Profil Yara Elmjouie dan Shadi Rahimi, Pemenang Daytime Emmy Awards yang Ungkap Dukungan untuk Palestina
Pemenang Daytime Emmy Awards Yara Elmjouie dan Shadi Rahimi menjadi sorotan usai membicarakan soal kondisi Palestina di panggung ketika menerima piala. Program TV yang diproduseri Yara dan Shadi bertajuk Eat This With Yara berhasil memenangkan nominasi Outstanding Lifestyle Program.
Produser senior sekaligus host Eat This With Yara, Yara Elmjouie naik ke atas panggung untuk menerima piala dan memberikan sepatah dua patah kata. Selain itu, Produser Eksekutif Shadi Rahimi juga ikut naik ke atas panggung sembari membawa secarik kertas.
Membuka sambutannya, Yara berterima kasih atas penghargaan yang diterima Eat This With Yara. Yara kemudian berbicara tentang apa yang saat ini tengah terjadi di Gaza, Palestina, akibat serangan yang dilancarkan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Yara menyebut para jurnalis yang tewas saat meliput dan memberitakan kepada dunia apa yang tengah dihadapi masyarakat Gaza.
Ketika Yara menjelaskan bahwa Samer Abu Daqqa tewas akibat serangan rudal Israel, tamu dan penonton yang hadir terkesiap. Terdengar suara kaget tak percaya.
"Kemarin juru kamera kami Samer Abu Daqqa tewas dalam serangan udara Israel. Rekan lainnya, Wael Al Dahdouh, terluka setelah kehilangan istri dan anak-anaknya dalam serangan Israel sebelumnya," tutur Yara.
Saat Yara menjelaskan banyak jurnalis yang tewas akibat pasukan Israel, di sampingnya, Shadi Rahimi berdiri sambil memegang secarik kertas bertuliskan, "Membunuh jurnalis adalah sebuah kejahatan perang."
Tak hanya itu, di karpet merah, Shadi Rahimi muncul dengan tangan berlumuran 'darah' dan terdapat tulisan berbunyi "Save Gaza". Aksi ini merupakan tanda untuk mengenang seorang ibu Palestina yang tangannya berlumuran darah anak-anaknya.
Profil Yara Elmjouie
Yara Elmjouie/Foto: Instagram/yelmjouie
Yara Elmjouie adalah jurnalis video berdarah Iran-Amerika, host, dan produser senior untuk AJ+. Dilansir dari Everipedia, Yara lahir dan dibesarkan oleh orangtuanya yang berkebangsaan Iran di California Utara, dan merupakan lulusan Sekolah Menengah Los Gatos tahun 2009.
Pada tahun 2013 Elmjouie lulus Magna Cum Laude, Phi Beta Kappa dari Universitas New York (NYU) dengan gelar BA dalam Ilmu Politik dan Studi Timur Tengah.
Setelah lulus dari NYU, Elmjouie pindah ke Teheran, Iran di mana dia bekerja sebagai penerjemah dan jurnalis lepas selama dua tahun. Selama waktu itu, karyanya muncul di outlet seperti The Guardian's Tehran Bureau, Vox Media's Polygon, Time, dan Al Monitor.
Yara kembali ke Bay Area pada akhir 2015, dan setelah sempat bertugas sebentar di bidang humas, Yara kemudian bergabung dengan staf AJ+ pada tahun 2016.
Saat ini, Yara menjadi host sekaligus produser senior untuk program AJ+ yakni Eat This With Yara. Sebagai informasi, Eat This With Yara adalah sebuah program TV yang menampilkan perjalanan Yara dalam mempelajari sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan dunia melalui makanan.
Sejak tayangan pertamanya, Eat This With Yara berhasil menorehkan beragam prestasi. Acara ini telah ditonton puluhan juta kali di YouTube, Facebook, Twitter, dan Instagram, dan mendapat penghargaan dari dunia jurnalisme, seperti Webby Awards, Capital Emmys, James Beard Media Awards, Shorty Awards, dan banyak lagi.
Melalui akun Instagramnya, Yara kerap membagikan unggahan soal apa yang terjadi di Palestina saat ini. Saat memberi pidato kemenangan di Daytime Emmy Awards, Yara berpesan kepada dunia agar terus mendukung warga Palestina di tengah kondisi sulit dan mencekam saat ini.
"Tolong jangan berhenti membaca, jangan berhenti memberi tahu teman-teman Anda, jangan berhenti berdiri di sisi kemanusiaan dan jangan berhenti berbagi cerita tentang mereka yang tidak memiliki akses terhadap koridor kekuasaan," tutup Yara.
Profil Shadi Rahimi
Shadi Rahimi/Foto: Instagram/shadirahimi07
Selain Yara, Shadi Rahimi juga menjadi sorotan saat perhelatan Daytime Emmy Awards.Â
Saat Yara menjelaskan banyak jurnalis yang tewas akibat pasukan Israel, di sampingnya, Shadi Rahimi berdiri sambil memegang secarik kertas bertuliskan, "Membunuh jurnalis adalah sebuah kejahatan perang."
Tak hanya itu, di karpet merah, Shadi Rahimi muncul dengan tangan berlumuran 'darah' dan terdapat tulisan berbunyi "Save Gaza". Aksi ini merupakan tanda untuk mengenang seorang ibu Palestina yang tangannya berlumuran darah anak-anaknya.
Dilansir dari situs pribadinya, Shadi Rahimi adalah seorang jurnalis dan fotografer. Shadi merupakan Produser Eksekutif di AJ+, outlet berita digital Al Jazeera yang mempromosikan hak asasi manusia, menuntut pertanggungjawaban dan memperkuat suara mereka yang tidak berdaya.
Tim dokumenternya telah memenangkan penghargaan Peabody, Emmy, Edward R. Murrow dan James Beard, dan banyak lainnya, atas pelaporan keadilan sosial mereka.
Dia juga dipekerjakan oleh universitas dan organisasi termasuk Poynter Institute untuk memimpin pelatihan, mengadakan kuliah atau mempresentasikan pekerjaan. Pengalamannya dalam pelatihan media dimulai pada tahun 2002 ketika ia ikut mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang memperkuat suara generasi muda penduduk asli Amerika dan melatih mereka dalam produksi media.
Sama seperti Yara, Shadi menggunakan media sosialnya untuk membuka mata dunia tentang apa yang terjadi di Palestina saat ini. Terbaru, Shadi mengunggah fotonya saat ia berada di acara Daytime Emmy Awards, menunjukkan kedua tangannya yang berlumurah 'darah'.
"Saya tidak akan pernah melupakan gambaran seorang ibu Palestina dengan kedua tangannya berlumuran darah anak-anaknya yang terbunuh, dan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mencuci tangannya lagi," tulisnya.
Sejalan dengan ucapan Yara, Sadhi mengungkapkan fakta belasan ribu jiwa masyarakat Palestina yang tewas akibat serangan Israel, termasuk para jurnalis yang gugur saat bertugas. Shadi menekankan bahwa membunuh jurnalis adalah sebuah kejahatan perang.
"Kami dinominasikan untuk membuat video tentang bagaimana undang-undang larangan masuk tanpa izin merupakan cara untuk melarang mantan budak di AS mencari makanan, mendorong mereka kembali ke kerja paksa melalui pemenjaraan. Penting bagi kami untuk berada di sini di Hollywood mewakili sebuah organisasi media yang didedikasikan untuk keadilan sosial – terutama karena mereka yang mencoba berbicara tentang Gaza sedang dimasukkan dalam daftar hitam," lanjutnya.
"Tolong teruslah berbicara. Akhiri genosida dan pendudukan ini," tutupnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!