Novelis Korea Selatan Han Kang Sukses Dapat Penghargaan Prancis yang Bergengsi

Sierra Ayuningtyas Muktisari | Beautynesia
Jumat, 17 Nov 2023 22:00 WIB
Novelis Korea Selatan Han Kang Sukses Dapat Penghargaan Prancis yang Bergengsi
Han Kang/ Foto: Yonhap via Korea Herald

Beauties, siapa di antara kamu yang merupakan penggemar karya-karya sastra dari para penulis Korea Selatan? Tidak hanya menyajikan kisah yang beragam, berbagai isu sosial hingga permasalahan yang dihadapi orang-orang dalam kehidupan sehari-hari kerap dikisahkan lewat tulisan karya-karya sastra penulis Korea Selatan.

Tak heran jika kini karya-karya sastra Korea Selatan makin digemari di belahan dunia lainnya, Beauties. Baru-baru ini, salah satu penulis novel asal Korea Selatan yakni Han Kang berhasil mencetak prestasi baru.

Dirinya sukses mendapatkan penghargaan Prancis yang bergengsi untuk salah satu karya sastranya, lho. Penasaran seperti apa? Simak ulasannya berikut ini, yuk!

Han Kang Memperoleh Penghargaan The Prix Medicis Award

Han Kang

Han Kang/ Foto: Courtesy of Munhakdongne via The Korea Times

Mengutip dari hani.co.kr, salah satu novel karya Han Kang yang berjudul I Do Not Bid Farewell terpilih untuk mendapatkan penghargaan literasi bergengsi asal Prancis, The Prix Medicis Award.

Sebelumnya, Han Kang juga pernah dinominasikan untuk The Prix Medicis Award melalui karyanya bertajuk Greek Lessons pada 2017 lalu, Beauties.

Dimulai pada 1970, Prix Medicis dianggap sebagai salah satu dari empat penghargaan sastra terbaik di Prancis selain Prix Femina, Prix Goncourt, dan Prix Renaudot.

Han Kang sendiri menjadi novelis pertama Korea Selatan yang memperoleh penghargaan tersebut, Beauties. Bahkan karyanya juga diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh Kyungran Choi dan Pierre Bisiou.

Sementara itu, I Do Not Bid Farewell menyajikan kisah penyelidikan tragedi insiden Jeju pada 3 April yang melibatkan tiga sudut pandang dari perempuan berbeda.

Insiden 3 April Jeju sendiri merupakan periode ‘berdarah’ dalam sejarah modern Korea yang dimulai dengan pemberontakan tahun 1948 melawan pemilu yang diberlakukan oleh pemerintah militer Amerika Serikat.

Pemberontakan tersebut dipadamkan dengan kekuatan mematikan oleh polisi cadangan, pasukan, dan organisasi pemuda sayap kanan Korea Selatan, kekerasan yang menyebabkan pembantaian tanpa pandang bulu terhadap banyak penduduk Jeju seperti mengutip dari hani.co.kr.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE