Miris, Perayaan Khusus Ibu Menyusui di Breastfeeding Fest Malah Jadi Ajang Candaan Seksis Netizen
Sebuah acara bertajuk Breastfeeding Fest 2025 Jakarta yang diadakan oleh komunitas pejuang ASI, Komunitas Mom Uung, menjadi viral di media sosial. Mirisnya, acara yang bertujuan mengedukasi para ibu yang sedang menyusui ini malah jadi candaan yang diselimuti komentar seksis di X (dulu Twitter) oleh netizen.
Hal ini bermula dari sebuah akun X, @enqikoi, mengunggah foto suasana acara Breastfeeding Fest 2025 dan mengatakan, "Great things are happening in my city right now. I've been laughing like a gremlin for like the longest time (Hal-hal hebat sedang terjadi di kota saya saat ini. Saya sudah tertawa seperti gremlin untuk waktu yang lama)."
Cuitan ini langsung menarik perhatian banyak netizen dan menjadi viral. Sayangnya, sejumlah netizen malah mengeluarkan komentar dan candaan tidak pantas yang berbau seksis terhadap acara ini. Bahkan, ada pula yang menjadikan ibu menyusui sebagai objek seksual.
Netizen Kritik Candaan Seksis soal Breastfeeding Fest 2025
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/freepik
Meski ada sejumlah netizen yang membuat candaan seksis soal acara Breastfeeding Fest 2025, masih banyak netizen lain yang membela acara ini dan mengkritik candaan tidak pantas itu, Beauties. Mereka mengatakan bahwa acara Breastfeeding Fest 2025 ini seharusnya diberi dukungan penuh karena menjadi ajang bagi edukasi dan saling berbagi bagi para ibu menyusui.
"Ketawa kenapa? Menyusui itu kan kebutuhan basic anak bayi jadi ya kegiatan normal aja. Kenapa ketawa?" tulis akun @lil***, menanggapi cuitan viral yang seolah mengejek acara Breastfeeding Fest 2025.
"Kalo yang udah jadi seorang bapak atau ibu, ga akan ketawa sih liat ini. Breastfeeding journey is hard and enduring to the point that it’ll cost your sanity (Perjalanan menyusui itu sulit dan melelahkan sampai-sampai bisa mengorbankan kewarasan)," tulis akun @daf***.
Netizen lainnya juga mengimbau agar tidak menjadikan ibu menyusui sebagai bahan bercandaan, apalagi mengaitkannya dengan hal-hal berbau seksual.
"Cowo2, atau mungkin cewe2, jangan ketawain soal ginian yaa. Breastfeeding Fest ini targetnya buat ibu menyusui, apalagi banyak yang kesusahan soal asi, disini tempat mereka bisa sharing dan mungkin nambah ilmu soal menyusui, hiburan dllnya. Jadi kalau kalian gak MengASIhi, dia. Isinya juga bermanfaat banget, biasain buat gak jadiin semua jokes yukk. Sedih liatnya kebanyakan diketawain sama cowo cowo dan lebih parahnya dikaitin ke hal hal yang seksual. Gak lucu karna nantinya bukan kalian yang ngerasain tapi cewe cewe yang sampe badannya sakit karna ASI," tulis akun @mor***.
Tak hanya itu, seorang dokter sekaligus influencer kesehatan, dr. Ayman Alatas, juga ikut buka suara terkait ramainya acara Breastfeeding Fest 2025 dijadikan bahan bercandaan. Menurutnya, seharusnya masyarakat Indonesia bangga dan mendukung penuh terhadap acara ini.
"Gue cuma mau kasih tau jarang banget ada Brand kaya Mom Uung ini yang ga cuma jualan tapi benar-benar mengedukasi masyarakat. Mereka menyediakan Konsultasi Laktasi online 24 jam dan offline (dibeberapa tempat) secara GRATIS, bikin kelas edukasi mengenai ibu dan anak reguler secara GRATIS dan jujur banyak kegiatan yang manfaatnya langsung ke masyarakat. So harusnya sih bangga ya ada brand yang meningkatkan awareness tentang pentingnya menyusui yang bisa mencegah stunting dan memperhatikan kesehatan ibu serta anak," tuturnya melalui akun X, @AymanAlatas.
Tanggapan Penyelenggara Breastfeeding Fest 2025: Menyusui Bukan Hal Memalukan!
Ilustrasi/Foto: Freepik/Freepik
Breastfeeding Fest 2025 adalah sebuah acara festival yang diselenggarakan oleh Mom Uung dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia (International Breastfeeding Week). Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 1 hingga 3 Agustus 2025, di Tribeca Park, Central Park, Jakarta.
Festival ini didedikasikan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan support system lainnya dengan tujuan edukasi dan berbagi. Rangkaian aktivitasnya pun sangat beragam, mulai dari olahraga bersama, talkshow dengan pembicara inspiratif, kompetisi untuk balita, hingga konser musik.
Menanggapi acaranya yang menjadi bahan candaan seksis di media sosial, Mom Uung buka suara, Beauties. Menurut mereka, menyusui bukanlah hal memalukan, itu adalah kegiatan natural, wajar, dan harus dinormalisasi.
"NETEKIN, MENYUSUI, NENENIN bukan hal yang memalukan. It's normal, it's natural, and it deserves to be normalized! Menyusui adalah proses yang penuh makna. A journey of love and sacrifice bukan sesuatu yang layak dieksploitasi, apalagi diseksualisasi. It’s about giving nutrition, not creating sensation. Ini tentang perjuangannya nyata, bukan sekadar bahan candaan. Dan manfaatnya? Terasa seumur hidup. Dari imun yang kuat, gizi optimal, bonding yang dalam, sampai hal-hal yang bahkan teknologi tercanggih pun belum tentu bisa gantikan," ungkap Mom Uung, @momuung.id, di Thread, Kamis (7/8).
"That's why we’re proud to call it Breastfeeding Fest. Karena ini bukan sekadar nama, ini adalah bentuk keberpihakan pada para ibu hebat para pejuang ASI yang tidak hanya bertahan, tapi juga saling menguatkan. Yang percaya bahwa memberikan ASI bukan hanya pilihan, tapi mimpi yang ingin diwujudkan untuk anak-anak tercinta," tambahnya.
Meski tak sedikit netizen yang masih menjadikan menyusui sebagai bahan candaan, Mom Uung menegaskan bahwa para Breastfeeding Fest 2025 bukan hanya sebuah acara, tapi juga perayaan atas cinta, kekuatan, dan pengalaman dari para ibu yang menyusui.
"Despite the noise and hate, one thing we’re truly grateful for is you para mommy hebat yang tahu betul bahwa menyusui itu bukan hal mudah. Kalian yang ngerti, this is not just an event, it’s a celebration. Of love, of strength, of our shared journey as breastfeeding moms. Meski ada yang memandang sebelah mata, kalian tetap hadir, mendukung, dan jadi bagian dari gerakan ini. Thank you for standing with us," pungkasnya.
Menyusui adalah Bentuk Perjuangan dan Kasih Sayang Ibu
Ilustrasi/Foto: Freepik/freepik
Masih banyak stigma yang beredar seputar ibu menyusui atau kegiatan menyusui itu sendiri. Padahal, menyusui adalah kegiatan natural dan merupakan proses biologis untuk membantu tumbuh kembang bayi.
Sayangnya, sebagian orang masih gagal melihat kegiatan menyusui dalam konteks yang benar, Beauties. Masih banyak yang memandang kegiatan ini sebagai sesuatu yang tabu, bahkan dilihat dari "kacamata" seksual dan mesum. Perpaduan kurang edukasi dan ketidaksetaraan gender membuat ibu menyusui malah menjadi objek seksual dan harus menerima komentar tidak senonoh. Hal ini tentu menciptakan lingkungan yang tidak ideal, tidak suportif, dan tidak aman bagi ibu menyusui.
Lebih dari sekadar proses biologis, menyusui adalah bentuk perjuangan, pengorbanan, dan kasih sayang yang begitu besar dari seorang ibu untuk anaknya. Ada rasa sakit, lelah, malam-malam panjang tanpa tidur yang harus dilewati seorang ibu; bukankah ini bentuk keteguhan hati dan kekuatan seorang perempuan?Â
Oleh karena itu, yuk, edukasi diri dan sekitar serta buka pandangan bahwa menyusui adalah kegiatan yang alami dengan maksud memberikan cinta, kehangatan, dan memperkuat ikatan ibu dan anak, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!