Menurut Psikologi, Ini 5 Tipe Orang yang Harus Kamu Jauhi Demi 'Sehat' Mental

Ade Irma Suryani | Beautynesia
Selasa, 01 Oct 2024 05:00 WIB
Menurut Psikologi, Ini 5 Tipe Orang yang Harus Kamu Jauhi Demi 'Sehat' Mental
Sederet tipe orang yang harus dijauhi menurut psikologi/Foto: Freepik.com/drobotdean

Sebagai makhluk sosial, tentu setiap manusia harus saling terhubung satu sama lain dan membutuhkan koneksi. Hal ini penting agar dapat saling berbagi suka dan duka serta saling menikmati kebersamaan. Namun, keinginan untuk terhubung dengan orang lain, jangan sampai membuat kita abai tentang siapa yang layak masuk dalam hidup kita.

Karena orang-orang yang menghabiskan waktu bersama kita dapat memiliki pengaruh yang sangat besar pada suasana hati, energi, dan produktivitas kita. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memperhatikan orang-orang pantas untuk dekat dengan kita. 

Melansir dari Times of India, ada beberapa tipe orang yang harus dijauhi menurut psikologi. Simak selengkapnya di bawah ini. 

1. Tukang Gosip

Ilustrasi kumpulan perempuan yang bergosip/Foto: Freepik.com/freepik

Orang-orang yang suka bergosip dan suka mencampuri urusan orang lain adalah termasuk tipe orang yang harus dihindari. Pasalnya, orang-orang semacam ini suka menyebarkan rumor dan berbagi informasi pribadi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, yang sering kali bisa memunculkan konflik. 

Perilaku tukang gosip dapat menciptakan lingkungan yang beracun dan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional dirimu. 

2. Vampir Energi

Ilustrasi orang dengan vampir energi/Foto: Freepik.com/user15285612

Berikutnya, orang dengan vampir energi adalah tipe orang yang perlu kamu jauhi. Vampir energi sendiri merupakan sebuah istilah bagi orang-orang yang dapat membuat orang lain merasa lelah dan terkuras secara emosional dan mental.

Orang dengan tipe vampir energi ini sering kali terlalu negatif, terus-menerus mengomel, dan sering kali frustrasi. Mereka mungkin juga terlalu manja atau banyak menuntut. 

Karena itu, sebaiknya kamu menjaga jarak dengan orang yang memiliki vampir energi. Kehadiran mereka dapat membuat kamu merasa lelah secara emosional, seperti vampir yang menguras darah, mereka pun menyerap energimu. 

3. Manipulator Emosional

Ilustrasi orang yang memanipulasi secara emosional/Foto: Freepik.com/freepik

Manipulator emosional adalah seseorang yang menyalahgunakan perasaan orang lain untuk mendapatkan kekuasaan atau mempengaruhi pikiran dan emosinya.

Orang semacam ini bisa sangat berbahaya untuk diajak bergaul dan perlu dijauhi. Karena mereka dapat menggunakan segala macam taktik, seperti rasa bersalah dan tekanan emosional, untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain demi keuntungan mereka sendiri. 

Perilaku mereka yang egois dan manipulatif dapat membuat orang lain merasa terluka, dan kebingungan atau tidak yakin dengan diri sendiri. 

4. Korban Abadi

Ilustrasi orang yang selalu merasa dirinya sebagai korban/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang selalu merasa dirinya sebagai korban dalam setiap situasi dan selalu merasa tidak pernah diperlakukan dengan adil? Orang semacam ini diistilahkan sebagai "korban abadi". 

Istilah tersebut menggambarkan seseorang yang terus-menerus merasa diperlakukan tidak adil, apa pun situasinya. Mereka secara konsisten percaya bahwa mereka selalu benar dan dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa menghadapi konsekuensi. 

Alih-alih bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, mereka malah menyalahgunakan orang lain atas masalah mereka. Alih-alih mencoba mencari solusi atau belajar dari pengalaman, mereka malah berfokus bagaimana agar bisa selalu melawan orang lain. Sikap semacam ini tentunya dapat membuat frustrasi bagi orang-orang di sekitar mereka. 

5. Orang Berprestasi Tinggi yang Perfeksionis

Ilustrasi orang berprestasi tinggi yang perfeksionis/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Orang berprestasi tinggi yang perfeksionis mungkin pada awalnya tampak sangat memotivasi dan menginspirasi. Namun, saat kamu mengenal mereka lebih dekat, kamu mungkin akan menyadari bahwa mereka sering kali menetapkan harapan yang tidak realistis bagi diri mereka sendiri dan orang lain. 

Hal tersebut dapat menciptakan tekanan yang berlebihan dan persaingan sepihak dalam hubungan, sehingga dapat menjadi beban bagi mereka dan orang-orang di sekitar mereka. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE