
Penuh Haru, Ini Kisah Bocah 7 Tahun Lindungi Kepala Adik dari Puing-Puing Gempa Turki-Suriah Selama 36 Jam

Gempa dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia. Jumlah korban jiwa terus meningkat, hingga hari ini melampaui 21.0151. Berbagai kisah pilu korban gempa menyebar di media sosial, termasuk baru-baru ini kisah seorang bocah perempuan berusia 7 tahun yang melindungi kepala adiknya dari puing-puing gempa.
Dua anak tersebut dilaporkan berada dalam posisi berbaring di tempat tidur dan terjepit di antara beton sisa reruntuhan bangunan rumah mereka di Besnaya-Bseineh, sebuah desa kecil di Haram, Suriah. Saat gempa terjadi pada pukul 4 dini hari, Mariam dan keluarganya sedang tertidur.
Dalam video yang beredar, anak perempuan bernama Mariam tersebut melindungi wajah sang adik, Ilaaf, dari debu dan puing-puing gempa menggunakan tangannya. Mariam melindungi sang adik selama 36 jam sebelum akhirnya keduanya berhasil diselamatkan oleh petugas.
![]() |
"Keluarkan aku dari sini, aku akan melakukan apa saja untukmu," bisik Mariam kepada petugas penyelamat yang terlihat berjongkok di antara reruntuhan, sebagaimana dilansir dari CNN.
Penduduk setempat bersorak lega saat Mariam dan Ilaaf berhasil dievakuasi dari puing-puing gempa. Keduanya dibungkus selimut dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis.
Setelah berhasil dievakuasi, Mariam terlihat membelai lembut kepala adiknya. Orangtua Mariam dan Ilaaf juga dilaporkan berhasil diselamatkan.
Ayah Mariam, Mustafa Zuhir Al-Sayed, mengungkapkan bahwa istri dan tiga anaknya sedang tidur pada dini hari saat gempa terjadi.
"Kami merasakan tanah bergetar dan puing-puing mulai berjatuhan di atas kepala kami. Kami terjebak selama dua hari di bawah reruntuhan," katanya.
Al-Sayed mengaku selama terjepit di bawah puing, dia dan keluarganya membaca Al-Qur'an dan berdoa dengan suara kencang agar seseorang menemukan mereka.
Bukan hanya kisah anak perempuan yang melindungi sang adik dari puing-puing gempa selama 36 jam yang viral di media sosial. Sebelumnya, potret seorang ayah yang memegang jasad tangan sang putri juga membuat hati netizen pilu. Lanjutkan membaca di halaman berikutnya, Beauties.
Viral di Medsos, Ini Potret Pilu Ayah Pegang Tangan Jasad Putrinya yang Tertimbun Puing Gempa di Turki
Salah satu kisah dari korban gempa Turki-Suraih menyorot perhatian baru-baru ini adalah foto seorang ayah yang terlihat memegang tangan jasad sang putri. Foto yang jadi viral itu memperlihatkan seorang pria paruh baya yang tengah duduk di reruntuhan bangunan. Ia terlihat memegang tangan jasad sang anak yang tertimbun puing-puing akibat gempa di Kahramanmaras, Turki.
Pria bernama Mesut Hancer, sedang memegang tangan Irmak, putrinya yang berusia 15 tahun. Dilansir dari The Guardian, saat terjadi gempa pada pukul 04:00,Irmak diketahui sedang berbaring di tempat tidurnya. Ia tewas ketika atap bangunan menimpa dirinya yang tengah terlelap.
![]() |
Mesut terus duduk di tengah debu reruntuhan bangunan sambil memegangi anaknya, berharap jasad sang putri bisa dievakuasi. Sambil mengenakan jaket oranye, Hancer dilaporkan menolak pergi dari tempat kejadian ketika tim SAR berupaya mengevakuasi jasad putrinya dari bawah puing-puing bangunan.
Jumlah korban jiwa terus bertambah, masyarakat sekitar merasa frustasi dengan pihak berwajib yang dinilai tidak cepat tanggap dalam proses evakuasi. Di sisi lain, pihak berwenang mengaku kesulitan melakukan proses penyelamatan dan evakuasi di lokasi gempa karena berbagai faktor, mulai dari akses terputus hingga cuaca dingin ekstrem hingga badai salju.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |