Ditanya Soal Umur & Jenis Kelamin, PM Finlandia Sanna Marin Tegas Bungkam Jurnalis: Kita Tidak Perlu Membicarakannya
Finlandia terkenal sebagai negara paling bahagia di dunia. Predikat tersebut berhasil disandang selama lima tahun berturut-turut. Negara dengan populasi sekitar 5,5 juta jiwa itu dipimpin oleh Perdana Menteri bernama Sanna Marin.
Sanna Marin berhasil menyandang titel sebagai pemimpin perempuan termuda di dunia, usai mengalahkan Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru. Marin berhasil menjadi Perdana Menteri di usia 34 tahun pada tahun 2019 lalu.
Sepanjang perjalanannya menjadi seorang pemimpin, prestasi demi prestasi berhasil ditorehkannya. Misalnya, Finlandia menjadi salah satu negara di dunia yang berhasil menanganiCOVID-19 dengan baik dan sigap. Selain itu, Marin juga terus mendorong kesetaraan gender di Finlandia dan fokus pada perubahan iklim.
Sanna Marin adalah salah satu bukti nyata bahwa perempuan bisa dan mampu menjadi seorang pemimpin. Namun, sangat disayangkan, fakta tersebut masih sering dianggap sebelah mata oleh sebagian pihak. Seperti halnya kejadian yang baru-baru ini harus dialami Sanna Marin di perhelatan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Sanna Marin dengan Tegas Menolak Berbincang soal Umur dan Jenis Kelamin
Sanna Marin/ Foto: Tangkapan Layar/YouTube |
Di sebuah wawancara di acara Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Sanna Marin berbincang dengan jurnalis terkenal CNN dan Washington Post, Fareed Zakaria, Selasa (17/1). Perbincangan berfokus pada topik seputar kesetaraan gender, investasi energi hijau, dan perang Rusia-Ukraina.
Di tengah wawancara, Zakaria beralih ke masalah usia Marin dan jenis kelaminnya. Ia mengatakan, "Saya tahu Anda tidak suka berbicara tentang peran Anda sebagai perempuan yang sangat muda dalam pekerjaan penting ini..." dilansir dari Women's Agenda.
Tanpa menunggu Zakaria menyelesaikan kalimatnya, Marin pun langsung memotongnya. Ia pun membalas perkataan jurnalis itu dengan menohok. Apa yang dikatakannya?
Lanjutkan membaca di halaman berikutnya, Beauties!
Balasan Tegas Sanna Marin Usai Ditanya soal Umur dan Jenis Kelamin
Sanna Marin/Foto: AFP via Getty Images/ROBERT ATANASOVSKI
Segera, Marin memotong perkataan Zakaria sambil tertawa kecil, "Dan kita tidak perlu melakukannya. Kau tahu, kita tidak harus membicarakan atau mengarah ke hal itu."
Para hadirin yang datang pun langsung bertepuk tangan. Zakaria pun ikut tertawa dan kembali mencoba mengajukan pertanyaan.
"Ada daya tarik publik terhadap hal itu [usia dan jenis kelamin Sanna Marin]. Menurut Anda, apakah Anda telah melakukan hal-hal yang memajukan agenda perempuan atau isu-isu tertentu yang mungkin Anda pahami lebih baik daripada orang lain?"
"Sebagian besar waktu saya dihabiskan dengan krisis besar yang kami hadapi. Dan ini akan menjadi situasi yang sama, apakah akan ada PM pria di Finlandia atau tidak," jawabnya.
"Jadi tidak. Jenis kelamin atau usia saya tidak terlalu memengaruhi agenda yang harus kita hadapi selama tahun-tahun ini," tandasnya.
Marin pun menguraikan pentingnya kesetaraan gender.
Sanna Marin/ Foto: Tangkapan Layar/YouTube |
"Bagi Finlandia, kesetaraan gender selalu menjadi hal yang sangat penting. Global tetapi juga secara internal, karena kita adalah bangsa kecil, bangsa berpenduduk 5,5 juta orang. Kami tidak dapat mengatasinya jika kami tidak menggunakan semua sumber daya dari semua warga."
Usai acara tersebut, Zakaria pun banjir kritikan. Banyak yang berkomentar mengapa jurnalis tersebut tidak mempersiapkan pertanyaan yang lebih berbobot.
Fareed Zakaria adalah salah satu jurnalis paling terkenal dan dihormati di Amerika Serikat. Namun, belakangan ini ia menuai kritik karena memanggil para pemimpin perempuan selama acara di Davos dengan nama depan mereka. Sementara itu, ia memanggil para pemimpin pria dengan gelar resmi mereka.
“Zakaria terus memanggil perempuan dengan nama depan mereka dan pria dengan gelar mereka,” tulis Joan Michelson, seorang kontributor di Forbes. "Dia jelas tahu apa yang dia lakukan, bahkan pada satu titik mencoba membuat alasan untuk itu, dengan mengatakan ada dua wakil menteri di panel dan dia perlu menggunakan nama depannya.
“Tidak bisa diterima. Tidak sopan. Dia bisa saja memanggilnya Wakil Perdana Menteri Freeland. Zakaria, dari semua orang harus tahu lebih baik, karena dia memiliki masa kerja yang panjang dalam urusan luar negeri, termasuk memiliki Politik dan Ekonomi Internasional, Universitas Harvard dan sebagai Redaktur Pelaksana majalah Foreign Affairs," lanjutnya.
Ini bukan pertama kali Sanna Marin mendapatkan pertanyaan yang seolah mendiskreditkan pencapaiannya sebagai pemimpin perempuan. Sebelumnya, Marin bersama PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, mendapatkan pertanyaan bernuansa seksis dari seorang wartawan.
Sanna Marin dan Jacinda Ardern/ Foto: Getty Images/Dave Rowland |
Kejadian itu terjadi ketika Ardern dan Marin bertemu untuk membahas hubungan perdagangan dan dukungan terhadap Ukraina di Gedung Pemerintahan di Auckland, Selandia Baru. Ketika konferensi pers, ada seorang wartawan yang bertanya apakah pertemuan keduanya hanya karena usia dan jenis kelamin mereka.
"Banyak orang akan bertanya-tanya, apakah kalian berdua bertemu hanya karena kalian seumuran dan, kalian tahu, punya banyak kesamaan di sana," seorang wartawan dari outlet Selandia Baru bertanya kepada Ardern, dilansir dari laman NPR.
"Atau dapatkah Kiwi (julukan untuk negara Selandia Baru) benar-benar mengharapkan untuk melihat lebih banyak kesepakatan di antara kedua negara-" sambung wartawan tersebut, namun langsung dipotong oleh Ardern.
Ardern pun langsung membalas pertanyaan wartawan tersebut dengan menohok.
Sanna Marin dan Jacinda Ardern/ Foto: Getty Images/Dave Rowland |
Ardern mempertanyakan apakah para jurnalis pernah bertanya kepada pemimpin pria, seperti mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan Perdana Menteri Selandia Baru John Key, soal pertemuan hanya karena mereka memiliki umur yang sama.
"Pertanyaan pertama saya adalah saya bertanya-tanya apakah ada orang yang pernah bertanya kepada [mantan Presiden AS] Barack Obama dan [mantan Perdana Menteri Selandia Baru] John Key dan apakah mereka bertemu karena mereka seumuran," sela Ardern sambil tersenyum. Sebagai informasi, perbedaan usia kedua pemimpin pria tersebut terpaut lima hari.
"Kami tentu saja memiliki proporsi pria yang lebih tinggi dalam politik. Itu kenyataan. Tapi karena dua perempuan bertemu, itu bukan hanya karena jenis kelamin mereka," pungkasnya.
Sementara itu Marin menambahkan dengan singkat, "Kami bertemu karena kami adalah perdana menteri," tuturnya.
“Adalah tugas kami untuk memajukan [peluang ekonomi negara kami], terlepas dari jenis kelamin kami,” pungkasnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Sanna Marin/ Foto: Tangkapan Layar/YouTube
Sanna Marin/ Foto: Tangkapan Layar/YouTube
Sanna Marin dan Jacinda Ardern/ Foto: Getty Images/Dave Rowland
Sanna Marin dan Jacinda Ardern/ Foto: Getty Images/Dave Rowland