Sejumlah tes mata pelajaran biasanya harus dilakukan oleh para siswa atau calon mahasiswa untuk dapat lolos masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impiannya. Namun kali ini, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) membawa angin segar.
Ini Daftar Tes Masuk PTN Terbaru!
Nadiem Makarim menyampaikan jika kini ia telah menghapus tes mata pelajaran dalam seleksi masuk PTN.
Adapun tiga jalur masuk PTN yang dirancang Nadiem adalah berdasarkan prestasi, tes skolastik, dan tes mandiri yang akan diselenggarakan masing-masing perguruan tinggi.
"Kali ini berbeda. Dalam seleksi ini, tidak ada lagi tes mata pelajaran, tetapi hanya tes skolastik yang mengukur empat hal," kata Nadiem.
Tes skolastik yang dimaksud ini akan menguji kemampuan kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, yang tentu berbeda dengan tes Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini dilakukan.
Untuk jalur prestasi hanya akan menyeleksi 50 persen nilai rata-rata rapor dan 50 persen sisanya diukur dari komponen minat dan bakat.
Lalu, untuk tes mandiri PTN dipastikan tak akan menguji tes mata pelajaran. Pemerintah akan mengatur agar seleksi mandiri dilakukan secara transparan dan ada beberapa hal lainnya yang akan dilakukan PTN sebelum dan sesudah seleksi mandiri,
Kemendikbudristek menegaskan tak akan ada pembedaan jurusan IPA dan IPS dalam seleksi masuk PTN ini. Diharapkan, hal ini pun dapat membuat para siswa sadar jika semua mata pelajaran itu penting, dan mereka tetap bisa mengejar prestasi sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Nantinya peserta didik diharapkan agar menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan agar mereka membangun prestasi sesuai minat dan bakat," kata Nadiem.
Alasan Lain Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran untuk Masuk PTN
Selain membuat siswa menyadari jika semua mata pelajaran penting dan tetap bisa membangun prestasi sesuai minat dan bakatnya, penghapusan tes mata pelajaran untuk masuk PTN pun memiliki alasan lain.
Dalam program Merdeka Belajar episode 22 yang ditayangkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (7/9) Nadiem mengatakan, jika tes ujian SBMPTN ini dapat membebani siswa karena harus belajar banyak mata pelajaran.
Selain di sekolah, demi masuk PTN banyak siswa pun yang kemudian mencari bimbingan belajar di luar dengan biaya tak murah, para guru yang menjejali siswanya dengan banyak materi dan soal latihan, membuat hal ini bisa menurunkan kualitas pembelajaran.
"Ini dampaknya apa, kualitas pembelajaran yang mendalam itu turun di dalam sekolah-sekolah kita," ujar Nadiem Makarim.
Dengan para siswa yang tidak lagi bergantung pada bimbel, diharapkan juga agar orangtua tak lagi harus terbebani secara finansial karena membayar biaya bimbel yang tentu tak selalu murah.
Menurut Nadiem, keputusannya untuk menghapus mata pelajaran pada jalur SBMPTN dinilai sebagai solusi yang terbaik dan tepat. Para guru pun bisa lebih fokus ke pembelajaran yang berorientasi pada penalaran mendalam, bukan memaksa para siswa untuk menghafal, murid yang bisa tetap sukses dengan yang disukainya, dan orangtua tak lagi merasa terbebani dengan biaya bimbel.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!