Beberapa orang memiliki kepribadian yang selalu ingin semuanya terlihat sempurna atau perfeksionis. Menjadi seorang yang perfeksionis memang tidak salah asalkan tidak berlebihan. Belakangan ini kepribadian perfeksionis kerap disamakan dengan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).
Padahal perfeksionis dan OCD adalah dua kondisi yang berbeda, Beauties. Penasaran apa saja perbedaannya? Yuk, scroll down artikel ini untuk dapatkan jawabannya!
Cakupannya
Dalam jurnal yang ditulis oleh Randy Frost, perfeksionis adalah ciri-ciri kepribadian. Nah, kepribadian perfeksionis ini akan membuat seseorang memiliki standar kinerja yang cukup tinggi. Selain itu, orang yang memiliki kepribadian perfeksionis juga cenderung melakukan evaluasi yang terlalu kritis kepada dirinya sendiri.
Perbedaan perfekionis dengan OCD / Foto: Freepik @billionphotos |
Sementara OCD sendiri adalah gangguan kesehatan mental. Dilansir dari PsychCenter, penderita OCD biasanya sangat terobsesi dan khawatir terhadap kuman, sehingga mereka sering mencuci tangan. Rasa obsesi yang dimiliki oleh penderita OCD akan menimbulkan kecemasan dan perilaku kompulsif berulang dan membuat semuanya lebih buruk.
Tanda-tandanya
Perbedaan berikutnya adalah tanda-tanda dari perfeksionis dan OCD. Idealnya, seseorang dengan kepribadian perfeksionis akan berusaha dan rela melakukan berbagai macam cara sesuai dengan standarnya. Ketika gagal, mereka akan melakukan evaluasi diri yang dibarengi dengan kritik.
Sedangkan tanda OCD selain obsesi berlebihan adalah sulitnya untuk menyesuaikan diri mulai dari pikiran, tanggung jawab, bahaya, kebutuhan, dan harapan yang berlebihan.
Perbedaan perfekionis dengan OCD / Foto: Freepik @billionphotos |
Menurut psikiater, Jospeh Baskin, yang dilansir dari Clevelandclinic, cara paling tepat untuk membedakan perfeksionis dengan OCD adalah melihat cara pandang pelaku akan perilakunya.
Penderita OCD tahu bahwa perilaku mereka bermasalah, tetapi mereka tidak bisa atau tidak tahu bagaimana cara untuk menghentikannya. Hal ini berbanding terbalik dengan perfeksionis.
Dampaknya
Perbedaan perfeksionis dan OCD yang terakhir adalah dampak yang ditimbulkan. Kepribadian perfeksionis bisa berdampak sehat atau sebaliknya. Hal ini tergantung seberapa tingginya standar mereka untuk mewujudkan sesuatu. Namun, kepribadian perfeksionis yang berlebihan belum tentu masuk ke dalam kategori gangguan OCD, ya, Beauties.
Perbedaan perfekionis dengan OCD / Foto: Freepik @atlascompany |
Seseorang yang memiliki obsesi dan kecemasan yang berlebihan dan menunjukkan tanda-tanda OCD, maka dampaknya akan sangat fatal jika dibiarkan. Dilansir dari Psychology Today, OCD tidak hanya sekadar mengganggu isi dan pikiran penderitanya, tetapi juga mengancam kesehatan karena bisa memengaruhi tingkat kekhawatiran dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!