Salah Satu Pendiri Ben & Jerry's Mundur, Protes Unilever Bungkam Dukungannya terhadap Palestina

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 19 Sep 2025 06:15 WIB
Ben Cohen Tetap Bertahan di Ben & Jerry's
Ben Cohen Tetap Bertahan di Ben & Jerry's/Foto: CNN

Salah satu pendiri merek es krim terkemuka dunia, Ben & Jerry's, Jerry Greenfield, menyatakan mundur dari perusahaan yang didirikannya. Alasan Greenfield memutuskan mundur dari Ben & Jerry's adalah karena sikap induk perusahaan Unilever yang dinilai membungkam dirinya untuk bersuara soal apa yang tengah terjadi di Palestina saat ini.

Pernyataan Greenfield mundur dari Ben & Jerry's dibagikan oleh rekannya yang juga mendirikan perusahaan tersebut, Ben Cohen, melalui akun Instagramnya. Greenfield mengklaim bahwa Unilever telah membungkam Ben & Jerry's untuk menyuarakan isu-isu sosial dan politik, termasuk soal genosida Israel di Palestina. Selama ini, Ben Cohen dan Jerry Greenfield menjadi sosok yang vokal dalam membela Palestina.

"Dengan hati yang hancur, saya memutuskan bahwa saya tidak bisa lagi, dengan hati nurani yang bersih, dan setelah 47 tahun, tetap menjadi karyawan Ben & Jerry's. Saya mengundurkan diri dari perusahaan yang saya dirikan bersama Ben pada tahun 1978. Ini adalah salah satu keputusan tersulit dan paling menyakitkan yang pernah saya buat," tulis Greenfield dalam pernyataan yang dibagikannya, Rabu (18/9).

Alasan Pendiri Ben & Jerry's Mundur

Ben Cohen dan Jerry Greenfield/Foto: via Detikcom

Alasan Pendiri Ben & Jerry's Mundur/Foto: detikcom

Greenfield mengatakan bahwa alasannya mundur dari perusahaan yang didirikannya itu bukan karena rasa cintanya telah hilang kepada orang-orang di Ben & Jerry's, justru sebaliknya. 

"Orang-orang yang datang setiap hari di pabrik, kedai es krim, dan kantor kami adalah orang-orang yang paling bersemangat, peduli, dan berlandaskan nilai-nilai yang pernah Anda temui. Mereka adalah jiwa Ben & Jerry's," tutur Greenfield.

Bagi Greenfield, Ben & Jerry's bukanlah hanya sebuah perusahaan yang berjualan es krim. Ada nilai-nilai yang mereka bawa dan lantang suarakan untuk mendukung perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia. 

"Yang membuat pekerjaan mereka begitu penting bagi saya, dan yang memungkinkan perusahaan ini menjadi lebih dari sekadar perusahaan es krim, adalah kemandirian dalam mengejar nilai-nilai kami, yang dijamin ketika Unilever membeli perusahaan tersebut. Selama lebih dari dua puluh tahun di bawah kepemilikan mereka, Ben & Jerry's berdiri dan bersuara lantang mendukung perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia, bukan sebagai konsep abstrak, melainkan dalam kaitannya dengan peristiwa nyata yang terjadi di dunia kita.

Kemandirian itu ada sebagian besar karena perjanjian merger unik yang dinegosiasikan Ben dan saya dengan Unilever, yang mengabadikan misi dan nilai-nilai sosial kami dalam struktur tata kelola perusahaan untuk selamanya. Sangat mengecewakan untuk sampai pada kesimpulan bahwa kemandirian itu, yang menjadi dasar penjualan kami kepada Unilever, telah hilang," lanjutnya.

Greenfield mengatakan bahwa Ben & Jerry's justru "dibungkam" ketika berusaha memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan. 

[Gambas:Instagram]

"Memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan kita bersama menjadi semakin penting, namun Ben & Jerry's justru dibungkam, dikesampingkan karena takut menyinggung penguasa. Mudah untuk berani bersuara ketika tidak ada yang dipertaruhkan. Ujian sejati bagi nilai-nilai adalah ketika masa-masa sulit dan Anda harus kehilangan sesuatu.

Cinta, kesetaraan, keadilan. Itu semua adalah bagian dari diri Ben dan saya, dan itu selalu menjadi fondasi sejati Ben & Jerry's. Sejak awal, Ben dan saya percaya bahwa nilai-nilai kami dan upaya menegakkan keadilan lebih penting daripada perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan tidak mampu memperjuangkan hal-hal yang kami yakini, maka perusahaan itu tidak layak untuk berdiri," tegasnya.

"Ini selalu lebih dari sekadar es krim; ini adalah cara untuk menyebarkan cinta dan mengajak orang lain untuk memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan dunia yang lebih baik. Menyadari bahwa hal ini tidak lagi memungkinkan di Ben & Jerry's berarti saya tidak bisa lagi menjadi bagian dari Ben & Jerry's. Jika saya tidak dapat menerapkan nilai-nilai tersebut di dalam perusahaan saat ini, maka saya akan menerapkannya di luar, dengan segenap cinta dan keyakinan yang saya miliki," tutup Greenfield.

Ben Cohen Tetap Bertahan di Ben & Jerry's

Ben Cohen dan Jerry Greenfield/Foto: via CNN

Ben Cohen Tetap Bertahan di Ben & Jerry's/Foto: CNN

Rekan Greenfield, Ben Cohen, mengungkapkan alasan Greenfield mengundurkan diri dari Ben & Jerry's. 

"Jerry memiliki hati yang sangat besar, dan konflik dengan Unilever ini benar-benar menghancurkannya. Jadi dia merasa tidak punya pilihan selain mengundurkan diri," kata Cohen kepada CNN. 

"Jerry agak sedih karena harus melakukan ini, tetapi ada sedikit kelegaan dalam dirinya karena dia tidak lagi terlibat dalam konflik yang intens ini," tambahnya.

Unilever, yang berbasis di Inggris, membeli perusahaan es krim Ben & Jerry's seharga 326 juta USD pada 2000. Kala itu, Unilever mengizinkan Ben & Jerry's beroperasi secara independen dan melanjutkan misi sosialnya tanpa campur tangan dari perusahaan induk. Cohen dan Greenfield tetap di perusahaan yang mereka dirikan pada tahun 1978, tetapi tidak dalam peran operasional. Sebaliknya, mereka berfokus pada misi sosial perusahaan.

Menurut Cohen, ketika manajemen Unilever mengalami pergantian, tidak ada satu pun penandatangan kesepakatan dengan Ben & Jerry's, dan perusahaan induk tersebut mulai tidak menghormati ketentuan perjanjian unik dengan Ben & Jerry's, salah satunya soal visi dan misi perusahaan es krim tersebut yang menyuarakan isu sosial.

Ketegangan memuncak dalam beberapa tahun terakhir ketika Ben & Jerry's memutuskan untuk menarik operasinya dari Israel. Namun, keputusan ini kemudian ditolak oleh Unilever.

Sejak itu, Ben & Jerry's dan Unilever terlibat dalam perselisihan, yang sebagian besar disebabkan oleh unggahan media sosial yang bernuansa politik yang menurut Cohen ditentang oleh Unilever hingga muncul ancaman pemecatan. 

Ben & Jerry’s sempat melayangkan gugatan hukum terhadap Unilever. Gugatan itu menyebut bahwa Unilever mencoba membungkam dewan direksi Ben & Jerry’s karena menyuarakan dukungan untuk Palestina.

Muncul Petisi "Free Ben & Jerry's"

[Gambas:Instagram]

Meski Greenfield telah meninggalkan Ben & Jerry's, Cohen mengaku akan tetap bertahan demi memperjuangkan independensi perusahaan.

"Saya senang kami berdua membela nilai-nilai Ben & Jerry's," kata Cohen kepada CNN. “Saya pikir saya bisa lebih membantu dari dalam, dan Jerry akan mencoba membantu dari luar.”

Cohen mengatakan ia berkomitmen pada dewan independen yang membantu mengendalikan merek tersebut dan akan berupaya meyakinkan perusahaan induk untuk menjual merek tersebut kepada sekelompok investor yang berkomitmen pada misi sosial Ben & Jerry's.

Sebagai informasi, Ben & Jerry's saat ini sedang dipisahkan dari Unilever menjadi perusahaan baru bernama The Magnum Ice Cream Company, yang diperkirakan akan diperdagangkan secara publik pada November.

Magnum, dalam sebuah pernyataan, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap perspektif Greenfield dan Cohen, dan menyatakan telah berupaya bekerja sama dengan keduanya.

"Kami tetap berkomitmen pada misi unik Ben & Jerry's yang terdiri dari tiga bagian, produk, ekonomi, dan sosial, dan tetap fokus untuk meneruskan warisan perdamaian, cinta, dan es krim dari merek ikonik yang sangat dicintai ini," ujar juru bicara Magnum dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN.

Bersama dengan pernyataan Greenfield, Cohen juga membagikan sebuah petisi bertajuk "Free Ben & Jerry's" yang berjuang untuk melepaskan perusahaan tersebut dari Magnum.

"Ben & Jerry's tidak akan berkembang pesat di bawah organisasi yang menindas nilai-nilainya dan yang menyerah di bawah tekanan politik. Ben & Jerry's yang independen akan memungkinkannya kembali ke akarnya sebagai perusahaan yang digerakkan oleh nilai-nilai, keaslian, dan keyakinan bahwa bisnis harus lebih dari sekadar profitabilitas. Bergabunglah dengan kami dalam perjuangan ini, dan daftarkan diri Anda di bawah ini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang bagaimana Anda dapat membantu," bunyi narasi di situs petisi yang diunggah Cohen.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE