Mengungkap Sejarah Thanksgiving, Perayaan Ucapan Syukur yang Punya 'Sisi Gelap'
Buat kamu yang sering nonton film atau series yang menceritakan kisah seseorang atau keluarga dari Amerika, tentu kamu kerap melihat ada perayaan tersendiri di sana di luar hari raya keagamaan. Salah satu perayaan tersebut adalah Hari Thanksgiving atau Thanksgiving.
Pada umumnya masyarakat di Amerika merayakan Thanksgiving dengan berkumpul bersama keluarga sambil menyantap hidangan khas seperti kalkun, bread stuffing (campuran roti yang dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan bawang, seledri, sage, thyme, dan mentega), kentang, cranberry, dan pai labu.
Lalu, apa sebenarnya Thanksgiving Day tersebut yang selalu disambut dengan spesial dan dirayakan orang-orang di Amerika? Simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Thanksgiving?
Apa Itu Thanksgiving?/ Foto: Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Seperti yang dilansir dari BBC Good Food, Thanksgiving adalah suatu hari libur tahunan yang kerap dirayakan oleh warga Amerika Serikat. Perayaan ini diketahui resmi menjadi hari libur nasional sejak tahun 1863 usai Presiden Abraham Lincoln menetapkannya. Thanksgiving di Amerika Serikat dirayakan pada hari Kamis keempat di bulan November, atau di tahun ini tepatnya jatuh pada Kamis, 28 November 2024.
Tidak hanya di Amerika Serikat, Thanksgiving juga dirayakan bagi warga Kanada. Namun, Thanksgiving di Kanada ditetapkan dirayakan pada Senin kedua bulan Oktober. Selain berkumpul dan menyantap hidangan Thanksgiving, masyarakat di sana juga merayakan Thanksgiving dengan melakukan parade, mengikuti pertandingan American football, serta melakukan kegiatan volunteer atau sukarela.
Perayaan Thanksgiving dipercaya melambangkan wujud rasa syukur atas diberikannya kesempatan berkumpul dengan keluarga, teman, mendapat makanan, kesehatan, dan berbagai keberkahan lainnya. Pada zaman modern seperti saat ini, Thanksgiving cenderung dianggap sebagai suatu momen untuk merayakan terwujudnya perdamaian, rasa syukur, dan kebahagiaan.
Sejarah Munculnya Perayaan Thanksgiving
Sejarah Munculnya Perayaan Thanksgiving/ Foto: Freepik.com
Seperti yang dilansir dari Britannica, perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat dipercaya terinspirasi dari perayaan panen tahun 1621 yang diselenggarakan oleh para kolonialis Inggris (Pilgrims) di Plymouth bersama suku Wampanoag.
Menurut laporan dari Britannica, Thanksgiving pertama di Plymouth diawali dengan adanya beberapa kolonialis yang berburu unggas seperti angsa dan bebek, serta selama beberapa hari mereka bersosialisasi dengan sekitar 90 anggota suku Wampanoag. Disebutkan juga bahwa suku Wampanoag turut menyumbangkan daging rusa untuk perayaan tersebut.
Pada perayaan itu, diketahui mereka bersama-sama menyantap beberapa makanan seperti ikan, belut, kerang, sayur-sayuran, dan bir. Acara ini juga dilaporkan berlangsung dengan santai, para pria berlomba dan minum minuman keras, serta saling berkomunikasi menggunakan bahasa campuran Inggris dan Wampanoag. Perayaan Thanksgiving juga memperkuat perjanjian antara kedua kelompok tersebut yang bertahan sampai meletusnya Perang Raja Philip (1675-1676).
Sejarah Perayaan Thanksgiving Menurut Sudut Pandang Penduduk Asli Amerika atau Native American
Sejarah Perayaan Thanksgiving Menurut Sudut Pandang Penduduk Asli Amerika atau Native American/ Foto: Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Thanksgiving memang sering digambarkan sebagai perayaan perdamaian antara para pilgrims dan penduduk asli Amerika dengan pesta kalkun besar. Namun ternyata kenyataannya tidak seindah itu.
Seperti yang dilaporkan oleh Maya Salam, reporter New York Times dalam artikelnya yang berjudul ‘Everything You Learned About Thanksgiving Is Wrong’ menyebutkan bahwa fakta dan mitos mengenai Thanksgiving sudah bercampur seperti halnya saus dan kentang tumbuk, sehingga sulit untuk dipisahkan.
Hal itu semakin diperparah akibat buku teks sekolah yang sering memberikan versi sejarah yang telah dipangkas atau bahkan diubah sehingga melenceng dari fakta. Contohnya, kisah Thanksgiving pertama yang diyakini diselenggarakan di tahun 1621 setelah panen oleh pilgrims yang sukses dan merayakannya dengan suku Wampanoag di Plymouth. Padahal, istilah Thanksgiving pertama sebetulnya baru muncul di tahun 1830-an saat penduduk New England menghubungkan acara tersebut dengan tradisi mereka.
Di sisi lain, menurut laporan dari Smithsonian Magazine yang dilansir dari Green Matters menyebutkan bahwa ribuan tahun sebelum kedatangan pilgrims pada tahun 1610-an, suku Wampanoag sudah tinggal di Amerika dan tersebar di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Massachusetts dan Rhode Island.
Disebutkan bahwa para pilgrims bahkan bukan kolonis pertama yang datang ke Amerika dan mendiskriminasi warga Wampanoag. Sebelum mereka tiba, ada berbagai kolonis Inggris lainnya yang sudah datang terlebih dahulu, membawa wabah penyakit Eropa, bahkan menculik penduduk asli Amerika untuk dijual sebagai budak di Eropa.
Menurut sosiolog James W. Loewen yang berbicara kepada The New York Times mengungkapkan bahwa saat para Pilgrims tiba di wilayah Patuxet (yang kemudian daerah tersebut diberi nama Plymouth), mereka menganggap hal itu sebagai keajaiban, yaitu tanah yang sempurna untuk dicuri dan membangun masyarakat baru. Tanah itu memiliki ladang subur, mata air, dan yang terpenting setiap penduduk asli yang tinggal di sana telah menjadi mayat akibat wabah yang dibawa oleh orang Inggris.
Para pilgrims ini kemudian bertemu dengan tetangga mereka, yaitu suku Wampanoag yang berhasil selamat dari epidemi yang menewaskan banyak anggota suku mereka di Patuxet. Seorang penduduk asli bernama Tisquantum (Squanto) diketahui menjadi penghubung antara para pilgrims dan Wampanoag karena ia dapat berbicara bahasa Inggris.
Squanto diketahui belajar bahasa Inggris setelah sebelumnya diculik oleh kolonis Inggris dan dijual sebagai budak di Eropa. Setelah beberapa tahun, ia akhirnya berhasil melarikan diri dan kembali ke Amerika, tapi hanya untuk menemukan kerabat sesama sukunya telah musnah akibat epidemi.
Kekeliruan Sejarah yang Menceritakan Soal Thanksgiving Pertama
Kekeliruan Sejarah yang Menceritakan Soal Thanksgiving Pertama/ Foto: Freepik.com
Dalam sebuah esai untuk MSNBC dari anggota suku Blackfeet, Gyasi Ross mengatakan bahwa Pilgrims datang ke Amerika dengan itikad baik adalah mitos. Para pilgrims tidak membawa apapun untuk Thanksgiving karena mereka miskin dan memohon untuk diberi makan oleh Wampanoag. Tanpa Wampanoag, para pilgrims tidak akan bertahan hidup di Amerika.
Selain itu, masih tidak ada bukti yang jelas tentang alasan kedua kelompok itu berkumpul. Tidak ada bukti tertulis yang menjelaskan bahwa mereka menyajikan kalkun. Para ahli percaya mereka mungkin memburu dan memasak burung liar seperti bebek, angsa, atau kalkun lalu dimasak bersama hasil bumi lainnya.
Itu tadi Beauties, penjelasan mengenai sejarah perayaan Thanksgiving yang sering dinanti-nanti oleh warga di Amerika Serikat atau Kanada. Acara Thanksgiving saat ini memang menjadi simbol persatuan dan kesempatan untuk mengenang masa lalu. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah yang menyelimutinya penuh dengan nuansa dan konflik yang bagi beberapa orang sulit untuk didiskusikan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!