
#MERDEKADARISTIGMA
Sedih, Ibu Muda Usai Lahiran Sering Terkena Body Shaming karena Dianggap 'Tak Jaga Badan'

Menjadi seorang ibu baru bukanlah tugas yang tidak mudah. Oleh karena itu, sesama ibu sudah seharusnya saling mendukung secara positif satu sama lain. Namun, apa jadinya bila seorang ibu baru menyusui malah terkena body shaming dari perempuan lainnya?
Tak hanya terjadi pada masyarakat biasa, hal ini turut menimpa kalangan selebritas seperti Nagita Slavina dan Aurel Hermansyah. Usai melahirkan, keduanya kerap menjadi sasaran body shaming oleh banyak warganet yang menilai jika berat badan mereka semakin bertambah.
Bahkan dalam konten YouTube Atta Halilintar, Nagita dan Aurel mengungkapkan bahwa sesudah melahirkan, mereka ogah melihat cermin mau pun foto dan video yang memperlihatkan tubuh mereka sendiri.
Komentar negatif semacam itu kebanyakan bisa datang dari masyarakat umum, orang asing di media sosial, bahkan tak jarang anggota keluarga. Padahal, setiap perempuan memiliki fisik yang berbeda-beda dan itu merupakan hal yang normal.
Sejauh Mana Stigma Terkait Berat Badan Membawa Dampak Negatif?
![]() Body shaming membawa dampak negatif bagi ibu dan anak/Foto: Freepik.com/sorapop |
Menurut penelitian dalam jurnal Health Psychology tahun 2019, alih-alih mendorong mereka untuk diet menurunkan berat badan, pemberian stigma berat badan pada perempuan hamil dan pascamelahirkan dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.
Secara signifikan, ini dapat mengakibatkan stres, depresi pascamelahirkan, atau perilaku makan yang tidak sehat.
Lebih jauh, gejala itu tak hanya bisa memengaruhi ibu, tetapi juga anak.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa itu pun dapat memengaruhi hubungan ibu-anak, mempersulit ibu untuk menyusui, dan merusak ikatan ibu-bayi”, kata Incollingo Rodriguez, peneliti dan asisten profesor psikologi di Worcester Polytechnic Institute di A.S. yang dikutip dari The Swaddle.
Apa yang Bisa Dilakukan Perempuan untuk Merdeka dari Stigma?
![]() Perempuan saling mendukung perempuan pascamelahirkan/Foto: Freepik.com/freepik |
Sebelum mengomentari tubuh orang lain, pertimbangkan bagaimana komentar itu akan ditafsirkan oleh si penerima, bahkan jika itu dimaksudkan dengan baik.
Akankah pertanyaan itu membuat seseorang meragukan dirinya sendiri dan menimbulkan kekhawatiran?
Dalam The Swaddle, Incollingo Rodriguez membagikan beberapa langkah penting untuk mencegah perempuan mengalami stigmatisasi pascamelahirkan.
Pertama, keluarga dan teman-teman dapat berusaha mengubah pandangan terkait berat badan serta menerima segala bentuk dan ukuran tubuh perempuan pascamelahirkan.
Penyedia layanan kesehatan juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa ibu baru tidak merasa buruk tentang tubuh mereka, sekaligus menghindari kemungkinan menstigmatisasi pasien.
Terakhir, paling penting, media turut berperan dengan cara mengubah pesan yang lebih positif tentang citra tubuh pascamelahirkan dan meningkatkan kesadaran tentang efek buruk dari stigmatisasi berat badan pada perempuan pascapersalinan.
Sudah sepatutnya perempuan harus saling mendukung perempuan lainnya, dan jangan pernah menghakimi satu sama lain.
Tips Bagi Ibu Baru Pascamelahirkan
![]() Tips positif bagi ibu baru melahirkan/Foto: Freepik.com/freepik |
Mungkin kamu tidak bisa mengontrol apa yang akan orang pikirkan atau katakan tentang dirimu. Tetapi, kamu dapat memilih apa yang menjadi fokusmu untuk membantu kamu menetapkan prioritas pascamelahirkan.
Berikut adalah beberapa rekomendasi seperti dikutip dari Health University of Utah.
1. Menerima Keadaan
Seluruh proses kehamilan, melahirkan, sampai menyusui dan merawat buah hati merupakan pengalaman yang luar biasa, sulit, dan berbeda untuk setiap orang, yang membuatmu tidak bisa dibandingkan dengan orang lain.
Tidak apa-apa untuk merasa sedikit tidak nyaman dengan kemunculan segala perubahan pada tubuhmu. Karena bagaimana pun, kamu harus mengakui prestasi luar biasa yang telah dicapai oleh tubuhmu dan dirimu untuk menjadi seorang ibu.
2. Jaga Kesehatan
Proses adaptasi menjadi seorang ibu muda bisa menjadi cukup berat bagi beberapa orang. Oleh karena itu, seorang ibu perlu menjaga kesehatan fisik dan mental dirinya sendiri.
3. Pertahankan Lingkungan Positif
Ibu baru melahirkan membutuhkan bantuan dan dukungan orang terdekat untuk mengembangkan kepercayaan diri mereka menjadi orang tua.
Lingkungan positif bisa didapatkan dengan menjaga pandangan positif serta hubungan dengan orang-orang yang penting dalam hidupmu, seperti teman, keluarga, dan support system lainnya. Jadi, tak perlu pedulikan omongan orang lain!
4. Lakukan Me Time
Untuk menjagamu tetap ‘waras’ ada kalanya kamu perlu rehat sejenak. Lakukanlah aktivitas positif yang kamu sukai. Misalnya, kamu mungkin memiliki suatu hal kecil yang mengingatkanmu tentang siapa dirimu.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!