Menurut Terapis, Ini 7 Tanda Kamu Harus Mengakhiri Hubungan dengan Pasangan

Dwi Lindah Permatasari | Beautynesia
Jumat, 29 Sep 2023 22:30 WIB
2. Merasa Disembunyikan oleh Pasangan
Ilustrasi/Foto: Freepik/jcomp

Pernahkah kamu berpikir kapan harus mengakhiri suatu hubungan? Salah satu tanda paling sederhana yang bisa kamu pertimbangkan adalah permasalahan yang muncul berulang kali.

Jika kamu bertanya-tanya apakah kamu harus putus dengan pasanganmu, berikut beberapa tanda bahwa mungkin sudah waktunya untuk mengakhiri hubunganmu, dilansir dari Mind Body Green!

1. Berbicara Hipotesis tentang Hubungan yang Membaik di Masa Depan

Untuk menjaga sebuah hubungan, kamu harus menyelesaikan segala masalah di antara kalian meskipun masalah tersebut sepertinya sepele/Foto: pexels.com/mikhail-nilovIlustrasi/Foto: pexels.com/mikhail-nilov

Banyak orang percaya bahwa pasangannya akan berubah, misalnya menjadi lebih berkomitmen, pengertian, atau penuh kasih sayang. Hal ini mungkin bisa terjadi, namun itu bukan jaminan. Jika kamu tahu hal itu tidak akan pernah berubah, apakah kamu akan tetap berada di dalam hubungan ini dalam jangka panjang?

Cobalah mendasarkan keinginanmu untuk menjalin hubungan berdasarkan pengalaman kamu saat ini, bukan pada gagasan masa depan tentang apa yang kamu inginkan. Jangan biarkan fantasi membuat kamu tetap berada dalam hubungan yang tidak menghasilkan apa-apa.

2. Merasa Disembunyikan oleh Pasangan

Ilustrasi/Foto: Freepik/jcomp

Apakah kamu belum bertemu orang tua pasanganmu padahal sudah menjalin hubungan cukup lama? Apakah pasanganmu belum pernah memposting fotomu di Instagram atau mengajak kamu ke pesta di kantornya?

Tergantung pada situasinya, menjaga kerahasiaan pada awalnya bisa menambah kegembiraan, namun ada saatnya ketika menjadi rahasia kecil, mereka lebih merendahkan martabat daripada apa pun. Kamu berhak mengetahui bahwa pasanganmu bangga pada dirimu dan berkomitmen terhadap hubungan tersebut.

3. Menjadi Pribadi yang Berbeda

Ilustrasi/Foto: Freepik

Banyak di antara kita memiliki teman atau justru diri kita sendiri yang berperilaku sangat berbeda saat berada di dekat pasangannya. Mungkin kamu akan tampak lebih antusias atau santai.

Jika kamu merasa sedang memainkan peran, berperilaku, dan merespons berdasarkan apa yang menurut kamu seharusnya dilakukan, bukan berdasarkan apa yang sebenarnya terjadi, kamu mungkin ingin menilai kembali apa yang sedang terjadi.

Jika kamu tidak bisa menjadi diri sendiri yang autentik saat berada di dekat pasangan, merasa kurang, suasana hati yang buruk, dan sebagainya, itu mungkin bukan hubungan yang tepat untukmu.

4. Merasa Tidak Aman

Ilustrasi/Foto: Freepik/stockking

Kamu seharusnya merasa bahagia dan aman saat bersama, saat berpisah, saat pasanganmu pergi keluar tanpa mengajakmu, dan dalam skenario lainnya. Jika kamu merasa ditinggalkan atau tidak yakin ketika tidak bersama secara fisik atau berkomunikasi secara digital, itu tandanya hubunganmu tidak sehat.

Perlu dicatat bahwa rasa tidak aman antara berkirim pesan, menelepon, dan berkumpul juga bisa menjadi indikator hubungan yang tidak aman. Ini bukan tanggung jawab pasanganmu untuk menyembuhkan luka tersebut. Jika ini sepertinya menjadi masalah bagi kamu, pasangan yang tepat akan mendukung kamu saat mengatasi masalah ini.

5. Terlalu Dramatis

Ilustrasi: Foto: Freepik/prostooleh

Ketika kamu mengungkapkan suatu kebutuhan, kamu mungkin bisa menjadi dramatis dan terlalu menuntut, atau bahkan tidak masuk akal. Akhirnya, kamu mencoba meminta maaf pada pasangan.

Kita semua memiliki momen “dramatis” dan kita harus menghargai pasangan kita yang memiliki momennya sendiri. Kita semua tidak sempurna, dan beberapa emosi seperti kecemburuan, rasa tidak aman, kemarahan, dan apa yang kamu miliki dapat memicu perilaku defensif yang intens atau reaksi yang berlebihan.

Namun, jika kamu kehilangan kemampuan untuk melihat dengan jelas, itu bisa menjadi tanda bahaya besar. Kamu berhak untuk bisa meminta sesuatu atau mengekspresikan emosi tanpa dibuat merasa “dramatis.”

6. Adanya Perasaan Negatif

Ilustrasi/Foto: Freepik

Kamu sering merasa kurang dihargai, frustasi, terluka, tidak berarti, kesepian, tidak diakui, malu, atau bersalah? Sementara itu, kamu juga jarang mendengar “Saya minta maaf” saat bersama pasangan.

Beberapa orang akan mengatakan bahwa tidak boleh dibuat merasakan hal-hal seperti itu dalam suatu hubungan. Tapi, kita adalah manusia, dan kita semua sering mengatakan hal-hal yang menyakitkan.

Jika pasangan kamu sesekali melakukan kesalahan dan merespons dengan penyesalan, itu mungkin bukan alasan untuk berhenti. Namun, jika perasaan di atas merupakan perasaan yang sering kamu rasakan, inilah saatnya mengakhiri hubunganmu.

7. Merasa Didukung Hanya Saat Bahagia

Ilustrasi/Foto: Freepik

Banyak dari kita merasa dicintai dan didukung dalam hubungan kita ketika merasa bahagia, percaya diri, dan nyaman. Tapi, apa yang terjadi ketika kamu sedang mengalami hari yang sedih, ketika kamu mengalami stres berat di tempat kerja, ketika kamu terbaring di tempat tidur karena flu, atau ketika kamu berada dalam cengkeraman kecemasan?

Apa yang terjadi jika kamu kehilangan seseorang yang kamu sayangi, diberhentikan dari pekerjaan, atau mendapat diagnosis yang membuat duniamu jungkir balik?

Ketika kita merasa tertekan untuk menjaga keseimbangan emosional tertentu di sekitar pasangan kita, ini adalah hal yang salah. Tidak bisa dipungkiri, hidup akan memberikan lebih banyak hal daripada sekadar kebahagiaan dan ketenangan, sehingga penting untuk merasa aman merasakan emosi kurang nyaman ini di hadapan pasangan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE