Seram dan Takut Rugi Investasi Saham? Ini 3 Hal Penting yang Perlu Kamu Pahami Sebelum Terjun, Beauties!
Berinvestasi saham menjadi salah satu kegiatan yang lekat pada usia muda, terlebih selama pandemi Covid-19 ini. Pasalnya sejak itu dilaporkan jumlah investor ritel (perorangan) milenial meningkat.
Kegiatan ini memang bisa memberikan keuntungan, salah satunya mendapat pendapatan pasif. Di samping itu, bukankah ada pula kabar miring, soal kerugian materi akibat saham?
Berikut 3 Hal yang perlu kamu pahami yang Beautynesia rangkum dari berbagai sumber:
1. Membuat Rekening Efek
Saat ingin mendaftarkan diri menjadi investor, kamu perlu membuat rekening efek atau saham dan memilih perusahaan sekuritas, Beauties. Di Indonesia tentu banyak pilihannya dan semakin mudah karena kamu tidak perlu berkunjung ke kantor sekuritas dulu, tapi bisa mendaftar via online.
Mengutip CNBC Indonesia, apapun pilihanmu, pastikan legalitas dan kualitas yakni sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Kamu juga bisa membandingkan satu dengan yang lain soal biaya transaksi (jual-beli) saham dan soal fasilitas yang tentunya apakah sudah sesuai kebutuhanmu atau belum.
2. Harus Punya Strategi
Setelah mengetahui cara menggunakan aplikasi dari perusahaan sekuritas yang telah kamu pilih, kini asumsinya kamu sudah tahu cara mengisi RDN (Rekening Dana Nasabah), cara menjual dan membeli saham. Nah, yang terpenting berikutnya, sebaiknya tidak asal jual-beli saham, tapi kamu perlu punya strategi untuk itu.
Di antaranya tahu kapan harus membeli, menahan, dan menjual saham. Untuk itu mengutip Sikapi Uangmu OJK, kamu bisa melakukan analisis fundamental juga teknikal.
Analisis fundamental mengacu pada analisa melalui pendekatan kondisi ekonomi, politik, atau bahkan melihat tren perkembangan usaha yang ada. Analisis ini salah satunya bisa dilihat dari laporan keuangan. Sementara analisa teknikal, merupakan analisa saham melalui pendekatan pergerakan saham dalam suatu rentang waktu, termasuk harga dan fluktuasinya, serta informasi mengenai titik tertinggi dan terendah dari suatu saham. Demikian dikutip dari Sikapi Uangmu OJK.
Yes, artinya kamu perlu mempelajari dan dengan begitu dapat terhindari dari FOMO semata. Perlu kamu tahu, tiap orang tentu bisa berbeda-beda strateginya.
3. Investasi Saham Harus Pakai Uang Dingin, Biar Nggak Terjerat Utang!
Foto: Getty Images/iStockphoto/guvendemir
Berinvestasi saham dikatakan beberapa orang, bisa membantu mencukupi kebutuhan, bahkan ada juga orang yang 'berani' membiayai kebutuhan sehari-hari dan memutuskan jadi trader--orang yang menjual dan membeli instrumen investasi dalam waktu singkat, secara full time. Namun yang perlu diingat, mereka sudah sangat berpengalaman, Beauties..
Risiko berinvestasi di pasar saham, disarankan banyak para perencana keuangan adalah menggunakan uang dingin --dana yang tidak akan terpakai selama beberapa waktu ke depan, bahkan hingga 5 tahun, atau bisa juga pakai dana uang memang dialokasikan untuk investasi.
Artinya bukan uang 'panas' alias buat uang operasional sehari-hari, maupun pinjaman/utang. Hal ini dikarenakan ketika risiko penurunan aset terjadi, maka kehidupan operasional terancam terganggu hingga menciptakan utang-utang baru.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!