Orang Islam termasuk dalam populasi minoritas di Australia. Salah satunya adalah seorang perempuan bernama Fatima Payman. Perempuan berdarah Afghanistan yang berhijab ini baru saja mendobrak dunia politik Australia dengan menjadi seorang senator atau bisa disebut sebagai wakil rakyat.
Fatima Payman sukses menjadi perempuan Muslim berhijab pertama yang menjadi senator di negara tersebut. Ingin tahu lebih jelas mengenai sepak terjang Fatima Payman hingga akhirnya sampai di titik ini? Simak selengkapnya di bawah ini yang dilansir dari laman Daily Mail.
Putri dari Seorang Pengungsi
Fatima Payman dan keluarganya/ Foto: instagram.com/senatorfatimapayman |
Fatima Payman dibawa oleh orang tuanya ke Australia saat masih kecil. Sang ayah, mendiang Abdul Wakil Payman datang ke Australia dari negara pengungsian pertama mereka, yaitu Pakistan tahun 1999.
Sang ayah datang sendiri pada tahun itu, sampai empat tahun kemudian ketika dia sudah mendapatkan cukup uang dari bekerja, istri dan anak-anaknya dibawa pindah ke Australia. Mereka pergi meninggalkan Pakistan setelah beberapa tahun sebelumnya kabur dari Afghanistan setelah negara tersebut dikuasai Taliban.
Di pidato pertama Fatima saat dirinya diangkat sebagai senator, diceritakan betapa menderitanya sang ayah saat tiba sebagai pengungsi di Australia. Diawali dari perjuangan naik kapal reyot selama 11 hari untuk mencapai Australia sampai ditahan di keimigrasian dan bekerja serabutan guna mengumpulkan uang untuk membawa keluarganya ikut tinggal di negara tersebut.
Tumbuh Besar Melihat Orang Tuanya Bekerja Keras
Fatima Payman bersama masyarakat/ Foto: instagram.com/senatorfatimapayman |
Salah satu kalimat dalam pidato Fatima Payman yang berkesan adalah, "Saya menyaksikan perjuangan orang tua saya untuk meletakkan makanan di atas meja, untuk membayar pendidikan kami dan untuk menyediakan atap di atas kepala kami.”
Dia merasa sedih ketika tahu sang ayah mendapatkan berbagai diskriminasi dan ketidakamanan saat bekerja sampai upah rendah yang tidak mencukupi. Akan tetapi, ayah dari Fatima melakukannya tanpa pernah mengeluh atau meminta kompensasi.
Berkat kerja keras orang tuanya khususnya sang ayah, Fatima dan ketiga adiknya akhirnya bisa tumbuh besar menjadi anak-anak yang bahagia seperti pada umumnya anak Australia kebanyakan. Termasuk mendapatkan pendidikan yang layak, seperti Fatima yang belajar di universitas dalam jurusan Farmasi.
Terjun ke Bidang Politik
Fatima Payman ketika dilantik jadi senator/ Foto: instagram.com/senatorfatimapayman |
Selama Fatima tumbuh besar, dia merasa seperti anak Australia lainnya yang tinggal di daerah pinggiran utara Perth. Namun, suatu momen ketika dia melakukan diskusi kelompok saat kuliah menyadarkannya.
Seorang mahasiswa lain mengejeknya yang mengenakan hijab. Tak hanya itu, beberapa komentar buruk didapatkannya seperti saat dia diminta kembali ke tanah kelahirannya. Hal inilah yang membuat Fatima akhirnya terjun ke dunia politik.
Prosesnya dimulai ketika Fatima memutuskan untuk bergabung dengan kelompok kepemimpinan pemuda, kelompok penasehat polisi, dan asosiasi mahasiswa Islam.
"Saya mulai menjadi relawan dengan harapan menjadi bagian dari sebuah perubahan, jika saya terlihat menyebarkan kebaikan di masyarakat, mungkin karena itu saya akan bisa diterima sebagai bagian yang setara dengan bangsa ini," katanya.
Sampai pada akhirnya, dia bisa menjadi anggota Partai Buruh Australia di mana mereka memiliki misi untuk menyejahterakan rakyat apapun latar belakangnya, seperti Fatima yang merupakan putri dari pengungsi.
Perempuan Muslim Berhijab Pertama yang Jadi Senator
Fatima Payman dengan sesama anggota senator/ Foto: instagram.com/senatorfatimapayman |
Dalam sejarah Australia, Fatima Payman adalah orang termuda ketiga yang menjadi seorang senator. Tak hanya itu, dia menjadi perempuan Muslim berhijab pertama yang menjadi senator. Sebelumnya sudah ada Mehreen Faruqi yang juga Muslim, akan tetapi dia tak mengenakan hijab.
Dia menjadi urutan ketiga dalam tiket menjadi senator dari Partai Buruh, dan tak memiliki harapan untuk bisa terpilih. Tujuannya dahulu untuk mencari pengalaman sebagai latihan untuk maju sebagai senator di tahun 2025.
Namun, sudah menjadi takdir ketika Fatima akhirnya terpilih menjadi senator di Australia Barat yang dilantik pada Juni dan mulai bekerja pada Juli lalu.
Dia memberikan pidato yang berkesan, termasuk ketika memberikan tribut pada sang ayah yang sudah meninggal dunia tahun 2018 akibat Leukimia.
“Terhadap seseorang (ayah) yang pengorbanannya tidak akan pernah terlupakan dan yang sangat saya harapkan ada di sini untuk melihat seberapa jauh putri kecilnya telah tumbuh," ucapnya.
Sejak diangkat menjadi senator, Fatima memiliki berbagai prioritas seperti membuat orang-orang dari berbagai latar belakang untuk terlibat dalam politik, meningkatkan pendidikan anak usia dini, ikut serta dalam penyelamatan lingkungan akibat perubahan iklim, dan menormalkan pemakaian hijab.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!