Menurut Psikolog, 6 Kalimat Manipulatif Ini Sering Diucapkan Orang Narsistik saat Bertengkar dengan Pasangan
Berkomitmen dalam hubungan asmara dengan orang yang memiliki kepribadian narsistik perlu pengorbanan yang lebih. Apalagi, ketika berargumen, orang narsis cenderung suka melontarkan kalimat manipulatif yang bisa membingungkan pasangannya.Â
Jika dilakukan berulang kali, tentu saja perbuatan itu bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman saat menjalani hubungan. Pasangan bisa menjadi stres, marah, hingga sedih selama berhari-hari.Â
Menurut psikolog, terdapat deretan pola kalimat manipulatif yang sering diucapkan orang narsis saat berargumen. Dilansir dari Buzzfeed, berikut adalah kalimat manipulatif dalam hubungan yang sering dilontarkan orang narsistik.Â
1. Kamu Berlebihan
Ilustrasi pasangan sedang adu mulut /Foto: Freepik
Orang yang memiliki gangguan kepribadian NPD (Narcissistic Personality Disorder) sering tidak memvalidasi perasaan pasangannya. Ia tidak mampu berempati dengan orang lain, termasuk kekasihnya sendiri.Â
Ahli menemukan pola kalimat "kamu berlebihan" atau "kamu itu hanya lebay" yang sering diucapkan orang dengan kepribadian narsisme saat berargumen dengan pasangan. Kalimat manipulatif itu bisa membuatmu ragu dengan dirimu dan perasaanmu hingga menimbulkan rasa bersalah. Padahal, bisa saja itu bukan kesalahanmu.Â
2. Kamu yang Marah, Bukan Aku
Ilustrasi pasangan sedang bertengkar /Foto: Freepik
"Kamu yang marah, bukan aku!" juga kalimat yang biasa didengarkan seseorang yang memiliki pasangan narsis. Menurut psikolog bernama Justine Grosso, orang dengan gangguan NPD memiliki mekanisme pertahanan diri bernama proyeksi. Ia akan menyangkal emosi tersebut dan percaya bahwa emosi negatif itu milik orang lain.Â
Mengapa demikian? Sebab, orang dengan gangguan narsistik sering menyangkal perasaan rapuh yang dimilikinya karena malu dan fobia terhadap emosi-emosi negatif.Â
3. Kamu Sering Menyalahkanku
Ilustrasi pasangan sedang berargumen /Foto: Freepik
"Aku nggak paham ya kenapa kamu nyerang aku terus, nyalahin aku terus!". Bagaimana perasaanmu ketika membaca kalimat tersebut? Hanya dengan membaca saja, kamu pasti bisa merasakan betapa manipulatifnya kalimat tersebut.Â
Orang narsis sering merasa dirinya korban. Maka dari itu, ia selalu berpikir bahwa ia adalah pihak yang benar dan tidak mau disalahkan. Lagi-lagi, hal itu dikarenakan ia sukar untuk berempati dengan orang lain dan memiliki harga diri yang rapuh.Â
4. Kalau Kamu Sayang Aku, Kamu Pasti Lakukan Ini
Ilustrasi pasangan sedang bertengkar /Foto: Freepik/our-team
Saat berargumen, orang narsistik cenderung menggunakan pemilihan kata yang kuat. Beberapa di antaranya seperti:Â
- "Kalau kamu sayang sama aku, kamu pasti lakukan hal ini."
- "Kalau kamu nggak melakukan hal yang aku minta, aku bisa melukai diriku sendiri."
- "Kalau kamu meninggalkanku di sini, berarti kamu tidak pernah mencintaiku sebelumnya."Â
Kalimat-kalimat tersebut dilontarkan dirinya agar bisa mengontrol pasangannya. Sehingga, korban atau pasangannya akan berdiam dan sulit membela diri.Â
5. Kamu Harus Mengerti Kalau Aku Marah
Ilustrasi perempuan sedang menangis /Foto: Freepik
"Kamu harusnya mengerti kalau aku tadi marah!". Kalimat itu diucapkan agar pasangannya memahami perasaannya. Namun, ia enggan untuk mendengarkan apa yang dirasakan orang lain. Ditambah lagi, akan muncul perasaan bersalah dan takut dari pasangan akibat dari kalimat manipulatif tersebut.Â
6. Kalimat Panjang yang Tidak Sesuai Masalah
Ilustrasi pasangan sedang berargumen /Foto: Freepik/pressfoto
Menurut psikolog, ada istilah 'word salad'. Artinya, orang narsistik akan mengatakan rentetan kalimat panjang yang tidak menyelesaikan masalah sama sekali. Ia melontarkan kalimat itu hanya ingin memanipulasi dan membingungkan pasangannya.Â
Salah satu contoh yang sering ditemukan adalah "Aku sudah melakukan segalanya untuk keluarga ini. Kamu cuman duduk aja di rumah. Aku yang mikir tentang masa depan kita, apa yang bisa lakukan agar lebih baik, dan aku lagi sibuk sama kegiatanku!".Â
Saking panjangnya, pasangannya akan lupa apa yang sedang mereka perdebatkan. Resolusi pun nihil dan timbul perasaan tidak nyaman.Â
Jangan lupa untuk memikirkan dirimu sendiri saat memiliki hubungan asmara dengan orang narsistik. Sebab, rentetan kalimat manipulatif lain akan sering kamu temukan di hubungan yang tidak sehat itu.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!