Sedih Itu Wajar, Ini 3 Langkah Ubah Mindset untuk Menghentikan Toxic Positivity dari Hidupmu!
"Nggak apa-apa, santai saja, semua akan baik-baik saja", "Percaya deh, banyak orang yang lebih menderita daripada kamu", "Jangan sedih, bersyukur saja!", siapa yang pernah menerima atau bahkan melontarkan kalimat-kalimat contoh toxic positivity tersebut?
Meskipun kalimat-kalimat tersebut bernada positif dan bermaksud baik, ungkapan tersebut bisa sangat berbahaya, lho, Beauties! Ada kalanya ungkapan penyemangat yang diberikan seseorang malah membuat mereka yang disemangati semakin merasa berkecil hati dan rendah diri.
Bahkan, bisa menjadi pemicu gangguan psikis. Pemikiran-pemikiran yang mengharuskan untuk tetap berpikir positif dalam situasi apapun dapat memicu terjadinya toxic positivity.
Toxic positivity adalah sebuah asumsi, baik oleh diri sendiri atau orang lain, yang menganggap bahwa terlepas dari rasa sakit emosional seseorang atau saat mereka dalam situasi sulit, mereka harus tetap berpikir positif. Toxic positivity dapat membungkam emosi negatif, menyepelekan kesedihan, dan membuat orang merasa tertekan untuk berpura-pura bahagia bahkan saat mereka sedang tertekan.
Alih-alih mampu berbagi emosi manusia yang wajar dan mendapatkan dukungan, orang menemukan perasaan mereka diabaikan, merasa cemas, dan low self-esteem. Lalu, bagaimana cara mengatasi toxic positivity? Untuk menghindari hal tersebut, ikuti 3 langkah ini agar kamu nggak terjebak dikutip dari Medical News Today.
Sadari Bahwa Semua Emosi Itu Valid
![]() semua emosi itu valid / freepik.com/ tirachardz |
Jika kamu sedang berjuang untuk menerima atau menghadapi suatu masalah, hindari untuk membuang perasaan negatif yang kamu miliki. Kamu sangat boleh untuk merasa kecewa, frustasi, sedih, dan marah saat kamu sedang menghadapi kesulitan.
Emosi yang kamu rasakan adalah valid dan normal. Jadi akui dan terima emosi tersebut, jangan sampai kamu menghindarinya dan malah memaksakan diri untuk berpikir positif agar kamu terlihat atau merasa baik-baik saja. Yang terpenting adalah kamu bisa menemukan keseimbangan antara emosi positif dan negatif.
Belajarlah untuk Berpikir Realistis
![]() berpikir realistis / freepik.com / wayhomestudio |
Yang harus kamu ingat adalah nggak semua hal di dunia ini bisa kamu hadapi dan bisa kamu ubah. Mempunyai sikap optimis adalah hal yang bagus. Namun, bersikap realistis juga nggak kalah penting.
Terkadang, sesuatu dapat dilakukan untuk mengubah situasi, tapi nggak semua bisa diperbaiki. Belajar menerima bahwa beberapa hal memang nggak bisa dihadapi dan nggak bisa diubah bukanlah hal yang mudah, tapi kamu bisa melakukannya.
Jangan Pernah Membandingkan Masalahmu dengan Orang Lain
![]() jangan membandingkan diri / freepik.com / gpointstudio |
Jika membandingkan adalah cara kamu mengevaluasi nilai kamu, kamu akan selalu kalah dan kamu nggak akan pernah mencapai titik di mana kamu lebih baik dari orang lain dalam segala hal. Begitu juga sebaliknya.
Membandingkan masalah kamu dengan orang lain malah akan membuat perasaan kamu semakin terpuruk. Karena mungkin saja yang kamu anggap mudah ternyata sulit bagi orang lain, atau yang orang lain anggap sepele, nyatanya nggak se-sepele itu bagi kamu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


