Penemu Vaksin Covid-19 Katalin Kariko Berhasil Menyabet Nobel Kedokteran

Cikal Chairunisa | Beautynesia
Senin, 09 Oct 2023 07:30 WIB
Penemu Vaksin Covid-19 Katalin Kariko Berhasil Menyabet Nobel Kedokteran
Katalin Karikó berhasil menyabet Nobel Kedokteran Tahun 2023/Foto: unesco.org

Katalin Karikó dan Drew Weissman berhasil memenangkan Nobel di bidang kedokteran untuk vaksin mRNA pada Senin (2/10). Mereka menyabet hadiah bergengsi atas penelitian yang mengarah langsung pada penemuan vaksin mRNA pertama untuk memerangi Covid-19. 

Dikutip dari laman University of Pennsylvania, setelah pertemuan yang tidak disengaja di akhir 1990-an, Karikó dan Weissman mulai menyelidiki mRNA. Katalin Karikó yakin penelitiannya tentang mRNA akan berhasil, meskipun sebagian besar orang di sekitarnya meragukannya.

Berikut profil Katalin Karikó dan cerita perjuangannya menjadi salah satu ilmuwan perempuan kelas dunia.

Profil Katalin Karikó

Profil Katalin Kariko/ Foto: Encyclopedia Britannica
Profil Katalin Karikó/ Foto: Encyclopedia Britannica

Dilansir dari womenshistory.org, Katalin Karikó lahir pada 17 Januari 1955 di Kisujszallas, Hongaria. Ayahnya merupakan seorang penjual daging. Sedari kecil, Karikó telah menunjukkan ketertarikannya pada profesi ilmuwan.

Dia memperoleh gelar PhD di University of Szeged dan bekerja sebagai rekan pascadoktoral di Pusat Penelitian Biologi. Dia pun mulai menekuni mRNA, skrip genetik yang membawa instruksi DNA ke mesin pembuat protein di setiap sel.

Akan tetapi, ketekunannya tersebut terhambat karena program penelitian di universitas setempat kehabisan uang pada 1985. Kemudian, Karikó memutuskan untuk pergi dari Hongaria dan mengejar karier di bidang akademis. Masih di tahun yang sama, Karikó menikah dengan insinyur Bela Francia. Mereka mempunyai seorang putri bernama Susan.

Dua tahun setelahnya, Karikó mendapatkan tawaran beasiswa pascadoktoral lain dari Temple University di Philadelphia, Amerika Serikat (AS). Dia memutuskan untuk mengambil tawaran tersebut.

Namun, jalan studinya ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Hongaria hanya membolehkan keluarga tersebut membawa 100 USD ke luar negeri. Angka tersebut tentunya tidak cukup bagi suatu keluarga untuk memulai hidup baru di perantauan. Supaya bisa bertahan, keluarga kecil itu harus menjual mobil mereka di pasar gelap.

Setibanya di AS, Karikó bekerja hingga tidak kenal waktu, sampai terkadang tidur di laboratorium. Di samping itu, suaminya mengelola sebuah kompleks apartemen, sedangkan Susan tumbuh menjadi anak yang berprestasi di bidang olahraga dayung.

Pada 1989, Karikó bergabung dengan Fakultas Kedokteran University of Pennsylvania sebagai asisten profesor peneliti. Walaupun posisi tersebut terbilang rendah di bidang akademis, tetapi dia tidak menyerah.

Jatuh Bangun Katalin Karikó dalam Riset mRNA

Maju mundurnya Riset mRNA yang dilakukan oleh Katalin Karikó/ Foto: ppimhs.org

Tidak mudah bagi Katalin Karikó untuk mengembangkan mRNA. Berikut merupakan jalan terjal yang harus dilalui oleh Karikó dalam melakukan riset mRNA.

Tahun 1995-1998

Dilansir dari PharmaVoice, pada 1995, Karikó diturunkan jabatannya di University of Pennsylvania. Hal ini menghilangkan peluangnya untuk menjadi profesor penuh. Selain itu, Karikó juga mengalami kesulitan finansial karena adanya penolakan dana hibah. Bahkan, dia harus menjual mobilnya di pasar gelap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tahun 2000-an

Titik balik terjadi pada awal 2000-an saat Karikó dan Weissman menemukan kunci untuk mengubah untaian mRNA yang rapuh menjadi vaksin dan obat-obatan yang layak dengan mengemasnya menjadi nanopartikel lipid (LNP). Pengemasan tersebut memungkinkan mRNA mencapai bagian tubuh yang tepat dan memicu respons imun untuk melawan suatu penyakit.

Setelah menerbitkan dan mematenkan karyanya pada 2005, keduanya mendirikan perusahaan bernama RNARx setahun kemudian. Namun, rintangan bagi pasangan ini belum berakhir. Perselisihan kekayaan intelektual dengan University of Pennsylvania membuat lisensi karya keduanya jatuh ke tangan CellScript, sebelum akhirnya beralih kepemilikan ke BioNTech dan Moderna.

Pada 2013, Karikó menjabat sebagai wakil presiden senior di BioNTech dan tetap mengabdikan diri untuk mengembangkan obat berbasis RNA. Selanjutnya, dia juga menjalin kemitraan dengan perusahaan farmasi Pfizer pada 2020. Saat pandemi Covid-19 menyerang dunia, penelitian Karikó dan Weissman soal vaksin mRNA akhirnya diakui.

Itulah profil Katalin Karikó dan perjuangannya dalam menekuni ilmu pengetahuan sampai menjadi penerima Penghargaan Nobel 2023 di bidang Fisiologi atau Kedokteran. Wah, sangat layak untuk diteladani, ya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE