Meski Jadi Primadona, Rupanya Banyak Aplikasi Ojek Online Bangkrut di Indonesia! Ini Daftarnya
Bagi seseorang yang banyak beraktivitas di berbagai tempat, ojek online bisa menjadi andalan dan penyelamat. Mudah dan praktis, tak heran jika ojek online menjadi primadona.
Sejak awal kemunculannya, pasar ride hailing di Indonesia penuh dengan banyak pemain. Tapi kini pasar dikuasai oleh Gojek dan Grab.
Meskipun banyak diminati, banyak perusahaan sejenis yang lain terpaksa harus gulung tikar alias bangkrut. Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Christiansen Wagey mengatakan sejak beberapa tahun terakhir, ada lebih dari 10 ojek online dan taksi online gulung tikar.
Menurutnya, ketidakmampuan mereka untuk menguasai pasar menjadi penyebab mereka gulung tikar. Para penantang Grab dan Gojek ini kalah bersaing karena kedua perusahaan ini menerapkan aksi bakar duit melalui diskon tarif dalam jangka waktu lama.
Berikut daftar aplikasi ojek online yang bangkrut di Indonesia.
Call Jack
Calljack merupakan aplikasi ride hailing lokal asal Yogyakarta. Layanan mereka sama dengan Gojek/Grab, dengan dua opsi layanan Calljack dan O'Jack. Sayangnya nama mereka hilang bak ditelan bumi.
Ojekkoe
Ojekkoe sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi, sebelum akhirnya tidak aktif. Padahal Ojekkoe menjadi ride hailing yang dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya, Katon Muchtar, di mana layanan mereka hanya memungut biaya minim Rp2.500 per hari untuk mengantar penumpang.
Topjek
Saat rilis, TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo, dengan fitur unggulan chatroom, yang kala itu belum ada di aplikasi milik Gojek dan Grab. Mereka juga membatasi pengemudi hingga 10.000 driver dengan seleksi ketat. Meski terlihat menjanjikan, nyatanya Topjek tidak bisa bertahan.
Uber
Uber Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto |
Uber angkat kaki dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada 2018. Sejak itu mereka menjual seluruh bisnis kepada Grab, sehingga mitra pengemudi Uber banyak yang berpindah ke platform Grab atau bahkan Gojek.
LadyJek
LadyJek menjadi salah satu ride hailing yang sempat menggemparkan menjadi ojek online dengan pengemudi perempuan untuk kaum perempuan. Dengan hampir 3.300 pengemudi, LadyJek terlihat sukses saat itu. Namun akibat keterbatasan modal, mereka juga harus gulung tikar.
Untuk mengetahui daftar lengkap aplikasi ojek online yang bangkrut di Indonesia, lanjutkan membaca DI SINI.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Uber Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto