Pentingnya Selektif dalam Berteman, 5 Tipe Orang Ini Bisa Membuat Hidupmu Jadi Tidak Damai!
Baik kepada setiap orang itu harus, tapi memilih lingkaran pertemanan itu penting. Sebab, lingkungan sangat memengaruhi pola pikir, energi, dan kebahagiaan diri sendiri.
Beauties tidak ingin menjalin pertemanan yang toxic, bukan? Supaya tidak terjerat dalam pertemanan toxic, Beauties perlu memahami tipe orang yang hanya memberikan nilai buruk pada pertemanan.
Berikut ini sederet ciri orang toxic yang perlu diwaspadai!
1. Terlalu Banyak Bergosip
Terlalu banyak bergosip/foto: freepik.com/halayalex
Bagi sebagian orang, menggosip hanya membuang-buang waktu dan energi. Terlebih jika hal yang digosipkan adalah sesuatu yang tidak seharusnya dibahas.
Caroline Strawson, seorang trauma therapist & coach mengungkapkan bahwa tanda bahaya dari toxic friendship adalah ketika teman terus-menerus bergosip tentang orang lain, tetapi tetap bersikap baik di hadapan orang itu, dikutip dari Red Magazine.
Jika mereka bisa menggosip temannya yang lain, bukan tidak mungkin dia juga bisa menggosipkanmu, Beauties. Dalam situasi ini, Beauties akan merasa kurang aman dan nyaman. Imbasnya, pertemanan menjadi terjalin karena rasa takut bukan kebaikan dan ketulusan.
2. Tidak Bisa Menjaga Kejujuran
Tidak bisa menjaga kejujuran/foto: freepik.com/freepik
Hubungan apa pun yang didasari ketidakjujuran bukanlah hubungan yang sehat. Entah itu hubungan dengan teman maupun pasangan.
Caroline menuturkan, sikap tidak jujur yang dilakukan terus-menerus bisa menimbulkan banyak pertanyaan dalam diri 'apakah mereka mengatakan yang sebenarnya atau berbohong?'. Dampak dari ketidakjujuran itu bisa membuat kita mengasingkan diri. Merasa ada yang salah dalam diri ketika orang berbohong. Padahal, belum tentu kamu penyebabnya.
3. Manipulatif
Manipulatif/foto: freepik.com/freepik
Kerap menjumpai orang-orang yang selalu playing victim seakan dirinya korban dan menggunakan kelemahan kita untuk mendapatkan apa yang dia inginkan? Orang dengan karakter tersebut menjadi tanda bahwa dia seorang manipulator.
Orang yang manipulatif cenderung pandai memahami, membaca karakter serta emosi orang lain. Namun, keterampilan itu digunakan untuk mencari titik kelemahan dan memanfaatkannya untuk kepentingannya sendiri.
Manipulator mencoba mengendalikan cara kita berpikir dan bertindak. Cara-cara seperti itu tidak hanya memengaruhi hubungan kita dengan mereka tetapi juga hubungan dengan orang lain dan kesehatan mental.
Guna menghadapi orang yang manipulatif, penting untuk menetapkan batasan yang tegas dan menaatinya.Â
4. Tidak Bisa Melihat Orang Lain Bahagia
Tidak bisa melihat orang bahagia/foto: freepik.com/wayhomestudio
Pertemanan yang sehat adalah bisa saling memotivasi dan mendukung satu sama lain, baik dari segi apa pun. Tentunya dalam hal yang positif. Namun, ada tipe orang yang tidak suka disaingi dan melihat orang lain bahagia. Mereka tidak suka jika orang di sekelilingnya memiliki pencapaian lebih darinya.
Mengutip Psych Central, orang yang kesulitan melihat orang lain bahagia kecuali hal itu bermanfaat baginya termasuk orang dengan gangguan kepribadian narsistik. Dalam situasi tersebut, ego mereka meningkat dan mulai berpikir bahwa orang lain tidak seharusnya bahagia kecuali itu karenanya.
Menurut Dr Elena Touroni, co-founder dari The Chelsea Psychology Clinic, jika teman atau pasangan tidak bisa merayakan kita termasuk dalam hal kesuksesan, maka mereka bukanlah pasangan sejati.
5. Banyak Bicara tapi Aksinya Nol
Orang banyak bicara minim aksi/foto: freepik.com/freepik
Pasti di antara Beauties pernah menjumpai orang yang kalau bicara perfeksionis banget tapi pembuktiannya nihil. Kalau kata pepatah tong kosong nyaring bunyinya. Orang dengan tipikal seperti itu bisa membuat pertemanan menjadi toxic.
Terlalu banyak bicara tanpa aksi yang nyata adalah sebuah pembohongan. Terkadang, mereka melakukan itu semata-mata hanya untuk mendapatkan simpati dan perhatian orang lain.
Itulah tipe-tipe orang yang bisa membuat pertemanan menjadi toxic. Ingat, pertemanan itu bukan sekedar perkumpulan untuk saling ketawa dan unjuk kelebihan. Tapi untuk saling mendukung dan memotivasi.
Tidak hanya hubungan dengan pasangan yang harus dua arah, pertemanan juga. Kalau masih berjalan satu arah, perbaiki hubungan itu atau cut-off. Lebih baik fokus pada diri sendiri dan orang yang memang benar-benar menghargai kita.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!Â