Terlalu Sering Menangis, Ini Dampaknya untuk Kesehatan Fisik dan Mentalmu!
Menangis adalah respons alami saat menghadapi emosi yang mendalam, baik itu sedih, bahagia, atau rasa lega. Banyak orang yang merasa lebih baik saat emosinya ditumpahkan dalam tangisan.Â
Memang menangis memiliki manfaat, tapi jika dilakukan secara berlebihan, bisa mengganggu keseimbangan emosional dan fisik. Berikut adalah pembahasan lebih rinci tentang manfaat, dampak, serta cara mengelola emosi agar tidak terlalu sering menangis. Simak!
Manfaat Menangis untuk Kesehatan
Menangis untuk menyeimbangkan emosi/Foto: Pinterest/Alem da ilusao
Menangis tidak hanya sekadar mengeluarkan air mata, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa menangis dapat membantu meredakan stres dan menyeimbangkan emosi.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Psychosomatic Medicine, menangis membantu mengurangi tingkat stres dan menurunkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan saat kita merasa tertekan atau cemas, dan berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan fisik kita. Dengan menangis, tubuh secara alami menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan hormon oksitosin yang memberi rasa nyaman.
Selain itu, menangis juga dapat meningkatkan mood. Air mata emosional mengandung endorfin yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan". Endorfin ini berfungsi untuk meredakan rasa sakit dan meningkatkan perasaan bahagia, sehingga memberi rasa lega setelah menangis.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of South Florida menyatakan bahwa menangis dapat merangsang sistem saraf parasimpatis tubuh, yang menurunkan ketegangan fisik dan menciptakan perasaan tenang dan rileks setelahnya.
Dampak Negatif Menangis Berlebihan pada Kesehatan Mental
Ilustrasi gangguan emosional/Foto: Pinterest/Easy Health Option
Walaupun menangis dapat memberikan banyak manfaat, melakukannya secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Menangis tanpa henti dapat menjadi tanda adanya gangguan emosional atau psikologis yang lebih dalam, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Menurut Dr. Michael S. Miller, seorang ahli psikologi klinis dari Harvard Medical School, menangis berlebihan atau tidak terkendali bisa menjadi indikasi bahwa seseorang sedang berjuang dengan perasaan tertekan yang belum terungkap sepenuhnya. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengelola emosi dan menghalangi proses penyembuhan dari perasaan negatif tersebut.
Di samping itu, menangis berlebihan dapat menyebabkan kelelahan emosional. Proses menangis yang intens dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan menguras energi fisik, yang kemudian berdampak pada kualitas tidur dan kesehatan mental seseorang. Jika perasaan sedih atau cemas terus menerus dipendam dalam bentuk tangisan, maka akan sulit bagi seseorang untuk menemukan kedamaian batin dan dapat berujung pada gangguan psikologis yang lebih serius.
Dampak Negatif Menangis Berlebihan pada Kesehatan Fisik
Menangis berpengaruh pada kesehatan fisik/Foto: Pinterest/Margie Bach
Menangis yang berlebihan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental, tetapi juga dapat berdampak pada tubuh secara fisik. Salah satu dampaknya adalah meningkatkan risiko sakit kepala dan ketegangan otot. Menangis dengan intens akan menyebabkan otot-otot wajah dan tubuh menjadi tegang, yang dapat memicu sakit kepala atau migrain.
Menurut American Headache Society, menangis berlebihan juga dapat menyebabkan ketegangan otot di area leher, punggung, dan bahu. Selain itu, menangis dapat menyebabkan mata bengkak dan iritasi mata karena cairan yang dikeluarkan tubuh saat menangis.
Menangis yang terlalu sering juga dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Air mata terdiri dari air dan garam, dan meskipun tubuh kita dapat memproduksi lebih banyak cairan untuk menggantikan air mata yang hilang, tetap saja kehilangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik meskipun kita sedang merasakan emosi yang kuat.
Cara Mengelola Emosi Agar Tidak Terlalu Sering Menangis
Banyak cara untuk mengelola emosi/Foto: Pinterest/Find Your Mom Tribe
Mengelola emosi dengan cara yang sehat adalah kunci untuk mencegah menangis berlebihan. Salah satu cara terbaik adalah dengan berlatih teknik relaksasi yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam.
Sebuah artikel dari Psychology Today merekomendasikan untuk meluangkan waktu sejenak untuk berhenti dan bernapas dalam-dalam setiap kali kita merasa tertekan. Ini membantu tubuh kembali ke keadaan tenang dan mencegah reaksi emosional berlebihan.
Jika kamu merasa cemas atau tertekan, coba berbicara dengan seseorang yang kamu percayai atau dengan seorang profesional yang dapat membantu mengatasi perasaanmu dengan cara yang sehat dan produktif.
Selain itu, penting juga untuk menjaga keseimbangan hidup dengan tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi, dan berolahraga secara rutin. Melakukan hal-hal yang menyenangkan atau yang kamu nikmati, seperti berkumpul dengan teman-teman atau menekuni hobi, juga bisa membantu meredakan ketegangan dan menjaga kesehatan emosional. Jika merasa kesulitan, cobalah untuk mencari dukungan psikologis dari seorang terapis atau konselor untuk belajar bagaimana cara mengelola emosi secara lebih efektif.
Beauties, mengelola emosi dengan bijak adalah langkah pertama untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Jangan ragu untuk berbicara dan mencari dukungan jika kamu merasa perlu. Ingatlah, menjaga kesehatan mental adalah tanggung jawab kita sendiri.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!