Sisi Kelam Jual-Beli Hewan, Ini Fakta Puppy Mills alias Pabrik Anak Anjing dan Kondisi Mengenaskan di Dalamnya

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Jumat, 16 Jun 2023 15:00 WIB
Sisi Kelam Jual-Beli Hewan, Ini Fakta Puppy Mills alias Pabrik Anak Anjing dan Kondisi Mengenaskan di Dalamnya
Foto: Courtesy of DNL & BASM

Mempunyai hewan peliharaan diinginkan banyak orang. Selain untuk menemani kita di rumah, hewan peliharaan bisa menghibur dengan cara diajak bermain atau jalan-jalan di sekitar rumah. Opsi hewan peliharaan yang lucu pun beraneka ragam, misalnya anak anjing yang jadi salah satu hewan yang banyak diminati.

Namun, tahukah kamu bahwa di balik jual-beli anak anjing di pameran dan pet shop, ada puppy mills atau pabrik anak anjing yang eksis dan membahayakan kesejahteraan hewan?

Komunitas @biscuit.almond.soya.muffin (BASM) beserta Yayasan Sayangi Hewan Peliharaan melalui akun Instagram @dogs.needlove (DNL) mengungkap kondisi anjing-anjing dalam puppy mills yang sangat memprihatinkan, Beauties. Bulu mereka kumal dan bau seperti hewan tidak dirawat sama sekali. Mereka juga hidup bersama dengan banyak anjing lainnya.

DNL dan BASM pun melakukan aksi penyelamatan dari sebuah puppy mill dan hingga kini 104 ekor berhasil direlokasi sejak Juni 2023. Berikut fakta-fakta lain yang perlu kamu ketahui mengenai puppy mills.

Mengenal Puppy Mills

Kondisi anak anjing di puppy millKondisi anak anjing di puppy mill/ Foto: Courtesy of DNL & BASM

Puppy mills atau peternakan anjing merupakan tempat pembiakan anjing secara massal untuk menghasilkan anak anjing dalam jumlah banyak dalam waktu singkat dengan tujuan meraup keuntungan.

Melansir Instagram Dogs Need Love, pembiakan dalam skala besar menyebabkan lokasi tidak ideal, seperti ruang tidak memadai dan tidak bersih. Puppy Mills juga kurang memerhatikan kesehatan anak anjing. Anak anjing usia 2 bulan sudah dilepas untuk dijual tanpa diberi nutrisi cukup dan vaksinasi.

Kondisi lebih parah dialami induk anjing yang terkurung 24 jam, dipaksa terus hamil dan melahirkan. Sementara anak anjing yang tidak laku terjual akan bernasib sama dengan induk saat siap untuk dikawinkan.

Berawal dari Sedikit, Lama-Lama Kewalahan

Puppy mills di IndonesiaPuppy mills di Indonesia/ Foto: Courtesy of DNL & BASM

Kondisi tersebut biasanya diawali karena keinginan breeder untuk menjual anjing. Yurike, selaku Founder Dogs Need Love, menjelaskan kepada Beautynesia, "kami percaya sebenarnya breeder memulai usaha itu sebagian besar pasti dog lovers juga, mulai dari iseng, punya uang untuk modalin itu dan melihat itu jadi peluang income terutama setelah masa pandemi".

Namun hal yang paling sering menjadi persoalan adalah anjing tersebut memiliki anak sehingga jumlah semakin banyak, tapi tidak diikuti peningkatan permintaan anak anjing dari masyarakat.

"Tanpa disadari, dia jadi menumpuk anjing di tempatnya dia," lanjut sang pendiri yayasan yang berfokus untuk rehome yaitu mencari adopter untuk anjing, misi rescue & rehab untuk anjing yang terlantar.

Timbulnya Kontroversi

Melalui misi penyelamatan beberapa waktu lalu, Yurike menyebut jumlah anjing di breeder yang tutup hampir 200 ekor. Meskipun sudah menjalankan manajemen yang benar, tapi dengan kondisi anjing sebanyak itu, mereka bisa kewalahan.

"Karena sudah semakin banyak, akhirnya mereka kewalahan dan akhirnya kepentingannya jadi tabrakan antara mau keeping the profit atau menjaga welfare anak-anak yang ada di asuhannya dia".

Di sisi lain, jika ada banyak permintaan dan orang-orang ikut mengasuh karena rasa kasihan, kondisi bola salju akan terjadi di mana anak anjing akan tetap dilahirkan sehingga semakin sulit untuk menghentikannya.

Tak Ada Regulasi Mengatur Peternakan Hewan

Kondisi anak anjing di puppy millKondisi anak anjing di puppy mill/ Foto: Courtesy of DNL & BASM

Indonesia belum mempunyai regulasi khusus yang mengatur breeder anjing atau kucing. Alhasil, tidak ada standar untuk mengoptimalkan kesejahteraan hidup mereka.

Yurike berpendapat bahwa pemeliharaan hewan sebenarnya mengacu pada Animal Welfare Act, tapi belum dirumuskan ke dalam undang-undang di Indonesia sehingga masih belum jelas aturan mainnya.

Klik halaman selanjutnya untuk ketahui langkah apa yang bisa diambil ya, Beauties!

Butuhnya Edukasi dan Gerakan Stop Pabrik Anak Anjing

Puppy mill di Indonesia

Foto: Courtesy of DNL & BASM

Gerakan Stop Pabrik Anak Anjing untuk Edukasi Breeder dan Dog Lovers

Anak-anak anjing dari puppy millAnak-anak anjing dari puppy mill/ Foto: Courtesy of DNL & BASM

Yurike menjelaskan bagaimana Gerakan Stop Pabrik Anak Anjing berperan untuk mengedukasi para breeder dan dog lovers agar lebih bijak dalam memelihara dan membeli anjing. “Kita ingin mereka mengerti bahwa program ini sebenarnya program edukasi dan sebenarnya worth untuk dipahami”.

Melalui gerakan ini, ia juga berharap masyarakat dan breeder dapat memahami bahwa puppy mills adalah suatu yang tidak baik sehingga perlu dicegah keberlanjutannya. 

“Jika memang ada breeder yang sudah mulai teredukasi, hopefully dengan gerakan ini, kita sangat terbuka untuk bisa duduk bareng dan kita cari solusi, apa yang mesti kita lakukan bersama-sama untuk menyelesaikan tanggung jawab kepada anjing-anjing yang mungkin memang harus diadopsi”.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE