria ini menciptakan ikatan yang lebih kuat antar anggota keluarga, serta mengingatkan mereka akan kebersamaan.

Dilanjut Makan Bersama Keluarga

Makan bersama keluarga/ Foto: Freepik.com/gpointstudio

Setelah selesai melempar puding, semua anggota keluarga akan berkumpul bersama di meja makan untuk menikmati hidangan Natal yang lezat. Berbagai makanan tradisional seperti kapustnica (sup kubis) dan ikan goreng, yang selalu disajikan untuk melengkapi momen spesial perayaan Natal.

Dengan menyantap hidangan yang telah disajikan, termasuk puding loksa, mereka turut merayakan rasa syukur atas kebersamaan dan keberkahan yang mereka terima dari Tuhan.

Makna Tradisi Lempar Puding

Makna tradisi lempar puding/ Foto: Instagram.com/lisoltis

Melempar puding ini bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Secara harfiah, tradisi ini melambangkan harapan, keberuntungan, dan kemakmuran untuk tahun yang akan datang. Dengan setiap lemparannya ada keyakinan bahwa puding yang terbang tinggi akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan bagi semua anggota keluarga.

Meskipun telah mengalami beberapa perubahan, esensi dari tradisi ini tetap sama yaitu merayakan harapan dan kebahagiaan bersama keluarga. Dengan setiap puding yang terbang, membawa keyakinan akan masa depan yang cerah dan penuh berkah.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE