Nggak Hanya Kekerasan Fisik, Ini 6 Jenis Bullying yang Orangtua Perlu Ketahui

ALMIRA WIJI RAHAYU | Beautynesia
Jumat, 23 Feb 2024 07:30 WIB
1. Perundungan Fisik
Ilustrasi Perundungan Fisik /Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Ketika mendengar kata bullying atau perundungan, kebanyakan orang pasti akan mengira bentuknya dalam kekerasan fisik. Memang benar salah satu jenis bullying adalah kekerasan fisik, tetapi perundungan nggak sekadar fisik saja.

Dilansir dari Very Well Mind, ada enam tipe perundungan yang perlu kamu ketahui. Apa saja itu? Baca terus sampai akhir, Beauties! 

1. Perundungan Fisik

Ilustrasi Perundungan Fisik /Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Perundungan fisik adalah jenis bullying yang paling terlihat. Perundungannya melibatkan kekerasan fisik seperti dipukul, dicekik, didorong, hingga ditendang. Bisa juga melalui gestur-gestur tangan hingga merusak barang-barang korban. 

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak laki-laki rentan terkena bullying fisik daripada perempuan. Anak laki-laki juga banyak menjadi pelaku perundungan daripada perempuan dari penelitian-penelitian yang telah ada. 

2. Perundungan Verbal

Ilustrasi Perundungan Verbal /Foto: Freepik

Selanjutnya, ada perundungan verbal yang dilakukan melalui kata-kata dan tulisan yang mengintimidasi korban. Bentuknya bisa dari ejekan hingga ancaman. 

Jenis bullying ini sukar untuk diketahui karena terjadi saat korban dan pelaku nggak dalam ruangan yang sama. Maka dari itu, orangtua harus tetap waspada karena dampak panjang perundungan verbal adalah stress dan kecemasan yang berkepanjangan. 

3. Perundungan Relasional

Ilustrasi Perundungan Sosial /Foto: Freepik

Perundungan relasional juga disebut sebagai perundungan sosial dan agresi relasional. Perundungan ini dilakukan untuk merusak reputasi sosial dari korban. 

Pelaku bullying bakal menyebarkan rumor, memalukan korban di depan publik, dan mengasingkan korban dari suatu kelompok dengan sengaja. Dampaknya bisa membuat korban terisolasi, merasa kesepian, kecemasan, dan depresi. 

4. Cyberbullying

Ilustrasi Cyberbullying /Foto: Pexels/MART PRODUCTION

Cyberbullying atau perundungan siber dilakukan pelaku melalui alat elektronik dan dunia maya. Pelakunya terkadang memakai identitas anonim yang bertujuan untuk mengolok-ngolok korban di media sosial. 

Cyberbullying ini dampaknya lebih panjang untuk korban. Walau korban telah memblokir pelaku, jejak-jejak perundungan diketahui banyak orang. Korban akan terus terbayang-bayang dengan hal itu karena semua orang kini berada di media sosial. 

5. Perundungan Seksual

Ilustasi Dampak Perundungan Seksual/Foto: Pexels.com

Tipe bullying ini berbentuk komentar seksual, mengirim foto dan video tak senonoh tanpa persetujuan, hingga menyebarkan rumor seksual seseorang. Perundungan seksual dapat dilakukan secara langsung maupun online

Perundungan seksual ini banyak terjadi di mana saja. Penelitian menunjukkan bahwa 81 persen perempuan dan 41 persen pria pernah satu kali dilecehkan secara seksual dalam hidupnya. 

6. Prejudicial Bullying

Ilustrasi Prejudicial Bullying /Foto: Freepik

Yang terakhir, ada prejudicial bullying yang kerap menargetkan kelompok minoritas dilihat dari etnis, agama, ras, dan orientasi seksual. Perundungan ini dilakukan karena adanya stereotipe atau prasangka bias yang beredar di masyarakat. 

Padahal, stereotipe itu hanyalah konstruksi sosial belaka. Maka dari itu, stereotip negatif yang beredar di masyarakat bisa merugikan suatu kelompok. 

Itulah enam tipe bullying yang bisa terjadi pada siap apun. Orangtua wajib mengetahui beberapa jenis perundungan di atas agar dapat selalu mengawasi anak dari kejahatan yang ada. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.