Tren 'Solo Dining' jadi Gaya Hidup Baru Orang Jepang, Apa Manfaatnya?

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Kamis, 16 Oct 2025 12:30 WIB
Tren 'Solo Dining' jadi Gaya Hidup Baru Orang Jepang, Apa Manfaatnya?
Tren 'Solo Dining' jadi Gaya Hidup Baru orang Jepang/Foto: freepik.com/freepik

Tren 'Solo Dining' atau konsep makan sendirian sudah populer di Jepang. Gaya hidup baru ini telah diterima dan dihargai. Tren “ohitorisama” (keluar sendirian) menunjukkan masyarakat semakin nyaman dengan peran individu dalam aktivitas sosial sehari-hari.

Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan gaya hidup ini, misalnya karena demografis, fleksibilitas, meningkatnya individualisme dan self-care. Mulai dari restoran, kedai kopi, atau restoran cepat saji menyediakan kursi khusus untuk satu orang, konter atau booth privat lainnya yang ramah solo diner.

Di balik itu semua, makan sendirian juga punya manfaatnya, Beauties. Yuk, simak apa saja manfaatnya seperti dilansir dari The Minds Journal!

1. Bebas Memilih dan Menormalisasikan

Solo dining berarti kamu bebas memilih tanpa kompromi dengan orang lain. Kamu juga bisa menormalisasikan makan sendiri/Foto: freepik.com/freepik

Salah satu keuntungan yang paling sederhana adalah kamu bisa bebas memilih. Mulai dari mau makan apa, di mana, dan kapan pun. Tidak perlu kompromi dan mengikuti selera orang lain. Selain itu, makan sendirian juga bisa berarti kamu turut menghilangkan stigma bahwa sendirian itu “aneh” atau “menyedihkan”. Kesendirian jadi bagian yang mulai diterima di kehidupan sehari-hari.

2. Self Care

Makan sendiri bisa jadi bentuk self care. Kamu bisa membawa buku atau menulis jurnal/Foto: freepik.com/freepik

Di Jepang, makan sendirian termasuk sebagai “self care”. Makan sendirian bukan berarti kesepian. Kamu bisa menjadikannya ritual untuk menenangkan diri. Kamu juga bisa membawa buku, menulis jurnal, atau cukup duduk mengamati suasana sekitar. 

3. Makan Lebih Mindful

Solo dining bikin makan lebih mindfull. Kamu bisa merasa terhubung dengan hidangan di meja/Foto: freepik.com/freepik

Menurut psikologi, makan sendirian bisa mengurangi tekanan sosial. Tanpa gangguan percakapan, kamu bisa lebih menikmati makanan, rasanya, tekstur, hingga aroma makanan di depanmu. Hal ini juga bisa mengubah santapan yang biasa jadi pengalaman sensorik. Makan jadi lebih mindful.

4. Membangun Kemandirian

Makan sendiri membangun kemandirian. Kamu belajar mandiri tanpa memerlukan validasi/Foto: freepik.com/freepik

Meski mungkin awalnya merasa canggung saat memesan meja untuk satu orang di restoran, tapi seiring dengan berjalannya kamu, kamu akan lebih percaya diri. Kamu juga lebih mandiri karena melakukannya untuk diri sendiri tanpa memerlukan validasi sosial.

5. Lebih Terbuka

Solo dining berarti kamu bisa lebih terbuka berinteraksi dengan pengunjung lain. Kamu punya kesempatan untuk nambah relasi/Foto: freepik.com/freepik

Solo dining memberi kesempatan untuk kamu lebih terbuka dengan pengunjung lain. Kamu bisa lebih mudah berinteraksi dengan orang lain. Di Jepang. Makan sendirian tidak menghalangi interaksi sosial, bukan keharusan tapi bisa jadi pilihan.

Menurutmu, solo dining itu bikin awkward atau justru bisa healing? Share pengalaman kamu di kolom komentar ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE