Pernah Mengalami Email Anxiety? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya, Beauties!

Kalau dulu kita pakai email hanya untuk keperluan mendaftar berbagai akun media sosial, saat sudah kuliah atau bekerja, email sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Saking terikatnya dengan keberadaan email, pernah nggak, sih, Beauties merasa cemas ketika ada notifikasi email yang masuk? Bisa jadi hal itu disebabkan karena Beauties memiliki “Email Anxiety”. Apa sih, email anxiety itu?

Memahami Email Anxiety

Memahami email anxiety/Foto: Freepik/benzoix

Beauties, pernah nggak terlintas di pikiran, “Kalau bisa lewat WhatsApp, kenapa, sih, harus pakai email segala? Jadi ribet.” Nah, menurut Dr. Prewitt yang dilansir dari Cleveland Clinic, untuk yang terbiasa bertukar pesan lewat platform messaging dan media sosial, menggunakan email akan menambah “daftar” hal yang perlu dipertanggungjawabkan. Menurutnya, kecemasan terhadap email ini muncul dengan sendirinya dalam banyak cara. 

Misalnya, kita merasa gugup saat mengirim email penting, cemas saat tidak segera mendapatkan balasan dari orang yang dituju, atau panik saat tidak bisa langsung membalas. Dr. Prewitt juga menambahkan, karena cepatnya laju media sosial, sehingga menimbulkan harapan yang tidak realistis dalam penetapan waktu merespons email dan ini bisa menimbulkan kecemasan.

Kok Bisa Email Bikin Kita Cemas?

Email bisa menimbulkan kecemasan/Foto: Freepik/rawpixel.com

Email anxiety bisa timbul karena adanya harapan yang dibebankan kepada kita, misalnya atasan di kantor menginginkan kita membalas dengan cara dan dalam waktu tertentu. Sehingga ada rasa takut menggunakan bahasa yang kurang tepat, atau cemas karena melebihi waktu yang ditetapkan oleh atasan.

Sebetulnya, kecemasan bisa juga disebabkan karena target yang kita buat sendiri. Padahal ketika rasa cemas menyerang bisa menimbulkan kesalahan lainnya, lho. Misalnya salah mengeja atau menyebut nama penerima email, dan lupa mengirim lampiran. Email bisa menyebabkan kecemasan mungkin juga karena dengan menyampaikan pesan melalui tulisan, khawatir akan menimbulkan kesalahan persepsi.

Cara Mengatasi Email Anxiety

Tips mengatasi email anxiety/Foto: Freepik/yanalya

• Realistis dengan waktu merespons email, kita perlu menetapkan batasan mengenai waktu untuk memeriksa atau menjawab email. Tanamkan dalam pikiran bahwa kita tidak selalu mengecek email, karena sedang liburan atau ada keperluan mendesak lainnya, begitu pun orang lain. Jadi, saat tidak mendapat balasan dengan segera, bukan berarti kita membuat kesalahan.
• Saat ada email yang membuat stres, beri ruang untuk menenangkan pikiran, hal ini bertujuan agar kita tidak membalas dengan kalimat yang menunjukkan kemarahan.
• Melansir dari The Ladders, ada kalanya meskipun kita sudah berhati-hati dengan penggunaan bahasa, orang lain bisa tetap saja salah menanggapi. Cobalah untuk menggunakan kecerdasan emosional dengan menunjukkan empati dalam email, hindari mengirim email saat kondisi kita sedang kesal atau frustrasi, dan berikan feedback spesifik dan menggunakan kalimat positif sehingga meminimalisir efek bias negatif.
• Jangan terfokus untuk mengosongkan email, mungkin saat kotak masuk kosong kita merasa sudah mengerjakan tugas dengan baik. Kebiasaan yang adiktif ini justru membuat kita membuang-buang waktu yang sebetulnya bisa digunakan untuk mengerjakan tugas yang penting.
• Kemudian dari Harvard Business Review, memberikan tips agar kita bisa fokus pada email yang penting saja. Buat prioritas mana pesan-pesan yang paling penting. Sehingga kita bisa merespons email tanpa harus merasa terlalu stres atau terbebani karenanya.

 ---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!