Supaya Akur, Kenali 5 Red Flags dan Tips Menghadapi Mertua yang Nggak Sejalan Denganmu

Aqida Widya Kusmutiarani | Beautynesia
Sabtu, 17 May 2025 22:30 WIB
Merendahkan Anak
Mertua yang suka menyindir anak sendiri (Cara menghadapi mertua toxic/Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berurusan sama mertua bisa jadi salah satu tantangan terbesar dalam hubungan. Apalagi kalau ditemukan adanya red flags dalam perilakunya.

Bisa jadi, mertuamu menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan karaktermu. Masalahnya, ini bukan cuma soal kamu dan mertua saja, tapi juga menyangkut perasaan pasanganmu sebagai anak dari mertua kamu. Alhasil, kamu nggak bisa sembarangan menghakimi, Beauties.

Nah, biar kamu nggak bingung harus mulai dari mana, yuk kenali dulu lima perilaku red flag mertua ada serta tips menghadapinya!

Tidak Menghargai Batasan

Mertua yang pura-pura nggak tahu batasan
Mertua dan menantu/Foto: pexels.com/cottonbro studio

Kamu sebenarnya sudah memberikan penjelasan ke mertua soal aturan-aturan di rumah, termasuk gimana cara kamu dan pasangan mendidik anak. Namun sayangnya, mertua malah nggak menggubris batasan yang sudah kamu dan pasangan buat. Contohnya, kamu sudah bilang anak nggak boleh nonton TV lewat jam 9 malam, tapi mertua malah santai memperbolehkan anak nonton sampai larut.

Nah, cara menghadapinya adalah dengan minta pasanganmu yang ngomong langsung supaya lebih nyambung dan biasanya lebih didengar. Atau kalian bisa ngomong bareng dengan nada sopan dan tegas, pakai kalimat “kami” biar kesannya keputusan bersama. 

Berlebihan Mengatur

Mertua yang merasa paling tahu segalanya (Tipe mertua toxic/Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa mertua kadang suka kasih saran tentang banyak hal. Mulai dari cara mengasuh anak, memasak, hingga urusan keuangan. Meskipun niatnya baik untuk membantu, tapi kalau sudah keseringan, bisa bikin kamu kewalahan.

Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menghadapi mertua yang berlebihan mengatur adalah dengan membatasi informasi yang dibagi. Kalau kamu tahu mertua bakal banyak komentar soal kerjaan baru, usahakan nggak cerita detail-detailnya. 

Semakin sedikit yang mereka tahu, makin sedikit juga celah buat berkomentar. Kalau komentar mereka mulai mengganggu, nggak ada salahnya kasih tahu.

Menyindir

Mertua yang suka menyindir termasuk salah satu tipe mertua toxic (Hubungan pernikahan/Foto: pexels.com/RDNE Stock project)

Komentarnya nggak cuma bikin nggak enak hati, tapi sudah mulai kelewat batas. Mulai dari body shaming setelah melahirkan, sampai meremehkan pekerjaan kamu. Kadang disampaikannya dalam bentuk sindiran halus, kadang juga langsung to the point yang rasanya bikin hati sakit.

Cara terbaik untuk menghadapi ketika mertua melakukan hal tersebut adalah dengan merespons secara tenang, tapi tetap tegas. Jangan lupa juga bicarakan sama pasangan. Ceritakan perasaanmu tanpa menyalahkan atau menyerang mertua, supaya diskusinya tetap sehat dan nggak jadi konflik baru.

Merendahkan Anak

Mertua yang suka menyindir anak sendiri (Cara menghadapi mertua toxic/Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kamu lihat pasangan sering direndahkan orang tuanya, misalnya disindir, dimanipulasi, atau dibikin merasa bersalah, pasti rasanya ingin langsung pasang badan. Namun, menyerang balik keluarga mereka bisa bikin pasangan malah jadi defensif.

Jika mertua melakukan ini, bisa dibilang agak sulit dihadapi. Namun, bukan berarti kamu nggak bisa membantu pasanganmu. Cobalah untuk mengajak pasangan ngobrol pelan-pelan dengan pertanyaan yang bantu mereka refleksi. Tujuannya supaya mereka bisa pelan-pelan sadar dan lihat polanya sendiri, tanpa merasa disuruh milih pihak.

Menganggapmu Saingan

Beberapa mertua sulit melepaskan anaknya dan malah merasa kamu sebagai menantunya adalah saingan (Hubungan dengan mertua/Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa mertua sulit melepaskan anaknya dan malah merasa kamu sebagai menantunya adalah saingan. Mereka ingin jadi yang pertama tahu kabar penting, suka pamer pencapaian, atau bikin momen spesial jadi milik mereka.

Hal yang bisa kamu lakukan adalah jangan terpancing buat saingan balik. Cukup jawab dengan kalem  atau kasih pujian balik. Kalau sudah ganggu, bicarakan dengan pasangan dan buat batasan jelas, misalnya waktu khusus berdua atau keputusan penting yang nggak perlu ikut campur. Intinya, kamu nggak harus ikut drama kompetisi demi perhatian.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE