Sejarah Lampu Natal yang Menarik dan Nggak Banyak Diketahui

Cindy Novita | Beautynesia
Rabu, 24 Dec 2025 06:00 WIB
5. Lampu Natal Sebagai Ikon Perayaan di Berbagai Negara
Lampu Natal sebagai ikon perayaan di berbagai negara. Tradisinya berawal dari penggunaan lilin pada pohon Natal sebagai simbol harapan/Foto: Freepik.com

Lampu hias Natal selalu berhasil menghadirkan suasana hangat dan penuh keceriaan setiap akhir tahun, Beauties. Kilaunya bukan hanya mempercantik ruangan, tetapi juga menjadi simbol yang sudah lama melekat dalam tradisi perayaan. Dari yang awalnya berupa lilin sederhana di pohon Natal, dekorasi ini terus berevolusi menjadi rangkaian cahaya penuh warna dengan beragam bentuk dan inovasi sesuai kreativitas zaman.

Di balik gemerlapnya, ternyata ada sejumlah kisah menarik yang jarang diketahui. Mulai dari peran tokoh-tokoh penting, momen ketika lampu Natal pertama kali diperkenalkan, hingga bagaimana dekorasi ini akhirnya menjadi ikon perayaan di berbagai negara. Melansir dari Twinkl, berikut asal-usul lampu Natal yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.

1. Lampu Natal Ditemukan pada Tahun 1880 oleh Thomas Edison

Lampu Natal ditemukan pada tahun 1880 oleh Thomas Edison. Kemudian dikembangkan sehingga menjadi lampu hias bertenaga listrik pertama yang digunakan khusus untuk menghias pohon Natal/Foto: Freepik.com

Lampu Natal ditemukan pada tahun 1880 oleh Thomas Edison. Kemudian dikembangkan sehingga menjadi lampu hias bertenaga listrik pertama yang digunakan khusus untuk menghias pohon Natal/Foto: Freepik.com

Satu tahun setelah penemuan bola lampu, Thomas Edison menciptakan rangkaian lampu Natal pertama di Menlo Park, New Jersey, Beauties. Ia menggunakannya untuk menghias bagian luar laboratoriumnya saat Natal tahun 1880, sehingga terciptalah tampilan lampu hias elektrik pertama dalam sejarah.

Dua tahun kemudian, mitra bisnis sekaligus teman dekat Edison, Edward H. Johnson, mengembangkan ide tersebut dengan menyambungkan secara manual rangkaian berisi 80 bola lampu berwarna merah, putih, dan biru. Lampu-lampu itu kemudian ia lilitkan pada sebuah pohon Natal, menjadikannya lampu hias bertenaga listrik pertama yang digunakan khusus untuk menghias pohon Natal. Dengan inovasi inilah, tradisi lampu Natal elektrik mulai dikenal dan berkembang seperti yang kita lihat sekarang.

2. Lampu Natal Mulai Tersedia untuk Umum Pada Tahun 1903

Lampu Natal mulai tersedia untuk umum pada tahun 1903/Foto: Freepik.com

Lampu Natal mulai tersedia untuk umum pada tahun 1903. Setelah General Electric mulai menawarkan kit lampu pra-rakitan/Foto: Freepik.com

Dibutuhkan lebih dari 20 tahun sejak Thomas Edison dan Edward H. Johnson mengembangkan lampu Natal sebelum akhirnya dekorasi ini dikenal luas. Popularitasnya mulai meningkat ketika General Electric mulai menawarkan kit lampu pra-rakitan, yang membuat penggunaan lampu Natal menjadi jauh lebih praktis.

Sebelumnya, lampu Natal hanya bisa dinikmati oleh keluarga berada karena mereka mampu menyewa teknisi listrik profesional untuk merakit dan memasangnya, Beauties. Sementara itu, sebagian besar keluarga masih mengandalkan lilin untuk menerangi pohon Natal mereka.

3. Iklan Komersial Pertama Lampu Natal

Iklan komersial pertama lampu Natal muncul di Majalah Scientific American edisi 28 November 1990. Namun harganya masih mahal sehingga disarankan untuk disewa/Foto: Freepik.com

Iklan komersial pertama lampu Natal muncul di Majalah Scientific American edisi 28 November 1990. Namun harganya masih mahal sehingga disarankan untuk disewa/Foto: Freepik.com

Setelah General Electric membeli hak paten untuk bola lampu milik Thomas Edison, iklan pertama untuk pohon Natal mulai muncul di Majalah Scientific American edisi 28 November 1990. Pada masa itu, harga lampu hias masih cukup mahal, sehingga iklan tersebut menyarankan masyarakat untuk menyewa lampu sebagai dekorasi liburan.

4. Munculnya Produsen Lampu Natal Terbesar

Munculnya produsen lampu Natal terbesar. Cikal bakalnya diawali 15 perusahaan yang mulai menjual versi lampu hias mereka/Foto: Freepik.com

Munculnya produsen lampu Natal terbesar. Cikal bakalnya diawali 15 perusahaan yang mulai menjual versi lampu hias mereka/Foto: Freepik.com

Dalam kurun 25 tahun, permintaan terhadap lampu Natal meningkat pesat, Beauties. Sebanyak 15 perusahaan mulai menjual versi lampu hias mereka sendiri, yang kemudian berkembang menjadi pasar yang cukup besar. Hingga pada tahun 1925, perusahaan-perusahaan itu membentuk sebuah konsorsium yang dikenal sebagai NOMA Electric Corporation, yang akhirnya menjadi produsen lampu Natal terbesar di dunia.

5. Lampu Natal Sebagai Ikon Perayaan di Berbagai Negara

Lampu Natal sebagai ikon perayaan di berbagai negara. Tradisinya berawal dari penggunaan lilin pada pohon Natal sebagai simbol harapan/Foto: Freepik.com

Lampu Natal sebagai ikon perayaan di berbagai negara. Tradisinya berawal dari penggunaan lilin pada pohon Natal sebagai simbol harapan/Foto: Freepik.com

Lampu Natal dikenal sebagai salah satu ikon paling khas dalam perayaan Natal di berbagai negara. Salah satu alasannya adalah makna simbolisnya dalam tradisi Kristen, di mana cahaya dari lampu atau lilin melambangkan Kristus sebagai 'terang dunia' yang membawa kedamaian serta mengusir kegelapan.

Tradisi ini berawal dari penggunaan lilin pada pohon Natal sebagai simbol harapan, sebelum akhirnya berkembang menjadi lampu elektrik berwarna-warni yang memeriahkan suasana.

Seiring waktu, lampu Natal tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga menjadi penanda dimulainya suasana perayaan. Kesan hangat dan gemerlapnya membuat lampu Natal tetap menjadi simbol abadi dalam perayaan Natal di seluruh dunia, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE