Sibuk Kerja sampai Nggak Ada Waktu Self-care? Simak Tips Keluar dari Hustle Culture

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Minggu, 11 May 2025 22:30 WIB
Sibuk Kerja sampai Nggak Ada Waktu Self-care? Simak Tips Keluar dari Hustle Culture
Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Beauties, pernah nggak sih kamu merasa waktu satu hari atau 24 jam tidak pernah cukup untukmu? Saat satu pekerjaan selesai, kamu harus bergegas mengerjakan deadline berikutnya. Bahkan kamu terus menerus berada di depan laptop atau gadget hingga rasanya tak memiliki waktu istirahat yang cukup dan sulit bergaul dengan orang lain. 

Sekilas mungkin kamu terlihat produktif, tapi lebih banyak merasa kelelahan, bisa jadi karena tuntutan dari tempat kerja, tingginya ekspektasi orang lain, dan deadline yang padat dan ketat jadi hal yang dianggap normal dalam budaya dan lingkungan kamu. Kalau kamu merasakan sejumlah hal itu, bisa jadi kamu terjebak 'hustle culture'.

Jangan sampai keteteran dan overwhelmed. Simak tips keluar dari hustle culture dari penelitian psikologi yang dilakukan oleh Arora, Khanna, Kamra, dan Rai dalam jurnal International Journal of Humanities and Social Science Invention.

1. Tetap Lakukan Self Care dan Jadwal yang Jelas

Self Care dan Miliki Jadwal yang Jelas/Foto: Freepik.com/makistock
Self Care dan Miliki Jadwal yang Jelas/Foto: Freepik.com/makistock

Beauties, di satu sisi pekerjaan memang harus dilakukan karena merupakan tanggung jawab yang tidak boleh dihindari. Namun ketika kamu bekerja berlebihan, bahkan di waktu yang seharusnya kamu libur, dengan jadwal yang tidak jelas, maka kamu tidak memiliki waktu untuk merawat diri.

Dalam hal ini, merawat diri tak sebatas pada perawatan untuk kesehatan fisik saja, tapi kamu pun perlu tetap menjaga kesehatan mental kamu, supaya kehidupanmu tak hanya berputar dalam dunia pekerjaan.

Kamu berhak melakukan self care untuk menjalani hobi kamu, berhak bertemu dengan sahabat kamu, bahkan bepergian untuk jalan-jalan seorang diri atau pun dengan orang terdekat kamu. Maka, kamu perlu bekerja dengan mengetahui batasan dan jadwal pekerjaan yang tentu tidak bisa tumpang tindih dengan jadwal istirahat kamu. 

2. Cari Makna Keberhasilan Menurut Kamu

Cari Makna Keberhasilan Menurut Kamu/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Mungkin dalam pengalamanmu menjalankan tugas dan aktivitas, ada sebuah tugas yang terasa sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Definisi atau makna berhasil dalam menyelesaikan tugas antara satu orang dengan yang lain pasti berbeda.

Kamu pun juga tidak dapat memaksa diri kamu untuk terus mempromosikan produk kamu tanpa henti, jika misal pekerjaanmu adalah seorang pebisnis. Kamu perlu memberikan batasan dan pencapaian, dengan target yang kamu tentukan per harinya.

Antara makna atau arti keberhasilan versi kamu dan orang lain tentu saja juga boleh berbeda. Kamu tak harus menjadi sama dengan orang lain. Jangan mengubah jadwal kamu dan cara kamu bekerja, apalagi proses kerja kamu dengan ritme milik orang lain.

Maka ketika kamu menilai, kamu perlu mengambil jeda, maka berikan jeda, misalnya kalau di kantor kamu dapat sejenak keluar kantor, mencari area yang nyaman untuk menenangkan diri. Mungkin kondisi kamu tidak semudah itu, tapi setidaknya cobalah berani mencoba lalu perbaiki beberapa hal yang memungkinkan dan memang bisa kamu kelola.

3. Berani Tentukan Prioritas

Berani Tentukan Prioritas/Foto: Freepik.com/tirachardz

Saat kamu sedang menikmati hari libur kamu, maka waktu istirahat dan kegiatan favorit perlu kamu prioritaskan. Bahkan kamu tidak perlu memaksa dirimu untuk membalas chat di luar jam kerja kamu. Pastinya kamu perlu mengurutkan mana yang lebih penting dibandingkan kegiatan lainnya.

Mungkin kamu khawatir jika suatu saat atasan atau leader kamu marah atau pun beberapa anggota tim kerja kamu menilai kamu sebagai sosok yang nggak bisa diandalkan karena tidak membalas atau memberi respon melalui chat di luar jam kerjamu.

Bukankah ini wajar, Beauties karena kamu bukan robot. Dalam diskusi upayakan menyampaikan dengan santun bukan dengan kata-kata yang menyudutkan pihak lainnya.

Di sini, Beauties ditantang untuk berani berpendapat dan mengajak diskusi dengan tim kerjamu. Meskipun bisa jadi SOP atau aturan khusus dari perusahaan sudah ditetapkan, bukan berarti kamu tidak berhak bertanya tentang kejanggalan yang mengganggu waktu libur atau prioritas yang harus kamu laksanakan.

Mungkin selama ini kamu takut dimusuhi, takut dianggap tidak mendukung perusahaan dan dianggap bermalas-malasan atau melawan aturan dari perusahaan. Namun, Beauties tetap perlu ingat keseimbangan hidup kamu tetap penting.

Kalau kamu sakit, maka ujung-ujungnya hanya akan menambah beban kamu dan menunggu proses pulih dan deadline pekerjaanmu akan semakin tertunda. Jadi, mengutarakan hal yang menurutmu sudah nggak masuk akal dan mengganggu keseharianmu bukan sebuah kesalahan ya, Beauties!

Dari sana, kamu juga dapat sekaligus menganalisis tentang perlukah kamu bertahan pada pekerjaan yang tidak sehat, atau sudah waktunya kamu mencari peluang pekerjaan yang jauh lebih baik. Tapi jangan mengambil keputusan terburu-buru, ya, Beauties! Tetap sikapi dengan bijak.

4. Berani Bertemu Profesional

Berani Bertemu Profesional/Foto: Freepik.com/frolopiaton palm

Beauties, ketika kamu sudah mencoba beberapa cara tetapi kamu masih terjebak dalam hustle culture, maka hal lain yang wajib kamu lakukan adalah pergi ke profesional.

Sebelumnya, tak ada salahnya untuk berdiskusi dengan orang yang kamu percayai atau dekat denganmu, tapi supaya menghindari bias, kamu perlu berkonsultasi dengan profesional, yaitu bersama seorang psikolog, supaya kamu mendapatkan insight atau sudut pandang lain yang dapat membantu dan meyakinkan dirimu.

Oke, Beauties berikut tadi adalah tips yang bisa kamu lakukan jika kamu terjebak dalam hustle culture. Selamat mencoba!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE