Seolah-olah Pro Feminis, Konten Kreator Pria Ini Membajak Karya Aktivis Perempuan Arab, Bikin Geram!

Camellia Ramadhani | Beautynesia
Senin, 18 Apr 2022 10:23 WIB
Mengenal Fenomena Matilda Effect dalam Pembajakan Karya Perempuan
Konten Kreator Berpura-pura Pro-feminis dan Lakukan Plagiarisme/Foto: Tik Tok/ @Turtleneckemo

Sebuah petisi baru-baru ini muncul dari kalangan aktivis feminis internasional. Petisi tersebut mengincar seorang konten kreator asal Arab bernama Farhan yang disinyalir melakukan plagiarisme terhadap karya aktivis feminis terkemuka Arab, Farida D.

Farida D merupakan seorang peneliti gender dan sastrawati asal Arab yang sering menyoroti ketidakadilan gender di kehidupan perempuan Arab sehari-hari. Selain menerbitkan pandangan feminisnya dalam beberapa buku, Farida aktif menuliskan puisi dan buah pikirnya dalam Instagram pribadinya di @farida.d.author.

Beberapa unggahan farida tentang feminisme pernah viral di jagad maya hingga ia diwawancara oleh BBC London. Menurut deskripsi, petisi yang menghimpun suara melalui platform change.org, pada 9 April 2022, Farida D menemukan bahwa beberapa pemikirannya yang pernah viral telah disalin persis oleh Farhan tanpa mencatutkan kredit namanya. Mengetahui hal tersebut, Farida lantas menghubungi akun instagram Farhan di @che_guefarhan dan memintanya untuk menuliskan nama Farida sebagai sang pemikir orisinal.

Farhan sempat membalas pesan Farida dengan permintaan maaf dan mengaku akan menggunakan karya Farida secara bertanggung jawab. Namun kenyataannya, alih-alih melakukan apa yang telah dijanjikan, Farhan justru mengunci akunnya dan memblokir Farida. Ia juga terus membuat konten feminisme berdasarkan pemikiran Farida dan beberapa aktivis lain untuk memperkuat citranya seolah-olah ia adalah pro-feminis agar media sosialnya terus berkembang.

Caption: Konten Kreator Berpura-pura Pro-feminis dan Lakukan Plagiarisme/Foto: Change.org
Caption: Konten Kreator Berpura-pura Pro-feminis dan Lakukan Plagiarisme/Foto: Change.org

Kejadian ini sontak saja membuat para aktivis feminis naik pitam. Banyak aktivis feminis mendukung Farida dengan menyebarluaskan kasus ini di media sosial mereka masing-masing. Kumpulan dukungan ini terhimpun dalam highlight story Instagram Farida. Masing-masing dari aktivis tersebut menjelaskan mengapa kasus plagiarisme Farhan tidak bisa dianggap remeh.

Dilihat dari cara Farhan memblokir Farida dan terus merilis ulang pemikiran Farida tanpa kredit, sikap Farhan tentu tidak mencerminkan sikap pro-feminis. Sebaliknya, Farhan bersikap manipulatif di mana sika ini dapat menyabotase perjuangan women empowerment itu sendiri. Farhan tidak hanya telah membajak karya, tapi juga mengkerdilkan kaum perempuan atas pemikiran mereka yang padahal telah didapat susah payah dari studi, pengalaman, dan trauma pribadi.

Yang lebih disayangkan lagi adalah Farhan dianggap memanfaatkan penindasan yang dialami kaum perempuan dengan bersikap pro-feminis semata-mata hanya untuk menarik perhatian perempuan-perempuan di dunia maya, alias memanfaatkan politik feminisme untuk menaikkan sex appeal belaka.

Mengenal Fenomena Matilda Effect dalam Pembajakan Karya Perempuan

Konten Kreator Berpura-pura Pro-feminis dan Lakukan Plagiarisme/Foto: Tik Tok/ @Turtleneckemo

Meski para feminis telah berkomunikasi dengan Farhan, ia tidak bergeming. Farida mengambil tangkapan layar pengakuan seorang aktivis yang mengatakan segala caci maki di kolom komentar Farhan selalu dihapus, sehingga menyisakan 0 komentar di setiap unggahannya. Ironisnya, dari 93 ribu pengikutnya di Instagram, hanya 3 ribu pengikut yang memutuskan untuk berhenti mengikuti akunnya.

Puluhan ribu pengikut ini didapatkan Farhan dalam waktu singkat dan dengan konten-konten feminisme yang seluruhnya membajak aktivis feminis perempuan. Sedangkan Farida sendiri yang telah menekuni studi feminisme bertahun-tahun hanya memiliki 172 ribu pengikut, Farhan masih memiliki lebih dari setengah pengikut Farida meskipun telah terbukti bersalah.

Fenomena Matilda Effect dalam Pembajakan Karya Perempuan

Rutinlah menulis sebuah catatan ahrian tentang diris erta perasaanmu agar dapat membantu menemukan penyelesaiand ari apa yang kamu butuhkan.Ilustrasi perempuan berkarya/Foto: Freepik.com/Freepik

Fenomena pembajakan karya perempuan ini sebenarnya telah ada sejak lama. Saking banyaknya, fenomena semacam ini memiliki istilah tersendiri, yaitu Matilda Effect. Dilansir dari laman Stylist.uk.co, efek Matilda merupakan bias gender di mana karya-karya perempuandikerdilkan, tidak diakui, dan tidak mendapatkan kontribusi layak sebagaimana karya pria. Ironisnya, banyak karya-karya populer yang kita kenal sebagai milik ilmuwan pria ternyata sudah pernah dipublikasikan oleh ilmuwan perempuan sebelumnya.

Sebut saja karya Freud: The Mind of the Moralist yang ternyata dicurigai sebagai hasil pemikiran Susan Sontag. Fakta ini diungkap melalui buku biografi Susan Sontag yang ditulis oleh Benjamin Moser. Jarang sekali kita mendengar nama Susan Sontag, namun pemikiran-pemikiran fenomenalnya justru muncul atas nama ilmuwan lain.

Pembajakan karya perempuan diorganisisr secara sistematis oleh budaya dan pemegang kekuasaan di masa itu dalam rangka mempertahankan dominasi pria dalam budaya yang ada. Jika efek Matilda terus dibiarkan, maka penyangkalan sosial mengancam eksistensi segala kontribusi perempuan. Semua pemikiran perempuan akan dirampas, kehormatan dan penghargaan yang pantas didapat direnggut begitu saja, dan kesetaraan gender semakin mundur jauh ke belakang hingga kian mustahil untuk dikejar.

Konten Kreator Berpura-pura Pro-feminis dan Lakukan Plagiarisme/Foto: Tik Tok/ @Turtleneckemo
Konten Kreator Berpura-pura Pro-feminis dan Lakukan Plagiarisme/Foto: Tik Tok/ @Turtleneckemo

Menyikapi berbagai kritik yang didapatkannya, Farhan kemudian meminta maaf di akun TikToknya @Turtleneckemo Rabu lalu (6/4/2022). Ia mengakui kesalahannya bahwa tidak mencantumkan kredit atas pemikiran orang lain merupakan kesalahan besar dan berkomitmen untuk tidak lagi melanjutkan membuat konten feminisme di media sosial manapun. Meski Farhan tidak menjelaskan alasan dibalik memblokir Farida, namun ia mendorong semua pengikutnya untuk mengikuti akun Farida sebagai bentuk penghormatannya.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE