Sejarah Women's March, Ternyata Ada dari Awal Abad 20 untuk Perjuangkan Hak Pilih!

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Kamis, 25 May 2023 17:15 WIB
Sejarah Women's March, Ternyata Ada dari Awal Abad 20 untuk Perjuangkan Hak Pilih!
Foto: Gustavo Caballero/Getty Images

Aksi Women's March Jakarta kembali memeriahkan tahun ini pada Sabtu (20/5) lalu. Apakah Beauties mengikutinya juga? Tentu Women's March dilakukan untuk menyerukan suara-suara perempuan dan kaum marginal, rentan, dan minoritas yang mempunyai hak setara dengan masyarakat lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa Women's March ini tidak hanya diselenggarakan di Indonesia saja? Justru aksi protes oleh para perempuan ini mempunyai cikal bakal yang cukup menarik untuk disimak. Dirangkum dari berbagai sumber, yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Suarakan Hak Pilih Tahun 1913

LOS ANGELES, CA - JANUARY 20:  Actors Eva Longoria and Elizabeth Banks attend the women's march Los Angeles on January 20, 2018 in Los Angeles, California.  (Photo by Emma McIntyre/Getty Images)Ilustrasi Women's March / Foto: Getty Images/Emma McIntyre

Sejarah Women's March sudah bisa ditarik dari awal abad ke-20, tepatnya tahun 1913 di mana para perempuan mendesak pemerintah agar mereka diberikan hak pilih. Situs NPS menjelaskan bagaimana perempuan Amerika Serikat memperjuangkan keadilan dan hak pilih mereka pada 3 Maret 1913, sehari sebelum inagurasi Presiden Woodrow Wilson.

Perjuangan revolusioner tersebut melibatkan aksi protes para perempuan di sepanjang jalan Pennsylvania Avenue yang membuahkan hasil amandemen konstitusi Amerika Serikat di mana hak pilih AS berlaku tanpa batasan gender. 

Women's March 2017 Akibat Presiden Donald Trump

Demonstrators take part in the Women's March to protest Donald Trump's inauguration as the 45th president of the United States near the U.S. Capitol in Washington, January 21, 2017. REUTERS/Lucas Jackson     TPX IMAGES OF THE DAYWomen's March 2017 Amerika Serikat/ Foto: Reuters/Lucas Jackson


Momen bersejarah Women's March lainnya yakni saat Presiden Donald Trump berhasil memenangkan pemilu AS 2016, Beauties! Melansir lama History, mereka mencetak rekor sebagai aksi protes terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat. Demonstrasi besar-besaran tidak hanya dilakukan di Washington saja, tapi juga sejumlah negara bagian lainnya dengan akumulasi lebih dari 3 juta orang ikut dalam aksi nasional.

Bukan tanpa alasan, Women's March yang berlangsung Januari 2017 dilakukan imbas perilaku dan ucapan Donald Trump yang dianggap tidak bermoral, yakni memperlakukan perempuan seperti objek pribadi hanya karena status selebriti yang disandangnya. Karenanya, para perempuan berani turun ke jalan untuk tegakan kesetaraan gender dan hak-hak sipil. Bersama dengan itu, mereka juga mempopulerkan "Pink Pussy Hats" yang kompak dikenakan para demonstran.

Women’s March Saat Ini

Women's March di San Fransisco, USA tahun 2021/foto: Unsplash/Graham Klingler

Foto: Getty Images

Kini Sudah Ada Sampai 30 Negara

Women's March di San Fransisco, USA tahun 2021/foto: Unsplash/Graham KlinglerWomen's March di San Fransisco, USA tahun 2021/ Foto: Unsplash/Graham Klingle

Setiap negara mempunyai awal mula Women’s March masing-masing karena setiap perempuan di seluruh dunia berpikir progresif, mempunyai suara yang patut didengar sebagaimana yang harus dimiliki semua gender. Misalnya, Women's March yang ada di Afrika Selatan tahun 1956 yang memprotes undang-undang mengatur izin Apertheid untuk perempuan kulit hitam.

Penegakan hak-hak perempuan jadi salah satu pendorong dilakukannya Women’s March di berbagai negara ini, Beauties. 

Melansir Guardian, hingga tahun 2019, terdapat 30 negara yang sudah melakukan Women’s March ini, Beauties. Bangga ya!

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE