Sederet Istilah dalam Kasus Kekerasan dan Pelecehan Seksual yang Perlu Kamu Pahami
Kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia kian meningkat dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, kejahatan seksual yang terjadi di negara ini termasuk masif. Salah satu golongan yang rawan menjadi korban kejahatan seksual adalah perempuan. Hal ini mencakup soal pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, kekerasan secara verbal, dan lain sebagainya.
Kejahatan seksual ini tidak hanya terjadi di lingkungan kerja yang memungkinkan lawan jenis untuk saling berkomunikasi, tetapi juga bisa terjadi di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, kekerasan dan pelecehan seksual tidak dapat dipandang sebelah mata.
Sayangnya, sebagian orang belum mengetahui istilah-istilah dalam kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Penjelasan berikut ini akan membuatmu lebih paham mengenai hal tersebut. Yuk, simak!
Kekerasan Seksual
![]() Kekerasan seksual/ Foto: Freepik/@master1305 |
Dikutip dari Kemenkeu RI, kekerasan seksual merupakan perbuatan menghina, merendahkan, melecehkan, serta menyerang tubuh dan/atau fungsi reproduksi seseorang karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender. Hal ini dapat menyebabkan trauma fisik dan psikis. Berikut adalah beberapa istilah yang mempunyai keterkaitan dengan kekerasan seksual.
1. Revenge Porn
![]() Revenge porn/ Foto: Freepik/@freepik |
Dikutip dari The European Institute for Gender Equality (EIGE), pornografi non-konsensual (pornografi balas dendam) melibatkan distribusi online foto atau video yang mengandung unsur seksual tanpa persetujuan dari individu yang ada di dalam foto atau video tersebut.
Biasanya pelaku adalah mantan pasangan yang mendapatkan foto atau video selama hubungan sebelumnya. Akan tetapi, pelakunya belum tentu pasangan atau mantan pasangan dan motifnya tidak selalu balas dendam. Gambar juga dapat diperoleh dengan meretas komputer, akun media sosial, atau telepon korban.
2. Tonic Immobility
Sederet Istilah dalam Kasus Kekerasan dan Pelecehan Seksual yang Perlu Kamu Pahami/Foto: Freepik.com
Dilansir dari Psychology Today, tonic immobility merupakan kondisi saat tubuh kaku dan sulit digerakkan akibat dari kekerasan seksual. Saat kejadian berlangsung, korban akan merasa tubuhnya seketika gemetar, kaku, dingin, dan mati rasa terhadap rangsangan yang intens atau menyakitkan.
Oleh karenanya, orang lain menganggap korban tidak memberikan perlawanan sedikit pun terhadap pelaku. Tidak semua orang mengalami tonic immobility ketika mengalami ancaman tertentu.
3. Victim Blaming
Victim blaming/ Foto: Freepik/@freepik
Baik dalam percakapan sehari-hari maupun di media, tanggapan umum terhadap pengungkapan atau penyebutan kekerasan seksual adalah fenomena yang disebut dengan menyalahkan korban.
Istilah victim blaming mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi dalam praktiknya istilah tersebut sudah sangat familiar. Istilah ini mempertanyakan orang-orang yang mengalami kekerasan, terutama kekerasan seksual soal tindakan mereka dan apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegahnya, melansir dari Sexual Assault Centre Of Edmonton (SACE).
4. Slut-shaming
Slut-shaming/ Foto: Freepik/@freepik
Slut-shaming adalah tindakan mengutuk seseorang atas perilaku yang mereka anggap di luar batas pantas atau bermoral. Perilaku korban mungkin sepenuhnya bersifat seksual, seperti mengkritik pergaulan bebas; mungkin hanya bernuansa seksual, seperti mengkritik pakaian seseorang karena bersifat provokatif; dan ini mungkin melibatkan menyalahkan korban kejahatan seks, mengutip dari Verywell Mind.
Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual/ Foto: Freepik/@jcomp
Dilansir dari Sexual Assault Centre Of Edmonton (SACE), pelecehan seksual adalah setiap komentar, gerak tubuh, atau tindakan yang tidak diinginkan yang bersifat seksual yang membuat seseorang merasa takut, malu, tidak nyaman. Berikut adalah sejumlah istilah yang mempunyai keterkaitan dengan pelecehan seksual.
1. Catcalling
![]() Catcalling/ Foto: Freepik/@benzoix |
Apakah Beauties pernah mendapatkan perkataan tidak senonoh dari orang asing saat sedang berada di tempat umum? Kalau iya, hal tersebut merupakan salah satu contoh dari catcalling.
Dilansir dari detiknews, catcalling adalah pelecehan seksual yang dilakukan di ruang publik dengan melontarkan kata-kata yang tidak senonoh kepada korban. Kebanyakan, korban dari catcalling ialah perempuan.
2. Grooming
Grooming/ Foto: Freepik/@jcomp
Dilansir dari Rape, Abuse & Incest National Network (RAINN), grooming merupakan perilaku manipulatif yang digunakan pelaku untuk mendapatkan akses ke calon korban, memaksa mereka untuk menyetujui pelecehan tersebut, dan mengurangi risiko tertangkap. Selain anak-anak kecil yang dijadikan target, remaja dan orang dewasa juga rentan mengalaminya.
Grooming dapat dilakukan secara online ataupun tatap muka. Biasanya hal ini dilakukan oleh anggota keluarga atau orang lain yang berada dalam lingkaran kepercayaan korban, seperti pelatih, guru, ketua kelompok pemuda atau orang lain yang secara alami berinteraksi dengan korban.
Nah, itu tadi informasi mengenai beberapa istilah dalam kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang penting untuk kamu ketahui.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


