Mengintip Perjalanan Perempuan Menuju Kesetaraan di Industri Hiburan Melalui Oscar

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Sabtu, 26 Apr 2025 12:30 WIB
Mengintip Perjalanan Perempuan Menuju Kesetaraan di Industri Hiburan Melalui Oscar
Foto: instagram.com/theacademy

Industri hiburan Hollywood kerap menjadi sorotan dunia. Kehidupan sineas yang tampak glamor dan penuh pesona dipandang publik sebagai sebuah kejayaan. Namun di baliknya, tetap ada sisi yang "tertutupi" oleh kamera, termasuk kesetaraan peran perempuan di industri perfilman. Tengok ajang penghargaan bergengsi seperti Academy Awards sebagai contohnya.

Setiap tahun, ajang Academy Awards atau Oscar bukan sekadar panggung penghargaan bagi para sineas terbaik dunia, tetapi juga cerminan dari perubahan dan perjuangan yang terjadi di industri hiburan. Di balik kemilau piala emas dan momen kemenangan yang mengharukan, ada kisah panjang tentang bagaimana perempuan terus berusaha menembus batas, menantang stereotip, dan memperjuangkan kesetaraan di layar maupun di balik kamera.

Dari kategori yang dulu didominasi pria hingga semakin banyaknya nama perempuan dalam daftar nominasi, perjalanan menuju inklusivitas ini masih berlangsung dan Oscar adalah salah satu saksi penting dari perubahan tersebut.

Dinding Kaca yang Mulai Retak

Oscar/ /Foto: theartsdesk.com

Selama puluhan tahun, Oscar didominasi oleh pria, baik di depan maupun di belakang layar. Kategori seperti Best Director pernah menjadi ‘klub eksklusif’ laki-laki hingga akhirnya Kathryn Bigelow membuat sejarah sebagai perempuan pertama yang menang pada 2010 lewat The Hurt Locker. Namun, fakta bahwa dalam hampir 100 tahun sejarah Oscar hanya ada segelintir perempuan yang masuk nominasi sutradara menunjukkan masih adanya bias struktural.

Tak hanya itu, kategori akting pun pernah dipenuhi dengan karakter perempuan yang sering kali hanya menjadi pelengkap bagi tokoh pria. Baru belakangan ini kita melihat lebih banyak peran perempuan yang kompleks dan berdaya, seperti Frances McDormand dalam Nomadland atau Michelle Yeoh yang mencetak sejarah sebagai perempuan Asia pertama yang memenangkan Best Actress di Oscar 2023 lewat Everything Everywhere All at Once.

Di Balik Layar, Perempuan Bangkit

Di Balik Layar, Perempuan Bangkit/Foto: variety.com

Perjuangan perempuan dalam industri hiburan bukan hanya soal aktor dan sutradara. Penulis skenario, sinematografer, editor, hingga komposer perempuan juga menghadapi tantangan serupa. Sampai hari ini, hanya ada segelintir perempuan yang memenangkan kategori teknis seperti Best Cinematography atau Best Film Editing.

Namun, tren mulai berubah. Kehadiran Greta Gerwig sebagai sutradara dan penulis film Barbie atau Chloe Zhao yang membawa Nomadland ke puncak Oscar menunjukkan bahwa perempuan mampu bersaing dalam industri yang sebelumnya didominasi pria.

Tak hanya itu, semakin banyak inisiatif yang mendorong keberagaman dan representasi perempuan di Hollywood, seperti kampanye #MeToo dan Time’s Up yang membuka percakapan global tentang perlakuan perempuan di industri hiburan.

Perempuan di Oscar 2025

Perempuan di Oscar 2025/Foto: instagram.com/anorafilm

Pada perhelatan Oscar 2025, sejumlah perempuan mencatat prestasi gemilang yang menandai langkah maju dalam upaya mencapai kesetaraan di industri hiburan. Berikut adalah sorotan pemenang perempuan yang mengukir sejarah pada ajang tersebut:

  1. Mikey Madison: Mikey Madison, aktris berusia 25 tahun, memenangkan penghargaan Aktris Terbaik berkat perannya dalam film Anora. Ia berhasil mengalahkan pesaing kuat seperti Demi Moore, yang sebelumnya diunggulkan dalam kategori ini. Dalam pidato kemenangannya, Madison mengungkapkan rasa tak percayanya dan berterima kasih kepada komunitas pekerja seks yang membantunya mendalami perannya. 
  2. Zoe Saldaña: Zoe Saldaña meraih penghargaan Aktris Pendukung Terbaik melalui perannya dalam film musikal Emilia Pérez. Kemenangan ini menjadikannya perempuan Amerika keturunan Dominika pertama yang memenangkan Oscar dalam kategori akting, menandai pencapaian penting dalam representasi keberagaman di industri film. 

Lebih dari Sekadar Piala

Lebih dari Sekadar Piala/Foto: freepik.com/freepik

Kesetaraan di Oscar bukan hanya soal jumlah pemenang perempuan, tetapi tentang bagaimana perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk berkarya dan bersinar. Perjalanan masih panjang, tetapi dengan semakin banyaknya sineas perempuan yang berani menantang norma lama, harapan untuk industri hiburan yang lebih inklusif semakin nyata.

Jadi, Oscar bukan hanya tentang siapa yang membawa pulang piala, tetapi juga tentang bagaimana perempuan terus memperjuangkan ruangnya di dunia film. Sebab di balik layar, mereka adalah arsitek perubahan yang sebenarnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE