Profil Greta Thunberg, Aktivis Lingkungan yang Jadikan Sindrom Asperger Sebagai Kekuatan Supernya

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Sabtu, 03 Jun 2023 20:00 WIB
Profil Greta Thunberg, Aktivis Lingkungan yang Jadikan Sindrom Asperger Sebagai Kekuatan Supernya
Foto: BBC Magazine

Nama Greta Thunberg sudah akrab di telinga sebagai aktivis lingkungan muda asal Swedia. Sering muncul di media berkat protes krisis iklim, Greta berhasil memotivasi anak-anak sebayanya untuk ikut beraksi.

Perempuan yang kini berusia 20 tahun itu juga berani kritik pemerintah dan pejabat-pejabat negara lainnya agar lebih tegas dalam mengambil kebijakan demi menyelamatkan bumi. Selain protes di konferensi internasional COP26 beberapa tahun lalu, Greta juga berani mengkritik Mantan Presiden AS Donald Trump yang sering kali bertentangan nilai dengannya, seperti perdebatan mereka yang sempat viral di Twitter.

Greta Thunberg pun jadi salah satu tokoh lingkungan paling berdampak dan wajib kamu tahu, Beauties. Yuk kenalan lebih lanjut dengan baca faktanya di bawah ini!

Biodata

Perempuan muda dan inspiratifGreta Thunberg/ Foto: Instagram/@gretathunberg

Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg merupakan putri dari orang tua Svante Thunberg dan Malena Ernman, lahir pada 3 Januari 2003 di Stockholm, Swedia. Ia memiliki saudara kandung, Beata Thunberg, yang selisih lebih muda tiga tahun darinya.

Aktivis muda yang kini berusia 20 tahun itu sempat mengenyam pendidikan di sekolah Franska Skolan. Thunberg memulai aksi-aksi protes krisis iklim sejak tahun 2018 di usia 15 tahun.

Diagnosis Sindrom Asperger 

MICO, MILAN, ITALY - 2021/09/28: Greta Thunberg speaks during opening plenary session of the Youth4Climate pre-COP26 event. The 2021 United Nations Climate Change Conference, also known as COP26, is scheduled to be held in the city of Glasgow, Scotland between 31 October and 12 November 2021. (Photo by Nicolò Campo/LightRocket via Getty Images)Greta Thunberg berpidato di Youth4Climate pre-COP26 2021, United Nations Climate Change Conference/ Foto: LightRocket via Getty Images/Nicolò Campo

Dalam wawancara bersama The Guardian, Thunberg menceritakan diagnosis keadaan mentalnya, ia mengidap sindrom Asperger. Namun itu bukan jadi penghalang bagi Thunberg, melainkan sebuah kekuatan yang memberinya rasa lega. "Banyak orang dengan autisme mempunyai ketertarikan khusus terhadap sebuah hal di mana mereka bisa duduk dan melakukan hal tersebut untuk waktu yang lama tanpa bosan. Terkadang itu berguna," Thunberg menjelaskan kepada The Guardian.

"Autisme bisa jadi hal yang menghalangimu, tapi jika kamu ada di keadaan yang tepat, jika kamu dikelilingi orang-orang yang tepat, jika kamu melakukan adaptasi yang dibutuhkan, dan jika kamu mempunyai tujuan, maka [autisme] bisa menjadi sesuatu yang kamu gunakan untuk kebaikan. Dan menurutku, itu yang aku lakukan sekarang".

Kampanye Lingkungan dan Pencapaian Greta Thunberg

BRUSSELS, BELGIUM - FEBRUARY 21: Greta Thunberg, climate activist attends 7th Brussels youth climate march on February 21, 2019 in Brussels, Belgium. (Photo by Maja Hitij/Getty Images)

Foto: Getty Images

Kampanye Lingkungan

Seberangi Atlantik dengan Perahu Layar, Aktivis Iklim Greta Thunberg Tiba di New YorkSeberangi Atlantik dengan Perahu Layar, Aktivis Iklim Greta Thunberg Tiba di New York/ Foto: DW (News)

Rasanya tak lengkap jika kita tidak membicarakan aksi protes lingkungan saat membicarakan Greta Thunberg. Sejak masa remaja, perempuan yang mengaku hobi main puzzle dan menyulam ini berhasil membuat urgensi. Ia adalah inisiator gerakan Fridays for Future dan School Strike yang kini menginspirasi ratusan ribu remaja di berbagai negara––disebut sebagai “The Greta Effect”–– untuk melakukannya juga, seperti di Belgium, Kanada, Amerika Serikat, Finlandia, Denmark, Prancis, dan masih banyak lagi, seperti yang disebut oleh situs Britannica. 

Selain itu, ia juga berpidato di hadapan banyak pemimpin negara di panggung konferensi internasional, seperti World Economic Forum di Davos. Ia juga tampil di acara UN Climate, New York, di mana dia menyusuri laut menggunakan perahu demi sampai ke benua Amerika.

Pencapaian

This photo provided by Time magazine shows Greta Thunberg, who has been named Time’s youngest “person of the year” on Wednesday, Dec. 11, 2019.   The media franchise said Wednesday on its website that Thunberg is being honored for work that transcends backgrounds and borders.  (Time via AP)This photo provided by Time magazine shows Greta Thunberg, who has been named Time youngest person of the year on Wednesday, Dec. 11, 2019. The media franchise said Wednesday on its website that Thunberg is being honored for work that transcends backgrounds and borders. (Time via AP)/ Foto: Time via AP

Tak terlewatkan, Greta Thunberg masuk nominasi Nobel Peace Prize sebanyak 4 kali, yaitu di tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022. Namanya turut masuk sebagai Swedish Woman of The Year 2019 oleh Swedish Women’s Educational Association dan dinobatkan sebagai Person of The Year 2019 oleh Majalah Time. 

Di samping itu, Thunberg juga menulis sejumlah buku, seperti No One is Too Small to Make A Difference dan The Climate Book: The Facts and The Solution. Kamu juga saksikan kisah sang aktivis dalam film dokumenternya bertajuk I Am Greta (2020).

Keren ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE