
Sikap dan Hubungan dengan Pasangan Berubah Setelah Punya Anak? Mungkin Ini Penyebabnya

Menjalani peran baru sebagai ibu dan ayah adalah sebuah langkah besar dalam sebuah kehidupan. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi pasangan suami istri, tak peduli sudah berapa lama mereka bersama. Fakatanya, perubahan peran ini juga akan memberikan dampak yang besar terhadap perubahan sikap dan perilaku pasangan. Namun, jangan khawatir, tidak berarti perubahan ini adalah sesuatu hal yang buruk untuk terjadi. Simak ulasan tentang perubahan sikap dan hubungan pasangan setelah punya anak berikut ini.
1. Newborn, New Life
Menjadi orangtua benar-benar dapat mengubah suatu hubungan. Tidak heran, saat menjadi orangtua baru, baik suami dan istri akan merasakan stres. Mereka akan mengalami kekurangan tidur, kelelahan, tekanan dari banyak sisi, hingga akhirnya kedua pasangan akan sulit untuk bisa memprioritaskan hubungan mereka lagi.

2. Komunikasi Menjadi Hanya Seputar Bayi
Perlu diakui, pembicaraanmu tentang restoran baru atau buku menarik akan hilang sesaat setelah si kecil lahir. Komunikasimu dengan pasangan akan hanya berputar tentang bayi. Misal, "ini waktunya kamu menggantikan popoknya," "bisa tolong ambilkan tisu?" hingga beragam pembicaraan seputar kebutuhan bayi lainnya.
3. Kehilangan Momen Berdua
Jika kamu dan pasangan terbiasa menonton bioskop berdua sebelum kelahiran si kecil, tentu ini akan menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. Apalagi pada pasangan-pasangan yang memiliki kebiasaan hiking dan traveling yang tentu akan terhenti dengan kehadiran buah hati di tengah-tengah kehidupan mereka. Hal ini menjadi cukup signifikan karena hobi bersama harus ditunda demi mengurus anak.

4. Berkurangnya Waktu Intim
Selain karena tubuh istri yang masih mengalami banyak perbaikan dan perubahan, berhubungan intim setelah kelahiran buah hati akan menjadi lebih menyulitkan karena kedua pasangan yang terlalu lelah dengan segala kegiatan pengurusan bayi.
5. Perdebatan Pembagian Tugas
Rasa lelah yang dirasakan kedua pasangan akan membuatnya merasa paling berkontribusi dalam pengurusan anak. Hal ini akan berpengaruh pada perselisihan tentang siapa yang harusnya paling dimaklumi kondisinya. Di satu sisi istri menuntut suami untuk membantunya mengurus anak. Namun, di sisi lain, suaminya merasa mendapatkan beban tambahan karena harus bekerja sambil mengurus anak.

Namun, apapun perubahan dan masalah yang dihadapi, pahamilah bahwa kamu jauh lebih kuat dan tangguh dari itu. Perkuat lagi komunikasi dan jalin hubungan yang harmonis. Hal ini penting karena dapat berpengaruh besar terhadap kondisi tumbuh kembang si kecil. Jika kamu bisa melaluinya, dijamin hubunganmu dan pasangan akan menjadi lebih kompak dan dekat.