Merasa Bosan dan Jenuh dengan Pekerjaan Monoton, Waspada Boreout Syndrome!

Nadya Quamila | Beautynesia
Rabu, 09 Feb 2022 16:30 WIB
Mengenal boreout syndrome, rasa lelah dan bosan karena pekerjaan monoton/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio

Beauties, mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah burnout, yakni kondisi seseorang mengalami kelelahan secara emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan. Dalam masa pandemi COVID-19 ini, tak sedikit yang mengalami burnout, khususnya di kalangan pekerja yang work from home atau bekerja dari rumah.

Tetapi selain burnout, ada satu istilah lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang memiliki gejala yang cukup mirip dengan burnout, yakni boreout. Jika burnout dikaitkan dengan kelelahan karena pekerjaan yang banyak, boreout justru sebaliknya. Boreout syndrome adalah kondisi ketika seorang pekerja merasa kurang bekerja dan tidak ada tantangan dalam apa yang dikerjakannya. 

Apa Itu Boreout Syndrome?

Ilustrasi lelah bekerja/ Foto: Freepik.com

Ketika burnout dikaitkan dengan tanggung jawab kerja yang berlebih, work life balance yang buruk, boreout syndrome justru kebalikannya. Boreout syndrome akan membuat seseorang merasa bosan karena pekerjaan yang monoton dan merasa tidak mendapatkan makna dan nilai dalam apa yang dikerjakan. 

Meski terdengar tidak berbahaya seperti burnout, namun para ahli mengatakan bahwa fenomena ini dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan yang serupa bagi pekerja. Selain itu, jika seorang pekerja mengalami boreout syndrome, tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan karena dapat menyebabkan pergantian pekerja yang tinggi.

Ciri-ciri Boreout Syndrome

Ilustrasi bekerja/Foto: Freepik.com/yanalya

Serupa dengan burnout, seseorang yang mengalami boreout syndrome juga akan mengalami kelelahan dan tertekan karena rasa bosan yang melanda.

"Gejala burnout dapat dengan mudah dikenali, Anda mungkin merasa kewalahan, kelelahan, atau tertekan," jelas Pablo Vandenabeele, direktur klinis untuk kesehatan mental di Bupa UK kepada Stylist UK. "Tapi ini semua adalah tanda-tanda dari kondisi terkait pekerjaan lain yang dapat memengaruhi kesehatan mental Anda, yakni boreout."

Ia menambahkan, "Boreout dan burnout memiliki gejala yang sama, tetapi hal yang membedakannya adalah beban kerja yang memicunya. Burnout terjadi ketika Anda merasa stres atau kewalahan di tempat kerja untuk waktu yang lama, sedangkan boreout, Anda mungkin mengalami kebosanan jika Anda tidak merasa cukup tertantang (dengan apa yang dikerjakan)."

Ciri-ciri dari boreout syndrome seperti perasaan cemas, sedih, bahkan depresi. Seseorang yang mengalaminya merasa tidak 'puas' dengan rutinitas pekerjaan yang berulang, merasa tidak terkoneksi dengan pekerjaan dan rekan kerja, serta kurang percaya diri dan merasa tidak berguna.

Penyebab Terjadinya Boreout Syndrome

Lantas, apa yang menyebabkan seseorang dapat mengalami boreout syndrome? Berikut beberapa penyebabnya:

  • Tidak ada tujuan dalam pekerjaan
  • Kurangnya dorongan untuk berkembang
  • Beban kerja yang terlalu sedikit
  • Pekerjaan yang tidak terorganisir dengan baik

"Mengalami boreout tidak hanya dapat memengaruhi kinerja Anda, tetapi juga memengaruhi kehidupan dan kesehatan mental Anda sehari-hari," ungkap Vandenabeele.

Cara Mengatasi Boreout Syndrome

Jika kamu merasa sedang mengalami boreout, penting untuk diingat bahwa mengenali ciri-ciri dan penyebab seperti yang disinggung di atas adalah langkah pertama yang bisa dilakukan. Selanjutnya, kamu bisa melakukan beberapa tips berikut ini untuk mengatasi boreout syndrome:

Berbicara dengan Orang Lain

Ilustrasi rekan kerja/Foto: Pexels/cottonbro

Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah coba berbicara dengan orang lain yang dipercaya. Penting untuk mengutarakan apa yang sedang kamu pikirkan dan rasakan ketika mengalami situasi ini.

"Membuka diri dan berbagi pemikiran Anda, baik itu dengan teman dekat atau manajer Anda, dapat membantu mengatasinya. Tanyakan pada diri sendiri apa yang menyebabkan Anda merasa seperti ini, jika itu adalah beban kerja Anda, Anda tidak perlu meninggalkan pekerjaan Anda untuk memperbaiki perasaan ini. Alih-alih, bicarakan dengan manajer Anda tentang tugas apa yang membuat Anda merasa bosan, dan cobalah untuk mengidentifikasi jenis tanggung jawab baru apa yang akan mengurangi kebosanan," ungkap Vandenabeele.

Upayakan Work Life Balance

Tak bisa dipungkiri, work from home dalam jangka waktu yang cukup panjang bisa menjadi penyebab boreout maupun burnout. Oleh karena itu, mengupayakan work life balance menjadi penting.

Mungkin beban kerja kamu berkurang dan tidak bisa banyak berinteraksi dengan rekan kerja. Namun apapun penyebab kondisi boreout ini muncul, penting untuk tetap menjaga work life balance yang baik. Jika kamu mampu menjaganya tetap seimbang, kamu cenderung akan bisa jadi lebih produktif dan terhindar dari boreout syndrome.

Mencoba Sesuatu yang Baru

Ilustrasi melukis/Foto: Freepik

Mencoba sesuatu yang baru, seperti mempelajari keterampilan baru atau mengikuti kelas kebugaran dapat membantu meningkatkan mood dan membuat kamu merasa produktif dan termotivasi. Jika rasa bosan membuat kamu cemas dan memiliki harga diri yang rendah, mengikuti kegiatan volunteer juga bisa membantu kamu untuk lebih percaya diri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...