"The Art of Saying No": Menolak Bisa Jadi Bentuk Self Care Terbaik
Beauties, pernah nggak, sih, kamu merasa terjebak dalam situasi di mana kamu ingin bilang “tidak,” tapi akhirnya malah bilang “iya”? Padahal dalam hati kamu tahu itu bukan hal yang kamu mau. Fenomena ini umum terjadi, apalagi di kalangan Gen Z yang tumbuh di era serba cepat, penuh tuntutan sosial, dan rasa takut ketinggalan momen.
Berani bilang “tidak” bukan berarti kamu egois. Justru, kemampuan ini adalah bentuk kedewasaan emosional yang menunjukkan bahwa kamu tahu batasan dan menghargai diri sendiri. Yuk, kita bahas lebih dalam kenapa menolak itu terasa sulit, apa manfaatnya, dan bagaimana cara melakukannya dengan percaya diri!
Kenapa Orang Sulit Menolak?
Alasan Orang Sulit Menolak
Melansir dari Lore of Life, mengatakan “tidak” sering kali terasa jauh lebih berat daripada yang kita bayangkan. Banyak faktor emosional dan psikologis yang membuat seseorang sulit menolak, terutama di kalangan muda seperti kamu yang hidup di tengah tekanan sosial dan budaya digital.
Salah satu alasannya adalah keinginan untuk menyenangkan orang lain atau diterima di lingkungan sosial. Dalam diri banyak orang, termasuk Gen Z, ada dorongan alami untuk disukai dan diakui. Akibatnya, kamu mungkin lebih memilih mengutamakan perasaan orang lain daripada kebutuhan diri sendiri. Kamu takut dianggap tidak baik, sombong, atau tidak peduli.
Selain itu, ada juga rasa takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out) yang sering jadi tantangan khas Gen Z. Dunia digital membuat kamu selalu terhubung dengan update dari teman, influencer, atau peluang baru. Akibatnya, menolak undangan, proyek, atau kesempatan bisa terasa seperti kehilangan sesuatu yang berharga, meski sebenarnya kamu sedang butuh waktu untuk istirahat.
Belum lagi tekanan sosial dan budaya yang mendorong nilai “selalu siap membantu.” Di banyak lingkungan, menolak dianggap tidak sopan atau tidak kooperatif. Jadi, kamu terus berkata “iya” bahkan ketika kamu sudah lelah atau kewalahan.
Fenomena ini juga erat kaitannya dengan perilaku people pleaser, Beauties. Menurut Medical News Today, people pleaser adalah seseorang yang terus berusaha membuat orang lain senang, bahkan dengan mengorbankan diri sendiri. Biasanya, mereka merasa harus menjadi seperti yang orang lain harapkan agar tetap diterima dan dicintai. Sayangnya, kebiasaan ini justru membuat seseorang kehilangan jati diri dan sering merasa lelah secara emosional.
Pada akhirnya, memahami alasan di balik kesulitan menolak membantu kamu mengambil kembali kendali atas pilihan hidupmu. Kamu bisa belajar mengenali kapan harus berkata “iya,” dan kapan perlu melindungi diri dengan berkata “tidak.”
Manfaat Berani Bilang “Tidak”
Manfaat Berani Bilang “Tidak”/Foto: Freepik
Menurut Life Hack, berani berkata “tidak” sebenarnya adalah salah satu bentuk seni dalam menjalani hidup. Dengan kemampuan ini, kamu bukan hanya menjaga hubungan sosial, tapi juga menjaga keseimbangan antara waktu, energi, dan tujuan hidupmu.
Saat kamu mulai berani menolak hal-hal yang tidak sesuai prioritas, kamu akan lebih fokus pada hal yang benar-benar penting. Kamu nggak lagi sekadar bereaksi terhadap apa yang dunia lemparkan padamu, tapi mulai memilih arah hidupmu sendiri. Dengan begitu, kamu bisa bilang “iya” hanya untuk hal-hal yang benar-benar sejalan dengan nilai dan tujuan pribadimu.
Bahkan tokoh sukses dunia seperti Oprah Winfrey mengakui bahwa kemampuan untuk berkata “tidak” baru ia pelajari di usia dewasa. Sementara Warren Buffett menganggap kata “tidak” sebagai rahasia sukses karena membantunya fokus pada hal yang benar-benar penting. Jadi, Beauties, semakin kamu berani menolak, semakin kamu membuka ruang untuk pertumbuhan diri.
Selain itu, berani berkata “tidak” juga membantu kamu mengelola waktu dan energi dengan lebih bijak. Kamu nggak lagi merasa kewalahan oleh tumpukan tanggung jawab yang sebenarnya bisa kamu hindari sejak awal. Ini penting untuk Gen Z yang hidup dalam tekanan multitasking dan kecepatan digital.
Strategi untuk Menolak Secara Percaya Diri
Strategi untuk Menolak Secara Percaya Diri/Foto: Freepik
Menolak bukan soal kasar atau egois, tapi soal menegaskan batasan dengan cara yang sopan dan tegas. Berikut strategi yang bisa kamu coba agar bisa berkata “tidak” tanpa rasa bersalah:
1. Jujur dan Langsung
Kadang, kejujuran sederhana lebih efektif daripada seribu alasan. Coba ucapkan, “Maaf, aku nggak bisa bantu sekarang,” dengan nada yang sopan tapi tegas. Ingat, kamu nggak selalu harus memberi penjelasan panjang lebar. Prioritaskan kejujuran dan kenyamananmu.
2. Tawarkan Alternatif
Kalau kamu nggak bisa memenuhi permintaan seseorang, kamu bisa bantu dengan cara lain. Misalnya, menyarankan orang lain yang bisa membantu, atau menawarkan waktu lain yang lebih memungkinkan. Ini menunjukkan kamu tetap peduli tanpa harus mengorbankan dirimu.
3. Jangan Takut Menunda Jawaban
Kamu nggak harus langsung jawab setiap permintaan. Ucapkan saja, “Aku pikir-pikir dulu, ya, nanti aku kabari.” Dengan begitu, kamu punya waktu untuk menilai apakah kamu benar-benar ingin atau mampu melakukannya.
4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Tegas
Cara kamu berbicara penting, tapi cara kamu menyampaikan pesan juga berpengaruh besar. Tatap mata lawan bicara, gunakan nada suara yang tenang, dan hindari bahasa tubuh yang menunjukkan keraguan. Sikap percaya diri membantu orang lain menghormati keputusanmu.
Beauties, belajar berkata “tidak” adalah bentuk self-care yang penting di era modern ini. Sebagai bagian dari generasi yang tumbuh dalam tekanan sosial tinggi, Gen Z perlu memahami bahwa menolak bukan berarti gagal, tapi justru tanda kamu tahu apa yang kamu butuhkan.
Mulailah dari hal kecil, tolak ajakan yang membuatmu stres, atau proyek tambahan yang tidak sesuai prioritasmu. Dengan berani bilang “tidak,” kamu memberi ruang bagi diri sendiri untuk tumbuh, istirahat, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar bermakna.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!